Wednesday, April 9, 2014

Nyoblos di Tiga Kota Berbeda

Aneka Kartu Siap coblos (dok. pribadi)
Sudah ketiga kalinya aku ikut merayakan pesta demokrasi lima tahunan ini. Lumayan, hari ini libur nasional tanpa mengurangi jatah cuti tahunanku. Kebetulan 9 April 2014 ini hari Rabu Pon, sama dengan hari weton istriku maupun kakakku, hari yang paling tidak punya andil menentukan arah Indonesia ke depan.

Seharian ini kupantengin terus Metro TV yang menayangkan secara live quick count hasil pemilu dan ternyata dimenangi PDIP dengan sekitar 19%, diikuti oleh Golkar dengan sekitar 14%, dan Gerindra dengan sekitar 12%. Parahnya Partai Demokrat hanya meraih kurang dari 10% di urutan keempat.

Live Count di Metro TV (dok. pribadi)

Secara pribadi aku cukup antusias untuk nyoblos di pemilu tahun ini. Tiga kali mengikuti Pemilu, semua kuikuti di tiga kota berbeda. Tahun 2004, aku nyoblos di Jogja. Waktu itu kebetulan aku didaftarakan oleh Bapak/Ibu Kosku di kawasan Pringgolayan Jogja, dan kebetulan TPS-nya berada di halaman Rumah Bapak Ibu kosku.

Tahun 2009, kebetulan aku sudah bekerja di Jakarta, dan lagi-lagi aku didaftarkan oleh Bapak Kosku yang kebetulan anggota KPPS di kawasan Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Aku pun menggunakan hak pilihku yang menurutku sayang kalau tidak dipakai.

Aku harus mengulangi hal yang hampir sama di Pemilu 2014 ini. Lagi-lagi aku dalam status anak kos. Kebetulan aku bertugas di Balikpapan dan karena didaftarkan oleh kantor agar bisa memilih di Balikpapan, aku pun antusias menggunakan hak pilihku. Aku mendapat undangan model A-5 Daftar Pemilih Tambahan di TPS 25 kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.

TPS tempatku menyoblos (dok. pribadi)

Semalam, usai makan tahu telor di kawasan Ring Road dengan teman-teman kantor, kami pun survei lokasi TPS 25. Ternyata lokasinya masuk dalam perumahan, jauh dari jalan raya utama kira-kira 1km dari Jalan Raya, tepat di depan mushola perumahan yang menurutku lokasinya 'terpencil' di lembah diantara perbukitan _Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan.

Keesokan harinya (hari ini), aku dan dua teman sekantorku naik motor nyoblos di TPS 25. Kami tidak antre, karena sudah sepi TPS-nya, hanya terlihat saksi-saksi dari parpol yang sedang asik ngobrol. Kami diberi masing-masing 4 formulir untuk memilih anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota. Aku tidak hanya memilih partainya saja, tapi kupilih juga nama caleg-nya meskipun aku tidak kenal dan hanya sebagian kulihat biodatanya di website KPU. Kuakhiri dengan mencelupkan jari kelingking tangan kananku ke mangkuk kecil berisikan tinta biru kehitaman (ungu tua) yang ternyata tidak terlalu bagus kualitasnya alias mudah luntur.

Jari kelingkingku kucelupkan tinta (dok pribadi)
Pulang dari TPS, kami mencoba lewat jalan yang berbeda, masih semacam jalan tanah yang dibeberapa ruasnya becek dan berlumpur. Aku pun sempat turun dari boncengan motor temanku, daripada terperosok di lumpur. Lega dan puas rasanya telah menggunakan hak-ku sebagai Warganegara Indonesia turut merayakan secara aktif Pesta Demokrasi ini.

Mampir ke kantor, aku ketemu beberapa teman yang belum mencoblos. Kuajak mereka agar segera mencoblos, mumpung belum ditutup TPS-nya pada jam satu siang. Adapula yang kutelpon agar segera mencoblos, tapi banyak juga yang pada akhirnya memilih Golput.

Istriku sendiri nyoblos di Tulungagung, tak lupa mengajak Manggala ke TPS dan iseng mencelupkan kelingking Manggala ke tinta. Semoga Pilpres pertengahan tahun nanti aku bisa nyoblos di kota yang berbeda lagi, ha ha..... Amin!

No comments:

Post a Comment