Sunday, May 24, 2009

Rindu Upacara

Upacara......kegiatan yang sudah 7 tahun terakhir ini tidak pernah kujalani. Namun tanggal 20 Mei 2009 kemarin bertepatan dengan peringatan ke-101 hari Kebangkitan Nasional, aku mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti upacara bendera di Halaman Gedung Daendels Kompleks Depkeu. Upacara yang dipimpin langsung oleh Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu berlangsung lancar didukung cuaca yang cerah.

Setelah sekian lama tidak mengikuti upacara, saat upacara kemarin ada sedikit perasaan haru betapa Kemerdekaan Bangsa Indonesia dicapai dengan susah payah oleh para pejuang. Perasaan yang tidak pernah timbul saat aku masih duduk di bangku sekolah. Walaupun peluh meleleh membasahi dahi dan leherku, aku merasa menikmati berlangsungnya upacara melepas kerinduanku akan upacara yang dulu seringkali menjadi suatu keterpaksaan bagi para pelajar tak terkecuali diriku.

Racun Gadget

Mempengaruhi orang lain, apakah itu bakat terpendamku. Aku telah berhasil mempengaruhi teman2ku terutama untuk membeli gadget tertentu. Coba sekarang aku daftar beberapa keberhasilanku itu:

1. Ketika temanku si 'unyil' yang pengen ganti HP Baru meminta saran kepadaku HP apa yang bagus untuknya sesuai dengan budget yang ada. Sewaktu sekilas membaca iklan sebuah merek HP BenQ Siemens, aku langsung menyarankannya untuk membeli HP itu, dan akhirnya di beli dan ternyata dia puas dengan kualitasnya terutama musiknya dan tetap dipegang sampai sekarang. Itu kira2 terjadi pada 3 tahun yang lalu.

2. Ketika temanku si 'Oni' pengen beli HP baru yang canggih tapi masih terjangkau kusarankan di abeli Nokia E61i, ia pun membelinya walaupun belum sampai sebulan dia jual kembali, katanya sih buat beli sapi untuk investasi.

3. Teman kuliahku si Mbak 'A' pengen dengan HP nokia E61-ku, tapi berhubung sudah tidak keluar dia kusarankan untuk beli Nokia E61i. Ia pun membelinya dan dia jadi keranjingan chatting lewat eBuddy. Kabarnya sekarang dia mau beli Blackberry, nggak tau udah beli atau belum....

4. Temanku si 'T' yang sekarang lagi training di sebuah BUMN tambang batubara di Sumsel juga minta saran padaku HP apa yang cocok buatnya dan bisa internetan, email dan chatting. Kusarankan membeli Nokia E51, karena dia tidak suka HP model QWERTY yang gede. Dia pun membelinya dan sekarang dia sering chat walaupun di pedalaman Sumsel.

5. Setelah aku hijrah dari Jogja ke Jakarta untuk bekerja, kebiasaanku mempengaruhi temanku soal gadget tidaklah surut. Teman2ku di kantor pengen membeli netbook, nah disitu aku dimintain saran. Temanku di 'D' yang ingin banget beli netbook, kusaranin beli HP mininote 2140. Dia sudah mantap banget mau beli netbook itu, tapi berhubung rapelan gaji belum keluar dia menundanya. Beda lagi dengan temanku si 'R' yang pengen beli laptop yang punya fasilitas grafis bagus biar bisa main game bagus. Lalu kutunjukkan macbook apple alumunium di youtube dan website resminya, dia langsung tertarik dan mantap kalau dapat rapelan gaji mau buat beli Macbook aluminium.

6. Beda lagi dengan teman kosku Mas 'B' yang karena Laptopnya rusak dia pengen beli laptop baru. Mulanya dia minta saran padaku laptop Toshiba apa yang cocok buatnya dengan budget sekitar 10jt. Nah aku nyaranin mending daripada beli Toshiba mending beli apple macbook yang putih dengan harga 11jt-an. Dia akhirnya beli Macbook putih dan dia puas dengan performanya, Mas 'B' pun keranjingan maen game Call of Duty yang mustahil dimainkan di laptop biasa karena perlu VGA Card yang mumpuni.

7. Selain HP dan Laptop, 'pengaruh'-ku juga merambah ke dunia Modem. Nah temanku si Gendut yang pengen punya modem minta saranku untuk beli modem, kusarankan beli Modem Jump Smart atau Mobi Fren karena cepet bgt, nonton youtube nggak putus-putus. Sebelumnya dia mau beli Mobi Fren berhubung laptop Toshibanya hanya punya slot express card yang lebih pendek daripada slot PCMCI, maka beralih ke Jump Smart. Sedangkan temanku si 'H' membeli Mobi Fren karena laptop 'kuno'nya punya slot PCMCI yang cocok dengan modem Mobi.

8. Temanku si 'Mbah' dan si Gendut yang semula tidak pengen HP Smartphone model QWERTY akhirnya berkeinginan membeli HP model QWERTY kayak punyaku tapi model yang lebih baru yaitu Nokia E71. Si Gendut yang sebelumnya kekeuh untuk tidak mau membeli HP baru akhirnya tertarik dengan Nokia E71 setelah dia melihat dan memegang sendiri contoh model dari E71 di Carrefour. Mereka berdua pun berencana saat mendapat rapelan gaji mau membeli HP Nokia E71.
Aku heran dengan pengaruhku soal Gadget. Sampai2 si Gendut temanku gregetan dengan sikapku yang suka 'meracuni' teman-teman untuk membeli suatu gadget. Apa aku punya bakat marketing untuk sebuah Gadget? Padahal selama ini aku mempromosikan gadget2 itu tanpa bayaran alias gratis. Entahlah, kayaknya aku punya kepuasan sendiri jika berhasil mempengaruhi temanku untuk membeli gadget yang ideal menurutku. Memang Hobi yang aneh.......







Saturday, May 23, 2009

Aku dan 'HaPe'

Semasa SMA-ku dimana HP masih merupakan barang yang eksklusif dan hanya dimiliki segelintir orang, aku pernah mencibir teman2-ku yang punya HP. "Untuk apa sih HP itu, toh kita bukan bussinessman yang mengharuskan kita berkomunikasi dengan para kolega maupun klien. Memang kecenderungan di Indonesia beda dengan di negara barat dimana HP lebih banyak digunakan untuk urusan bisnis, sedangkan disini buat hubungan yang lebih bersifat personal". Itulah sepenggal pembicaraanku dengan seorang temanku kala itu mengenai pandanganku akan sebuah mobile phone yang dikemudian hari menjadi barang 'biasa' yang sulit dilepaskan dari masyarakat masa kini.

Setelah hampir 10 tahun yang lalu aku berargumen sinis tentang HP, sekarang aku menjadi seseorang yang sangat update akan perkembangan mobile phone terutama tipe smartphone. Selama hampir satu dekade ini pun HP-ku telah berganti-ganti lebih dari lima kali. Ada yang sudah kujual, adapula yang masih kupakai sampai sekarang. Pengetahuanku tentang HP sampai dengan keahlianku untuk menyeting fitur2 di HP seperti GPRS, MMS, Email, Chat ataupun Internet menjadikanku sebagai 'penasihat' bagi teman-temanku yang akan membeli HP ataupun menyeting fitur2 di HP-nya.

Aku turut senang jika temanku melek teknologi berkat fasilitas internet di HP dan tidak hanya memfungsikan HP-nya untuk sekedar sms dan telpon seperti sepuluh tahun yang lalu. Bahkan ibuku saja yang hampir memasuki masa pensiun sekarang sudah familiar dengan mobile internet, chat ataupun pull mail di HP. Beliau sekarang suka mengakses informasi terkini lewat HP N73-nya yang sudah kuinstall opera mini, padahal beliau sebelumnya belum pernah mengakses internet lewat PC.

HP yang sekarang kupakai untuk ngetik tulisan ini sudah hampir menemaniku selama 2 tahun. Perjuanganku mendapatkan HP Nokia E61 ini gampang-gampang susah, karena saat aku sudah berniat membelinya HP ini sudah ditarik dipasaran, tapi untungnya aku menemukan HP ini satu-satunya di Jogja di counter resmi Sentraponsel. Walaupun saat itu sudah muncul HP nokia E series yang baru E61i, namun aku kekeuh tetep pengen nokia E61. Pilihanku terhadap Nokia E61 memang tepat, HP ini sangat berguna bagiku, walaupun pada saat awal dulu pernah sempat error dan minta di-update firmware-nya.

Sekarang HP ini menjadi andalanku, mulai dari sms, telpon, browsing, chatting, push dan pull email, langganan rss feeds info lowongan kerja sampai update blog-ku. HP ini sudah serasa lengkap ditambah fasilitas WiFi, bluetooth, Infrared, disamping fitur 3G tentunya.
Nokia E61-ku ini juga kurasakan belum ketinggalan zaman dibandingkan dengan Blackberry yang sekarang membuat demam selebriti Indonesia. Aku rasa kelebihan blackberry hanya di jaringan eksklusifnya yang membuat email serasa sms. Tapi push email juga bisa kok di nokia E61-ku, aku pakai aja aplikasi dari SEVEN yang menyediakan akses push mail gratisan, dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Mau browsing juga cukup lancar dengan opera mini. eBuddy dan Nimbuzz juga sangat asik buat chating, belum lagi aplikasi Yahoo Go, Reuters Mobile dan segudang aplikasi lainnya yang membuat dunia seolah di genggamanku. Kalau ingin facebook-an tinggal buka aja m.facebook.com yang cukup mudah kuakses lewat opera mini. Bandingkan aja fasilitas push mail yang gratis dengan layanan blackberry harus membayar lebih dari seratus ribu rupiah per bulannya. Belum lagi harga handset BB yang rata2 di atas 5jt. Memang sih nokia E61-ku belum ada kamera dan GPS-nya namun menurutku kedua fasilitas itu tidak begitu kubutuhkan.

Nah persoalannya sekarang, aku berencana membeli HP baru, dan teman-temanku menyarankanku untuk membeli BB. Namun karena mereka tak mampu mempengaruhiku, lain halnya kahandalanku mempengaruhi mereka soal gadget, keputusanku tetep akan membeli iPhone 3G. Mengapa aku memilih iphone? Karena aku memimpikan iPhone udah lebih dari 2 tahun yang lalu sebelum aku membeli E61 dan sebelum orang-orang di Indonesia ramai membicarakan iPhone yang baru di launching di sini 2 bulan lalu. Aku membeli E61 ini karena waktu itu iPhone (generasi pertama) belum masuk di Indonesia, nah daripada nunggu iPhone yang nggak jelas datangnya kapan ke Indonesia, aku beli aja E61. Aku suka dengan iPhone yang pertama adalah teknologi multitouchnya yang halus dan canggih, kedua karena aplikasinya yang sangat banyak dan menarik-menarik, ketiga tentunya karena desainnya yang futuristik dan elegan.

Kesimpulannya, 'My Next Mobile Phone is Iphone 3G'!





Monday, May 18, 2009

Tuk Jadi Pria Dewasa

Seorang lelaki harus bertindak selayaknya pria dewasa. Harus mampu berubah walaupun itu serasa sangat sulit, harus mampu bertindak bijaksana walau kadang menyiksa, harus mampu mengakui kesalahan walau sangat memalukan, harus mampu merencanakan meski ingin hura-hura, harus mampu setia pada satu wanita walaupun hati ingin mendua, dan harus mampu menepati semua janji walau lebih mudah mengingkari.

Pria diciptakan untuk menebar benih ke wanita yang menjadi pasangannya. Pria diciptakan tuk jadi pemimpin meski hanya dalam rumah tangga. Pria diciptakan untuk tegar dalam menghadapi ujian.

Pria diciptakan tuk membimbing wanita masuk surga.

Apakah sebagai lelaki kita sudah demikian?
Perubahan diri kita bukan dari orang lain melainkan niat kuat kita tuk berubah jadi lebih baik.