Tuesday, December 29, 2009

Happy Birthday Mom!

29 Desember 2009, tepat 54 tahun usia Ibuku. Hanya 2 tahun menjelang Beliau pensiun. Tadi malam jam 00.01 kuucapkan selamat ulang tahun kepada Ibuku tercinta. Untungnya tadi malam aku tidur hampir jam 12 malam setelah usai rapat koordinasi di Puncak yang lumayan melelahkan. Saat aku hampir memejamkan mata tiba-tiba saja terlintas di pikiranku kalau ibuku akan ulang tahun tanggal 29 ini. Langsung saja ku-sms ibuku walaupun aku yakin Beliau sudah tertidur pulas.
Ibuku adalah sosok pekerja keras yang sabar dan tidak ambisius. Beliau dengan sabar mendidikku dan memberikan pendidikan terbaik bagiku sejak kecil.

Ibu adalah sosok yang paling berjasa dalam hidupku. Ibu selalu berusaha memenuhi kebutuhanku meski Beliau harus bekerja keras membanting tulang tanpa mengenal lelah.
Ibuku tidak pernah meminta apa-apa dariku. Aku berjanji harus bisa membuat bangga ibuku, karena aku yakin itulah hadiah yang paling berharga yang diharapkan dari putra-putranya.

Terima Kasih Ibu. Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur dan sehat selalu. Amin!


Friday, December 25, 2009

25-12-09

Tgl 25 Desember 2009. Tepat di hari umat nasrani merayakan natal. Tadi pagi, bersama Ibu dan Bapakku, aku makan swike dan pepes endog kodok di warung langganan Bapak di jalan Pati - Tlogowungu. Nikmat sekali rasanya, rasa yang tidak pernah kutemukan di Jakarta. Usai kenyang makan swike, langsung kami ke taman wisata Sendang Sani yang kini sudah dipermak menjadi taman wisata air keluarga. Kami disitu bukan untuk berenang ataupun bermain air, tapi hanya duduk menikmati pemandangan sambil makan gurameh bakar dengan es kelapa muda. Kuabadikan momen itu lewat rekaman video di iPod nano.

Malam ini tepat seminggu setelah kecelakaan di Lembang Bandung, bokongku terasa ngilu karena tadi sore habis disuntik antibiotik Penicilin agar bengkak dikakiku lekas sembuh. Sampai saat ini pun aku belum bisa berjalan selayaknya orang normal. Semoga besok kondisiku lebih membaik.
Ngomong2 soal kecelakaan di Bandung, aku mau sedikit flashback seminggu yang lalu. Hari itu Jum'at tanggal 18 Desember 2009, bertepatan dengan peringatan 1 Muharram atau 1 Suro dalam kalender Jawa, aku dan temanku si S bertamasya ke Gunung Tangkuban Perahu. Usai menyambangi kawah Tangkuban Perahu, kami melanjutkan ke Kebun Teh di pinggir jalan raya Lembang - Subang. Sebelumnya kami makan jagung bakar di warung pinggir jalan seberang kebun teh. Kemudian kami berfoto ria di kebun teh dengan mengambil spot2 terbaik. Karena sudah capek, kami pun memutuskan untuk balik ke Bandung. Kira2 15 menit perjalanan dari kebun Teh, tiba2 motor yang dikendarai temanku oleh ke kiri dan jatuh ke sisi kanan. Dampak dari peristiwa itu motor temanku hancur bagian kepalanya kecuali speedometer dan lampu sein kiri, namun yang paling parah adalah bagian kanan badan kami luka2 karena terseret di bebatuan keras di pinggir jalan. Parahnya lagi celanaku robek dan sandalku yang bagian kaki kanan hancur, jadilah kakiku bonyok2 dan yang paling parah punggung telapak kakiku yang dekat jempol tertusuk batu dan mengeluarkan darah segar yang lumayan banyak.

Untungnya kami ditolong penduduk sekitar yang kebetulan karyawan bengkel dekat kami jatuh dengan getah gedebog pisang dan daun-daun tumbuhan liar (mungkin pegagan atau sebangsanya) buat menghentikan darah yang keluar. Aku pun bertanya dengan bapak2 yang menolongku dimana klinik terdekat, karena aku takut kalau tidak segera dibersihkan akan infeksi. Ternyata klinik yang kutuju tutup, aku pun bertanya lagi dengan penduduk sekitar tentang klinik terdekat. Akhirnya kutemukan klinik terdekat milik Polri kalau tidak salah, sekitar 2 kilometer dari tempat aku jatuh.

Di klinik itu lukaku dibersihkan dengan menahan rasa sakit yang luar biasa karena dibersihkan dengan alkohol konasentrasi tinggi. Bukannya menangis, aku dan temanku malah tertawa geli sambil mengerang kesakitan saat lukaku dibersihkan, sehingga perawatnya pun malah keheranan. Sekitar jam 5 sore kami meninggalkan klinik itu dan kami harus buru2 sebelum hari gelap, karena motor temanku tanpa lampu menuju Bandung yang masih sekitar 15 Km dari klinik itu. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa berdoa dan selalu bilang hati-hati tidak usah ngebut kepada si S yang memboncengkanku. Akhirnya aku sampai di kos Adik Sepupuku di kawasan Cisitu saat waktu sudah memasuki maghrib dengan selamat. Alhamdulillahi Rabbil aalamiin!


Tuesday, December 22, 2009

Syukur

Hari ini 22 Desember 2009 bertepatan dengan hari Ibu tlah kukirim sebuah pesan singkat ke Ibuku tuk mengucapkan selamat hari Ibu. Sesekali rasa nyeri pada kaki kananku masih terasa.

Hujan tadi pagi serasa agak berat bagiku karena kuharus menerjangnya dengan kondisi kaki yang tidak fit. Setelah kecelakaan di Lembang Jum'at kemarin, salah satu hikmah yang bisa kupetik bahwa Tuhan telah memberikan segalanya bagiku, termasuk kedua kaki yang sehat dan organ tubuh yang lengkap.

Syukur! Itulah yang yang harus dilakukan setiap insan terhadap Penciptanya. Ikhlas dan bersyukur atas apa yang diberikan-Nya kan membawa kita akan kedamaian.

Saturday, September 12, 2009

Nggak Mau Tua

Orphan. Film produksi Warner Bros berkisah tentang psikopat kecil yang ternyata adalah seorang wanita dewasa yang wujud fisiknya adalah seorang anak-anak dikarenakan kelainan hormon pertumbuhan yang sangat langka.

Pada awalnya aku tidak bermaksud nonton film ini, tapi berhubung kepepet udah terlanjur ke bioskop dan kehabisan tiket film G. I. Joe, langsung aja aku beli tiket Orphan yang kupikir film horor, eh malah film psikopat.

Aku tidak akan membahas jalan cerita film ini. Walaupun aku kurang suka sama film ini, ada satu sisi yang membuatku tertarik, yaitu kelainan hormon yang dialami si wanita psikopat itu sehingga dia terlihat layaknya anak-anak, bukan seperti cebol. Aku mulai berandai-andai, bagaimana jika hal itu terjadi padaku, tapi bukan seperti sosok dewasa yang berpenampilan fisik anak-anak, melainkan sosok orang tua atau kakek-kakek yang berpenampilan fisik seperti anak muda atau remaja. Apa mungkin itu bisa terjadi? Bukannya seiring perkembangan usia, sel-sel tubuh akan semakin menua dan berangsur-angsur melambat proses regenerasinya....?

Tapi aku mencoba membayangkan, besok kalau usiaku kepala 6 atau 7 tapi penampilanku masih seperti umur 25, lucu juga ya.....! Yang lebih ekstrim lagi kalau ngebayangin kalau penampilanku terlihat lebih muda daripada anakku. Aku bisa hangout bareng anak-anak muda di usia tuaku, hix!.Oh My God......aneh-aneh aja imajinasiku. Tapi siapa tau....semua rahasia Illahi tidak ada yang tidak mungkin. Paling tidak kalaupun semuanya itu tidak akan terjadi, aku telah membiasakan hidup sehat dan selalu berpikir muda agar tidak cepat tua. Umur boleh bertambah, tapi penampilan still young he he...... :-)

Tuesday, June 30, 2009

Tak Terasa

30 Juni 2009, tak terasa sudah setengah jalan tahun 2009 ini. Tepat setahun lalu, aku mendaftar untuk CPNS Depkeu melalui sebuah warnet di kota kecilku. Kala itu aku bersama temanku sama-sama mendaftar. Tak disangka, sekarang aku sudah bekerja di Depkeu.

Hari itu, beberapa hari setelah aku ujian thesis, kuputuskan untuk mendaftar tes calon cpns depkeu. Yang ada dalam pikiranku saat itu adalah aku harus mendaftar lowongan pekerjaan sebanyak mungkin. Setelah mendaftar tentunya kuharus daftar ulang, menyampaikan berkas-berkas kepada panitia ujian di Jogja Expo Center. Akhirnya setelah menjalani 4 kali tes yang berlangsung hampir setengah tahun, aku lolos juga.

Semoga aku bisa membangun karir yang cemerlang di Departemen Keuangan ini, walaupun banyak aral yang melintang ku kan siap melibasnya!

Wednesday, June 24, 2009

Joki 3 in 1

Joki 3 in 1 yang satu ini memang patut untuk kujadikan bahan tulisan. Bagaimana tidak, si joki satu ini sebut saja namanya 'Parjo' pernah kutabrak dengan motor buntutku, namun anehnya si Parjo yang bertubuh tinggi ceking itu tidak Mati. Kalau dia mati pastilah aku tidak pernah menulis tulisan ini.

Pagi itu aku mau berangkat ke kantorku di kawasan Kebayoran Baru. Nah, pas aku sampai di Jl Pakubuwono lalu-lintas mobil disitu padat so aku pengen nyalip antrean mobil itu dari kanan. Tiba-tiba dari sela2 mobil yang antre itu, ada orang nyebrang pas di depan motorku. Tabrakan pun tak bisa kuhindarkan walau aku udah nginjak rem keras2. Aku pun jatuh bersamaan dengan jatuhnya motorku. Dadaku saat itu berdebar-debar, takut kalau orang yang kutabrak itu luka berat. Aku pun spontan bergegas bangun langsung kutuntun orang itu ke pinggir jalan, dan motorku dipinggirkan orang di sekitar tempat itu. Untungnya orang itu tidak apa-apa dan memang orang itu kayaknya orang baik. Saat mau kukasih uang dia tidak mau, tapi langsung saja kumasukkan 20 ribu perak ke saku celananya.

Nah mengapa aku bisa tau kalau dia itu Joki 3 in 1. Jawabannya, ketika aku sering melewati jalan itu pada hari2 berikutnya, kulihat si Parjo itu selalu mangkal di pinggir jalan tepat di pinggir 'TKP' tabarkanku dan mengacung-ngacungkan jari kepada setiap mobil yang lewat menuju ke arah Jalan Sudirman.

Sekarang aku lebih sering membonceng teman kosku saat pergi ke kantor. Kami pun tertawa jika setiap pagi melihat si Parjo dengan tampang lugu dan tubuh cekingnya itu setia menunggu mobil yang mau menghampirinya. Sayang di Blog ini nggak bisa kutampilkan fotonya, maklum belum 'resmi' berkenalan! Mungkin suatu saat nanti aku mau berkenalan dengannya, tapi bukan untuk menabraknya, he he.....

Monday, June 1, 2009

25

Bulan di luar menampakkan separuh tubuhnya dengan warna jingga berselimut awan di arah barat. Tanggal 31 Mei 2009, 25 tahun sudah aku hidup di dunia ini. Tanggal 31 mei, tanggal yang tak benar-benar selalu kutunggu, dengan setia selalu menemaniku setiap tahun walaupun sikapku seringkali tak acuh padanya.

Seperti halnya beberapa tahun terakhir ini tidak ada perayaan spesial menyambut ultahku. Hari ini kumulai dengan lari pagi yang rutin kulakukan setiap minggu, kemudian sampai sekitar jam 10 aku mem-flash firmware HP Nokia E61-ku, usai dzuhur aku mengantar temanku beli DVD game untuk MacBook-nya di Mal Ambassador, Sorenya aku nyetrika, malam liat Motor GP dan Mario Teguh, lalu buat jadwal Prajab, download aplikasi di Ovi Nokia, dan kuakhiri dengan memposting blog ini.

Semoga dengan umurku yang 25 tahun ini, aku bisa lebih dewasa dan bijak dalam memaknai hidup, lebih bertaqwa kepada Allah SWT, dan tentunya bisa membahagiakan kedua orangtuaku. Kalau masalah jodoh kuserahkan pada Yang Kuasa, semoga aku diberi yang terbaik oleh-Nya. Amin!

Sunday, May 24, 2009

Rindu Upacara

Upacara......kegiatan yang sudah 7 tahun terakhir ini tidak pernah kujalani. Namun tanggal 20 Mei 2009 kemarin bertepatan dengan peringatan ke-101 hari Kebangkitan Nasional, aku mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti upacara bendera di Halaman Gedung Daendels Kompleks Depkeu. Upacara yang dipimpin langsung oleh Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu berlangsung lancar didukung cuaca yang cerah.

Setelah sekian lama tidak mengikuti upacara, saat upacara kemarin ada sedikit perasaan haru betapa Kemerdekaan Bangsa Indonesia dicapai dengan susah payah oleh para pejuang. Perasaan yang tidak pernah timbul saat aku masih duduk di bangku sekolah. Walaupun peluh meleleh membasahi dahi dan leherku, aku merasa menikmati berlangsungnya upacara melepas kerinduanku akan upacara yang dulu seringkali menjadi suatu keterpaksaan bagi para pelajar tak terkecuali diriku.

Racun Gadget

Mempengaruhi orang lain, apakah itu bakat terpendamku. Aku telah berhasil mempengaruhi teman2ku terutama untuk membeli gadget tertentu. Coba sekarang aku daftar beberapa keberhasilanku itu:

1. Ketika temanku si 'unyil' yang pengen ganti HP Baru meminta saran kepadaku HP apa yang bagus untuknya sesuai dengan budget yang ada. Sewaktu sekilas membaca iklan sebuah merek HP BenQ Siemens, aku langsung menyarankannya untuk membeli HP itu, dan akhirnya di beli dan ternyata dia puas dengan kualitasnya terutama musiknya dan tetap dipegang sampai sekarang. Itu kira2 terjadi pada 3 tahun yang lalu.

2. Ketika temanku si 'Oni' pengen beli HP baru yang canggih tapi masih terjangkau kusarankan di abeli Nokia E61i, ia pun membelinya walaupun belum sampai sebulan dia jual kembali, katanya sih buat beli sapi untuk investasi.

3. Teman kuliahku si Mbak 'A' pengen dengan HP nokia E61-ku, tapi berhubung sudah tidak keluar dia kusarankan untuk beli Nokia E61i. Ia pun membelinya dan dia jadi keranjingan chatting lewat eBuddy. Kabarnya sekarang dia mau beli Blackberry, nggak tau udah beli atau belum....

4. Temanku si 'T' yang sekarang lagi training di sebuah BUMN tambang batubara di Sumsel juga minta saran padaku HP apa yang cocok buatnya dan bisa internetan, email dan chatting. Kusarankan membeli Nokia E51, karena dia tidak suka HP model QWERTY yang gede. Dia pun membelinya dan sekarang dia sering chat walaupun di pedalaman Sumsel.

5. Setelah aku hijrah dari Jogja ke Jakarta untuk bekerja, kebiasaanku mempengaruhi temanku soal gadget tidaklah surut. Teman2ku di kantor pengen membeli netbook, nah disitu aku dimintain saran. Temanku di 'D' yang ingin banget beli netbook, kusaranin beli HP mininote 2140. Dia sudah mantap banget mau beli netbook itu, tapi berhubung rapelan gaji belum keluar dia menundanya. Beda lagi dengan temanku si 'R' yang pengen beli laptop yang punya fasilitas grafis bagus biar bisa main game bagus. Lalu kutunjukkan macbook apple alumunium di youtube dan website resminya, dia langsung tertarik dan mantap kalau dapat rapelan gaji mau buat beli Macbook aluminium.

6. Beda lagi dengan teman kosku Mas 'B' yang karena Laptopnya rusak dia pengen beli laptop baru. Mulanya dia minta saran padaku laptop Toshiba apa yang cocok buatnya dengan budget sekitar 10jt. Nah aku nyaranin mending daripada beli Toshiba mending beli apple macbook yang putih dengan harga 11jt-an. Dia akhirnya beli Macbook putih dan dia puas dengan performanya, Mas 'B' pun keranjingan maen game Call of Duty yang mustahil dimainkan di laptop biasa karena perlu VGA Card yang mumpuni.

7. Selain HP dan Laptop, 'pengaruh'-ku juga merambah ke dunia Modem. Nah temanku si Gendut yang pengen punya modem minta saranku untuk beli modem, kusarankan beli Modem Jump Smart atau Mobi Fren karena cepet bgt, nonton youtube nggak putus-putus. Sebelumnya dia mau beli Mobi Fren berhubung laptop Toshibanya hanya punya slot express card yang lebih pendek daripada slot PCMCI, maka beralih ke Jump Smart. Sedangkan temanku si 'H' membeli Mobi Fren karena laptop 'kuno'nya punya slot PCMCI yang cocok dengan modem Mobi.

8. Temanku si 'Mbah' dan si Gendut yang semula tidak pengen HP Smartphone model QWERTY akhirnya berkeinginan membeli HP model QWERTY kayak punyaku tapi model yang lebih baru yaitu Nokia E71. Si Gendut yang sebelumnya kekeuh untuk tidak mau membeli HP baru akhirnya tertarik dengan Nokia E71 setelah dia melihat dan memegang sendiri contoh model dari E71 di Carrefour. Mereka berdua pun berencana saat mendapat rapelan gaji mau membeli HP Nokia E71.
Aku heran dengan pengaruhku soal Gadget. Sampai2 si Gendut temanku gregetan dengan sikapku yang suka 'meracuni' teman-teman untuk membeli suatu gadget. Apa aku punya bakat marketing untuk sebuah Gadget? Padahal selama ini aku mempromosikan gadget2 itu tanpa bayaran alias gratis. Entahlah, kayaknya aku punya kepuasan sendiri jika berhasil mempengaruhi temanku untuk membeli gadget yang ideal menurutku. Memang Hobi yang aneh.......







Saturday, May 23, 2009

Aku dan 'HaPe'

Semasa SMA-ku dimana HP masih merupakan barang yang eksklusif dan hanya dimiliki segelintir orang, aku pernah mencibir teman2-ku yang punya HP. "Untuk apa sih HP itu, toh kita bukan bussinessman yang mengharuskan kita berkomunikasi dengan para kolega maupun klien. Memang kecenderungan di Indonesia beda dengan di negara barat dimana HP lebih banyak digunakan untuk urusan bisnis, sedangkan disini buat hubungan yang lebih bersifat personal". Itulah sepenggal pembicaraanku dengan seorang temanku kala itu mengenai pandanganku akan sebuah mobile phone yang dikemudian hari menjadi barang 'biasa' yang sulit dilepaskan dari masyarakat masa kini.

Setelah hampir 10 tahun yang lalu aku berargumen sinis tentang HP, sekarang aku menjadi seseorang yang sangat update akan perkembangan mobile phone terutama tipe smartphone. Selama hampir satu dekade ini pun HP-ku telah berganti-ganti lebih dari lima kali. Ada yang sudah kujual, adapula yang masih kupakai sampai sekarang. Pengetahuanku tentang HP sampai dengan keahlianku untuk menyeting fitur2 di HP seperti GPRS, MMS, Email, Chat ataupun Internet menjadikanku sebagai 'penasihat' bagi teman-temanku yang akan membeli HP ataupun menyeting fitur2 di HP-nya.

Aku turut senang jika temanku melek teknologi berkat fasilitas internet di HP dan tidak hanya memfungsikan HP-nya untuk sekedar sms dan telpon seperti sepuluh tahun yang lalu. Bahkan ibuku saja yang hampir memasuki masa pensiun sekarang sudah familiar dengan mobile internet, chat ataupun pull mail di HP. Beliau sekarang suka mengakses informasi terkini lewat HP N73-nya yang sudah kuinstall opera mini, padahal beliau sebelumnya belum pernah mengakses internet lewat PC.

HP yang sekarang kupakai untuk ngetik tulisan ini sudah hampir menemaniku selama 2 tahun. Perjuanganku mendapatkan HP Nokia E61 ini gampang-gampang susah, karena saat aku sudah berniat membelinya HP ini sudah ditarik dipasaran, tapi untungnya aku menemukan HP ini satu-satunya di Jogja di counter resmi Sentraponsel. Walaupun saat itu sudah muncul HP nokia E series yang baru E61i, namun aku kekeuh tetep pengen nokia E61. Pilihanku terhadap Nokia E61 memang tepat, HP ini sangat berguna bagiku, walaupun pada saat awal dulu pernah sempat error dan minta di-update firmware-nya.

Sekarang HP ini menjadi andalanku, mulai dari sms, telpon, browsing, chatting, push dan pull email, langganan rss feeds info lowongan kerja sampai update blog-ku. HP ini sudah serasa lengkap ditambah fasilitas WiFi, bluetooth, Infrared, disamping fitur 3G tentunya.
Nokia E61-ku ini juga kurasakan belum ketinggalan zaman dibandingkan dengan Blackberry yang sekarang membuat demam selebriti Indonesia. Aku rasa kelebihan blackberry hanya di jaringan eksklusifnya yang membuat email serasa sms. Tapi push email juga bisa kok di nokia E61-ku, aku pakai aja aplikasi dari SEVEN yang menyediakan akses push mail gratisan, dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Mau browsing juga cukup lancar dengan opera mini. eBuddy dan Nimbuzz juga sangat asik buat chating, belum lagi aplikasi Yahoo Go, Reuters Mobile dan segudang aplikasi lainnya yang membuat dunia seolah di genggamanku. Kalau ingin facebook-an tinggal buka aja m.facebook.com yang cukup mudah kuakses lewat opera mini. Bandingkan aja fasilitas push mail yang gratis dengan layanan blackberry harus membayar lebih dari seratus ribu rupiah per bulannya. Belum lagi harga handset BB yang rata2 di atas 5jt. Memang sih nokia E61-ku belum ada kamera dan GPS-nya namun menurutku kedua fasilitas itu tidak begitu kubutuhkan.

Nah persoalannya sekarang, aku berencana membeli HP baru, dan teman-temanku menyarankanku untuk membeli BB. Namun karena mereka tak mampu mempengaruhiku, lain halnya kahandalanku mempengaruhi mereka soal gadget, keputusanku tetep akan membeli iPhone 3G. Mengapa aku memilih iphone? Karena aku memimpikan iPhone udah lebih dari 2 tahun yang lalu sebelum aku membeli E61 dan sebelum orang-orang di Indonesia ramai membicarakan iPhone yang baru di launching di sini 2 bulan lalu. Aku membeli E61 ini karena waktu itu iPhone (generasi pertama) belum masuk di Indonesia, nah daripada nunggu iPhone yang nggak jelas datangnya kapan ke Indonesia, aku beli aja E61. Aku suka dengan iPhone yang pertama adalah teknologi multitouchnya yang halus dan canggih, kedua karena aplikasinya yang sangat banyak dan menarik-menarik, ketiga tentunya karena desainnya yang futuristik dan elegan.

Kesimpulannya, 'My Next Mobile Phone is Iphone 3G'!





Monday, May 18, 2009

Tuk Jadi Pria Dewasa

Seorang lelaki harus bertindak selayaknya pria dewasa. Harus mampu berubah walaupun itu serasa sangat sulit, harus mampu bertindak bijaksana walau kadang menyiksa, harus mampu mengakui kesalahan walau sangat memalukan, harus mampu merencanakan meski ingin hura-hura, harus mampu setia pada satu wanita walaupun hati ingin mendua, dan harus mampu menepati semua janji walau lebih mudah mengingkari.

Pria diciptakan untuk menebar benih ke wanita yang menjadi pasangannya. Pria diciptakan tuk jadi pemimpin meski hanya dalam rumah tangga. Pria diciptakan untuk tegar dalam menghadapi ujian.

Pria diciptakan tuk membimbing wanita masuk surga.

Apakah sebagai lelaki kita sudah demikian?
Perubahan diri kita bukan dari orang lain melainkan niat kuat kita tuk berubah jadi lebih baik.

Wednesday, April 29, 2009

Bapakku Pensiun

Hari ini Rabu 29 April 2009 Bapakku genap berusia 56 tahun, tapi sebenarnya beliau berusia 57 tahun, berhubung gurunya semasa sekolah salah menulis tahun lahirnya di ijazah dari yang semula 1952 menjadi 1953, maka secara tidak langsung beliau diuntungkan dengan bertambahnya setahun masa pensiun sebagai PNS.

56 tahun saatnya Bapakku pensiun sebagai pegawai negeri sipil. Beliau yang lulusan SMEA sudah lebih dari 30 tahun mengabdi sebagai PNS. Aku sangat bersyukur, beliau masih sehat bugar dan masih seperti berusia 40-an karena hobinya berolahraga terutama Badminton. Cita-cita beliau bahwa sebelum pensiun semua anak-anaknya harus sudah mapan telah menjadi kenyataan dan itu telah membuatnya bangga.

Aku masih ingat betul bagaimana beliau dengan sabarnya mengantar jemput aku semasa SD dan SMP. Bagaimana saat Beliau dalam keadaan hujan deras mengantar maupun menjemputku. Betapa besar jasa Beliau dalam kesuksesanku saat ini.

Awal bulan Mei esok beliau resmi pensiun, dan bisa bebas beraktivitas semaunya. Kebanyakkan orang jika sudah pensiun biasanya bingung akan hari-harinya bahkan sakit-sakitan karena jarang beraktivitas. Namun aku yakin Bapakku tidak demikian dan tidak akan kesepian, karena Beliau mempunyai banyak teman dan berjiwa muda, bisa pergi ke pasar burung semaunya, jalan2 semaunya ataupun mau tidur dan berolahraga semaunya ataupun sekedar konkow-kongkow di warung kopi.

Selamat Menikmati masa pensiun Bapak, semoga Bapak panjang umur dan sehat selalu. Amin!


Saturday, January 17, 2009

Bogor oh Bogor......

Istana Bogor diportret dari Kebun Raya (dok. pribadi)
Hari sabtu saatnya weekend! Aku yang orangnya menderita kalau terus2an menghabiskan hari libur di kos, sabtu pagi ini iseng2 mau maen ke Bogor. Kulangkahkan kakiku melintasi pasar baru dan akhirnya sampai di stasiun Juanda. Kubeli selembar tiket kereta listrik ekonomi seharga 2500 perak.
Saat menunggu kereta, tiba2 datang seorang anak muda duduk di sebelahku. Dia nanya "Mas keretanya udah datang belum? Kujawab aja belum. Dia pun bertanya, "Mas mau kemana?" kujawab kalau aku mau ke jalan2 ke Bogor. Eh, tak kusangka malah dia 'ceramahin' aku habis2an. "Mas jalan2 tuh nggak ada gunanya, cuma ngehabisin duit aja", dan tentunya masih banyak yang laen. Aku pun cuma diam aja, senyum2 n iya-iya aja. Pikirku kala itu:
  1. Orang ini mungkin nggak tau tentang refreshing pikiran dan mata dengan melihat alam ciptaan Tuhan yang indah-indah, 
  2. Jalan2 juga secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja karena pikiran kembali fresh , aku berbaik sangka aja bahwa ada kemungkinan orang itu selalu fresh pikirannya jadi nggak perlu jalan2 atau benar yang dikatakannya bahwa dia bisa damai dengan berbagai aktivitas religiusnya, 
  3. Jalan2 membuat kita melihat berbagai aktivitas masyarakat dari berbagai lapisan sehingga bisa melatih kepekaan rasa sosial kita dan apa ada yang salah dengan semua itu?
Kupikir juga nggak ada gunanya kalau mendebat atau beradu argumen dengannya, nanti malah jadi panjang. Dia bertanya juga apa aku udah menikah, dan dia menyarankanku untuk segera saja menikah kayak dia yang masih pengantin baru.

Ceritaku tadi hanya permulaan dari perjalananku hari ini ke Bogor. Saat aku masuk di kereta, ternyata sial semua kursi sudah penuh, jadilah aku berdiri di dekat pintu gerbong. Kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri bagaimana mobilitas dan aktivitas masyarakat kelas menengah ke bawah Jakarta dan sekitarnya yang sedemikian antusiasnya naik KRL ekonomi tak ber-AC yang penuh sesak dengan asongan, pengemis, dan pengamen. Sebelumnya fenomena itu hanya kusaksikan di TV, sekarang aku sendiri mengalaminya. Jujur aku sangat tidak menikmati perjalanan itu, karena sangat capek sekali kakiku berdiri sampai stasiun Cilebut dan aku sangat tidak nyaman saat banyak orang berdesakan masuk ke gerbong setiap kereta berhenti di stasiun dan aku saat itu berjanji nanti saat pulang mau nail KRL ekspress saja yang harga tiketnya 11000 biar lebih nyaman.

Ada kejadian pula disampingku seorang Bapak2 yang dimarahin oleh seorang anak muda dan ditampar berkali2 saat pemuda itu masuk berdesakkan ke atas gerbong, aku nggak tau masalahnya apa, pikirku kala itu, "kurang ajar banget nih orang berani nampar orang tua". Si pemuda dan teman2nya itu beberapa saat kemudian sudah tidak kelihatan lagi, pikiran burukku langsung bekerja menjustifikasi jangan2 tadi tu gerombolan preman atau pencopet yang sengaja membuat desak-desakan saat masuk gerbong agar si calon korban lengah. Ah semoga aja prasangkaku itu tidak benar.......

Sesampainya di stasiun Bogor, aku naik Angkot 02 menuju Kebun Raya Bogor. Itulah kali pertama kuinjakkan kakiku di kota Bogor. Kota Bogor yang terkenal dengan kota sejuta angkot ternyata benar adanya....! Kulihat angkot hijau berada dimana-mana membuat macet jalanan kota Bogor. Kukira-kira 6 dari 10 mobil yang berada di jalan kota Bogor adalah angkot! Aku tak menyangka bisa ada sebanyak itu angkot di Kota Bogor. Tak mengherankan jika angkot sebanyak itu membuat wajah kota Bogor menjadi semrawut dengan kemacetan dimana-mana. Bogor yang dulu sejuk sekarang semakin panas dan penuh polusi. Untungnya Bogor masih menyisakan Kebun Raya Bogor sebagai oase di tengah Kota yang masih membanggakan bagi Masyarakat Bogor.

Bogor memang sudah saatnya mengadopsi sistem transportasi massal yang modern dan ramah lingkungan. Izin trayek baru angkot harus dihentikan mengingat beban jalan yang sudah melebihi kapasitas. Jumlah angkot lama juga harus dievaluasi dan dilakukan uji emisi yang ketat terhadap setiap kendaraan bermotor. Pengaturan lalu-lintas di Bogor harus juga dibenahi. Kulihat ada pertigaan yang sangat ramai namun tidak dilengkapi lampu lalu lintas yang berakibat kemacetan yang parah.

Sesampainya di Kebun Raya Bogor (KRB) kubeli tiket seharga 9500 Rupiah. Kukeliling KRB berjalan kaki sendirian melintasi pohon2 tua ratusan tahun yang eksotis. Tak lupa kujumpai beberapa pasang muda-mudi yang berpacaran di bawah rindangnya pohon tua. Beberapa makam kuno juga kulewati. Tak lupa kupotret kemegahan Istana Bogor dari balik pagar berteralis besi. Jembatan gantung berwarna merah yang melintasi sungai ciliwung juga tak lupa kulewati, karena jembatan ini sangat sering digunakan sebagai lokasi syuting. Tak lupa juga kupotret Tugu titik nol Kota Bogor yang berupa monumen yang dibuat oleh Sir Thomas Stamford Raffles untuk mengenang mendiang istrinya. Kulanjutatkan untuk mencari lokasi Museum Zoology. Aku sangat terkesan dengan replika tulang paus biru yang dipamerkan di Museum ini karena ukurannya yang luar biasa besar. Beberapa koleksi kupu2nya juga sangat menarik selain satwa2 asli Indonesia lainnya.

Setelah sekitar 2 jam berkeliling KRB kuputuskan untuk kembali ke Jakarta. Aku naik lagi angkot 02 menuju stasiun, ternyata aku sampai di Pasar dan Terminal Laladon. Kata si sopir stasiun udah lewat jauh. Waduh....jadinya aku naik lagi angkot 02 lain dari terminal Laladon. Akhirnya sampai juga di stasiun sekitar pukul 14.30. Rencanaku yang semula tidak mau lagi naik KRL ekonomi akhirnya kubatalkan. Aku membeli lagi tiket KRL ekonomi Bogor-Jakarta seharga 2000 Rupiah lebih murah 500 perak daripada yang kubeli tadi pagi, ternyata ada pengumuman bahwa tarif KRL ekonomi Bogor Jakarta sudah turun menjadi 2000 rupiah mulai 16 Januari 2009 sehari setelah penurunan harga BBM oleh Pemerintah.

Untungnya kali ini aku dapat tempat duduk, perjalanan KRL pun tergolong cepat dan lancar. Sekitar pukul 15.30 aku sudah sampai di stasiun Juanda. Akhirnya kuakhiri jalan2ku hari ini dengan makan Soto Madura di ujung Jalan Pintu Air Raya dekat Stasiun Juanda. Oh, capeknya badan ini tapi mengasyikkan.....wisata murah tapi puas!