Wednesday, March 11, 2015

TIPS: Jenis Anggrek Yang Cocok di Dalam Ruangan

Mahkota Anggrek Dendrobium Sonia (dok. pribadi)
Pertengahan Bulan Januari kemarin, aku dan teman-teman satu seksi membeli bunga hidup untuk ditaruh di meja masing-masing agar memberikan suasana segar. Aktivitas kami yang selalu berhubungan dengan monitor komputer, membuat mata cepat lelah dan tak jarang menambah nilai minusnya, jadi kami berinisiatif untuk menaruh bunga hidup untuk penyejuk mata ketika lelah melihat komputer.

Nah, kami pun membeli bunga di salah satu deretan penjual bunga di dekat Dome Balikpapan. Niat awal aku pengen membeli Anggrek Bulan Putih, yang biasanya nampak elegan dipajang di hotel-hotel berbintang. Namun setelah tahun dari saran yang diberikan si penjual kalau Anggrek bulan itu spesies daerah gunung dan agak rewel perawatannya, maka kuurungkan niatku untuk membelinya. Akhirnya kupilih Anggrek Dendrobium yang masih kuncup bunganya, tepatnya Dendrobium Sonia dengan semburat warna ungu pekat yang sangat cantik. Teman-temanku ada yang memilih dendrobium berwarna coklat (aku kurang tahu namanya) dan anggrek 'harimau', atasanku sendiri memilih anggrek ungu kecil-kecil yang entah apa namanya. Sedangkan temanku yang perempuan ada yang memilih bambu hoki kecil-kecil, dan tanaman hias daun yang bentuknya mirip kemoceng.

Setiap dua hari sekali kami siram anggreknya. Senang sekali bunganya bermekaran satu persatu. Sampai sekarang anggrekku masih cukup segar dengan sembilan kuncup bunga yang sudah mekar semua. Cantik sekali warnanya, membuat mata ini kembali segar setiap kali memandangnya. Hal yang kurang beruntung menimpa tanaman milik teman. satu persatu anggrek coklat yang awalnya tampak segar sekali dan subur daunnya mulai membusuk batangnya (mblonyok) dan berguguran daunnya. Semua anggrek coklat akhirnya mati semua. Begitupula dengan bambu hoki yang milik temanku sudah hampir mati kondisinya saat ini. Yang masih gagah adalah tanaman 'kemoceng', anggrek 'harimau' yang belum berbunga, dan tentunya anggrek dendrobium sonia milikku. Dendrobium sonia milik salah satu temanku juga masih tampak segar, meskipun kuncup bunganya hanya sebagian yang berhasil mekar.

Anggrek di meja kerjaku (dok. pribadi)
Ternyata meskipun sama-sama jenis dendrobium, anggrek jenis dendrobium sonia adalah yang paling tahan jika ditaruh di dalam ruangan dalam waktu yang relatif lama. Terbukti, dendrobium sonia milikku bunganya sudah mekar hampir dua bulan sejak kuncup pertama mekar, dan masih bagus hingga sekarang. mungkin sebentar lagi mulai layu. Tidak salah dendrobium jenis ini banyak kita temui di hotel-hotel, bandara, ataupun perkantoran, karena daya tahannya yang tangguh meskipun tidak menempel di pohon.

Anggrek bulan memang elegan dan cantik, namun memerlukan perawatan khusus yang lebih ribet dari dendrobium. tapi kenapa di hotel-hotel itu bisa bagus anggrek bulannya? Itu karena mereka tidak merawat sendiri bunga itu, melainkan hanya menyewanya. Begitu bunganya layu segera akan diganti oleh partner penyedia anggrek bulan hidup.

Anggrek memang tidak boleh terkena banyak air, karena sebenarnya anggrek hanya butuh kelembaban, serta tidak boleh secara langsung terkena sinar matahari. Memelihara anggrek memang gampang-gampang susah. Ketika kita tempelkan di pohon dan jarang kita rawat malah seringkali tumbuh subur dan tidak pernah absen berbunga. Tapi giliran dirawat dengan telaten tapi ditaruh di dalam ruangan seringkali ngambek nggak mau berbunga, malahan bisa ngambek selamanya alias mati. Anggrek tidak ikut akan tren tanaman hias layaknya anturium beberapa tahun silam, melainkan kecantikan bunganya sudah lama diakui dan disukai hampir semua masyarakat global.

No comments:

Post a Comment