Sunday, January 17, 2016

Wisata Kuliner di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta

MEnikmati Deburan Ombak Pantai Depok dari Warung Lesehan Tepi Pantai
Jogja memang ngangeni.... gudegnya, angkringannya, objek wisatanya, serba murahnya. Kebetulan akhir tahun kemarin, aku bersama anak dan istriku berkesempatan untuk liburan di Jogja. Maksud utama kami ke Jogja adalah silaturahmi ke keluarga besar Jogja, nyekar ke makam eyang, dan tentunya sambil liburan, hehe.....

Hari itu, kebetulan hari senin 28 Desember 2015, hari kedua aku berada di Jogja. Bersama anak dan istriku, dan juga kebetulan ada adik iparku yang sedang libur co-ass, kami berangkat menuju Pantai Depok, yang terletak di barat Pantai Parangtritis. Kira-kira kami berangkat pukul 2 siang dari rumah pamanku di Perumahan Perwita Jalan Paris.

Mengapa aku memilih Pantai Depok, karena Pantai ini selain menawarkan panorama pantai layaknya Parangtritis tapi juga bertebaran warung makan yang menyajikan aneka ragam masakan laut. Nah, itu tujuanku, aku mau wisata kuliner sambil menikmati udara laut!

Menempuh kira-kira 25 km dari rumah pamanku, menyusuri Jalan Parangtritis (Jalan Paris) yang kondisinya cukup bagus sampailah kami ke gerbang Pintu Masuk Kawasan Pantai Parangtritis. Kami nggak masuk ke gerbangnya, melainkan belok ke arah kanan, ke jalan persis sebelum gerbang masuk Parangtrits. Melewati pedesaan Bantul yang khas dengan keteduhan pohon kelapanya. Kurang lebih 10 menit dari kami belok di dekat gerbang Parangtritis, sampailah kami di semacam pos masuk Pantai Depok yang dijaga beberapa petugas yang mungkin dari Dinas Pariwisata. Tiket masuk per orang dewasa adalah Rp5000,- sudah termasuk Jasa Raharja Rp250,-. Lumayan murah kan.....

Tiket Masuk Pantai Depok

Parkiran utama lumayan penuh dengan mobil-mobil berplat luar kota, kami pun muter-muter ke ke bagian barat ke arah Masjid, dan berhentilah kami di depan warung makan yang tidak menghadap langsung ke Pantai. Maksud kami bukan untuk makan ke warung itu, melainkan hanya memarkir mobil kami dan mau berjalan ke arah Pantai. Belum sampai kami keluar dari mobil, kami sudah dihampiri oelh seorang wanita yang menyampaikan kalau parkir di situ harus makan di warungnya. Kontan aja kami urungkan niat kami parkir di situ, dan melajukan kembali mobil kami ke arah Masjid yang malah lengang parkirannya. Kami parkirlah mobil kami di parkiran masjid, gratis sih tapi nggak ada penjaganya. Nggak papa lah, InsyaAllah aman....

Parkiran Masjid Pantai Depok yang terlihat lengang
Dari parkiran masjid, kami pun berjalan menuju pantai. Kami memang ingin mencari warung makan yang menghadap ke Pantai, jadi kami bisa menikmati masakan laut sambil memandang laut lepas. Agak bingung mencari warung makan yang representatif dan kayaknya masakannya enak, akhirnya kami menemukan warung makan yang lumayan besar menghadap langsung ke Pantai dan kebetulan ada tempat duduk yang kosong, namanya Lesehan Ngangeni yang dalam bahasa Indonesia artinya Lesehan yang bikin kangen.

Poster Dalai Lama di Dinding Warung Lesehan Ngangeni
Daftar menunya sangat variatif dengan berbagai macam masakan, tapi di daftar menu itu tertera harga yang murah sekali. Eits tunggu dulu bukan harganya murah, melainkan itu adalah tarif ongkos masaknya. Sebenarnya, warung-warung yang ada itu menjual jasa memasakkan ikan mentah, kerang, cumi, udang, kepiting, atau lainnya yang bisa dibeli di Tempat Pelelangan Ikan alias Pasar ikan di Komplek Pantai Depok, namun jika pengunjung tidak membawa ikan mentah untuk dimasakkan, juga bisa memesannya langsung di warung makan itu, toh harganya juga nggak mahal-mahal amat.

Kami memesan Kepiting Asam Pedas 1/2 kg, cumi-cumi masak rica-rica 1/4 kg, dan ikan Bawal Laut bakar 1/2 kg, cah kangkung, es kelapa muda dan es teh tentunya buat Manggala. Kira-kira menunggu selama 20 menit, akhirnya masakan pesanan kami pun datang.

Tampaknya masakan yang dihidangkan sangat menggoda dari sisi penampilannya. Kucoba satu persatu, ternyata luar biasa maknyusss.... terutama untuk Kepiting Asam Pedasnya, selain bumbunya yang pas, Kepitingnya juga terasa segar, nyam-nyam-nyam...... tahu gitu pesan 1 kg saat itu, mau pesan lagi pasti nunggu lama lagi...

Narsis sebelum makan

Cumi rica-ricanya juga cukup enak, dengan rasa pedas yang pas. Ikan bawal laut bakarnya juga enak, cukup besar. Recommended lah pokoknya Lesehan Ngangeni memang bener-bener bikin kangen, Joss Gandos! Besok kalau ke Pantai Depok harus mampir lagi ke Lesehan Ngangeni terutama pesan Kepiting Asam Pedasnya.

Puas makan, kami pun bersiap untuk pulang. Menu sebanyak itu, kalau nggak salah ingat nggak sampai Rp200ribu. Worth it lah.... Sekitar pukul setengah enam sore kami pun meninggalkan kawasan Pantai Depok yang saat itu masih terang benderang, tanpa sedikitpun menyentuh air lautnya, hehe..... Kapan lagi ya bisa ke Pantai Depok???

Tuesday, January 12, 2016

Nasi Gandul "Romantis" Pak Sardi Khas Pati

Nasi Gandul Pak Sardi Khas Pati (dok. pribadi)
Kalau pas mudik ke Pati, nggak afdol kalau nggak makan Nasi Gandul yang rasanya ngangeni banget...... Gurih, manis, legit bercampur jadi satu. Kalau yang belum pernah mencoba Nasi Gandul, mungkin seperti perpaduan antara masakan Semur dan Rawon, atau mirip-mirip rasanya dengan nasi pindang.

Penyajiannya biasanya menggunakan piring beralaskan daun pisang, dimakan menggunakan suru (daun pisang yang dilipat berfungsi sebagai sendok).Nah, Nasi Gandul sebenarnya berasal dari Desa Gajahmati, Pati. Di Pati pun aku hanya cocok dengan Nasi Gandul "Romantis" Pak Sardi di Desa Gajahmati, tepatnya di tepi jalan Panunggulan. Menurutku rasa gurih manisnya itu pas, dan legit banget, enggak eneg, bumbunya pas. Kalau makan di situ biasanya aku habis dua porsi dengan lauk daging ataupun babat. Selain itu juga ada lidah sapi, otak, paru, maupun jerohan lainnya. Selain lauk-lauk tadi, yang patut dicoba adalah, tempe yang digoreng kering sehingga meskipun tebal tapi kemripik layaknya keripik tempe, dan nggak ada selain di penjual nasi gandul.

Nasi Gandul Pak Sardi tidak pernah sepi, apalagi saat liburan terutama libur lebaran ataupun tahun baru, dijamin membludak, susah dapat tempat duduk.





Sunday, January 10, 2016

Pengalaman Ganti Token Internet Banking Mandiri

Token Mandiri
Token Internet Banking Mandiri yang sudah kumiliki hampir 7 tahun yang lalu itu akhirnya sudah habis masa hidupnya, alias habis baterai. Lumayan repot juga nggak bisa bertransaksi melalui internet banking, aku harus repot-repot ke ATM ataupun mengakses mobile banking yang fiturnya lebih terbatas dibandingkan internet banking.

Sebenarnya Tokenku telah mati beberapa bulan yang lalu, tapi karena aku belum sempat pergi ke cabang bank mandiri untuk minta penggantiannya, maka kubiarkan saja. Nah, akhir tahun kemarin saat aku mudik ke Tulungagung, aku bermaksud untuk mengganti sendiri baterai token mandiri ke tukang jam. Baterainya memang habis, dan kuganti dengan baterai jam merek SONY seharga Rp25.000.

Sesampainya di rumah, kucoba tokenku ternyata nggak bisa. BErkali-kali kumasukkan PIN-ku nggak bisa. Karena penasaran maka kugooglinglah solusi terhadap tokenku itu. Ternyata, eh ternyata kasus habis baterai Token Mandiri, solusinya adalah harus ganti Token baru di cabang Bank Mandiri terdekat, kita tidak bisa mengganti baterainya sendiri, kalaupun bisa harus tidak boleh memutus aliran listrik dari baterai ke token-nya tentunya dengan proses dan mekanisme yang ribet untuk orang awam sepertiku, meskipun di internet ada tutorialnya.

Sebenarnya aku berinisiatif mengganti sendiri baterai token karena pengalaman dari apa yang kulakukan terhadap token BCA-ku (key BCA) yang berhasil kuganti baterainya  dengan mudah dan bisa hidup normal lagi. Ternyata untuk token merek VASCO tidak bisa demikian, karena begitu baterai dilepas dari token maka token akan kehilangan semacam memorinya dan tidak bisa dipakai lagi.

So, akhirnya saat aku kembali ke Pontianak, kusempatkan untuk mengganti token Mandiri di Cabang Bank Mandiri Sidas. Cukup menghadap customer service dengan membawa buku tabungan, KTP, dan kartu ATM Mandiri. Token kita akan diminta pihak bank, dan kita akan diberi token baru dengan biaya Rp20.000 sama persis dengan biaya pertama kali untuk membeli token mandiri hampir 7 tahun yang lalu, harga token terbebas dari inflasi, hehe.....

Kita diminta memasukkan PIN untuk mengaktifkan tokennya. Kubuka juga internet banking mandiri untuk aktivasi tokenku melalui menu administrasi. Transaksi pertamaku menggunakan token mandiri yang baru adalah untuk top up e-cash mandiri, buat jaga-jaga beli pulsa kalau pas nggak ada sinyal internet.

Oiya, token yang baru ini meskipun bentuknya sama persis dengan token lama, tapi lebih responsif, dalam artian nggak seperti token yang lama, begitu kita memasukkan angka-angka tidak perlu lagi memencet sambil ditahan beberapa detik utnuk mendapatkan angka acak, melainkan otomatis langsung menampilkan angka acak usai kita menginput angka-angka.

Install Aplikasi Android di Blackberry OS 10

Mobomarket untuk aplikasi android
Baru-baru ini Blackberry meluncurkan Blackberry Priv dengan sistem operasi Android, bukan Blackberry OS 10. Nah, bagi kita-kita yang masih punya handset dengan Blackberry OS 10 seperti Blackberry Z10, Z3 (Blackberry Jakarta), Z30, Q5, Q10, Q20 (Blackberry Classic), Blackberry Passport, ataupun Blackberry Porsche bisa menginstall aplikasi Android dengan mudah karena kompatibel dengan tipe file apk.

Banyak cara untuk menginstall aplikasi android dalam bentuk file apk dalam handset blackberry, salah satunya melalui Mobomarket. Mirip dengan Play Store Google, Mobomarket ini juga merupakan toko aplikasi android yang menyediakan berbagai aplikasi android mulai dari game, messaging, social networking, ataupun aplikasi-aplikasi populer lainnya. Aplikasi Mobomarket ini merupakan buatan Baidu, raksasa internet pesaing google di China yang di Indonesia bisa didownload dengan mengakses www.mobomarket.co.id.

Aku 'terpaksa' mendownload Mobomarket karena Blackberry World ataupun Amazon Appstore yang sudah terinstall secara default di Blackberry OS 10 tidak mengakomodir beberapa aplikasi populer. Bayangkan ketiadaan Instagram, Line, Google Maps sampai dengan Uber maupun Gojek tidak ada yang khusus dibuat untuk BB OS 10, so terpaksa harus install aplikasi android.

Menginstall Mobomarket lebih mudah daripada menginstall Playstore di handset Blackberry. Mobomarket juga menyediakan notifikasi update aplikasi android yang terinstall dan menyediakan opsi untuk langsung menghapus file aplikasi begitu selesai diinstal sehingga tidak memberatkan memori.

So untuk mencicipi Blackberry rasa android nggak harus membeli Blackberry Priv yang harganya masihlebih tinggi daripada Blackberry Passport Silver Edition, cukup install Mobomarket dan download sepuasnya aplikasi android yang kamu suka.



Tuesday, January 5, 2016

Pengalaman Buruk Beli Tiket Pesawat Kalstar

Kalstar Aviation
Libur telah tiba, libur telah tiba, hore-hore-hore........ Libur akhir tahun 2015 kemarin lumayan cukup lama, kira-kira selama 10 hari aku berada di Jawa. Semangat baru, senang, gembira, bahagia bercampur aduk karena berkumpul dengan anak istriku, bertemu ayah ibu di Pati, Saudara-saudara di Jogja, di Pacitan, dan di Tulungagung, sampai sempat nyekar ke makam Mbah di Bantul. Lumayan komplit pokoknya liburan kali ini.....

Keasikan liburanku kali ini terusik dengan pembatatalan penerbangan oleh Maskapai Kalstar Aviation. Bagaimana nggak gemes, sebel, jengkel sebelumnya tiket berangkatku tanggal 24 Desember 2015 dibatalkan sepihak pada H-2, eh ini tiket pulangku juga dibatalkan H-1. Bayangkan H-1 di puncak musim balik liburan Natal dan Tahun Baru. Gila!!!!! Jelas sudah susah tiket pengganti dari maskapai lain, plus kalaupun ada jelas harganya mahal sekali.

Begitu ada SMS pembatalan H-1 atau tepatnya tanggal 2 januari 2016, aku pun langsung pesan tiket tanggal 3 Januari 2016 untuk rute Surabaya - Pontianak, lagi-lagi di Traveloka seperti yang kulakukan sebelumnya saat pembatalan tiket berangkatku. Tapi sayangnya tiketnya sudah mahal banget, lebih mahal sekitar 60% dari tiket yang kubeli sebelumnya. Asemmmmmm......!!!

Nggak seperti sebelumnya pas ada promo diskon tiket Rp125ribu, kemarin promo dari Traveloka ada diskon Rp60ribu untuk pembelian tiket melalui Kartu Kredit Mandiri. Ya, lumayanlah daripada nggak dapat diskon sama sekali, haha...... dasar kalangan price sensitive, hix!

Kekecewaanku sama Kalstar mungkin nggak begitu berat jika pihak Kalstar, jauh-jauh hari memberitahukan pembatalan penerbagan. Coba banyangkan, H-2 sebelum jadwal penerbanganku balik ke Pontianak, aku berinisiatif untuk telpon Kalstar Pusat Jakarta untuk mengkonfirmasi apakah penerbanganku yang  tanggal 3 dibatalkan atau masih on schedule, dan kutanyakan pula apakah pesawat yang kemarin tergelincir sudah beres diperbaiki.

Di ujung telepon yang lain, si mbak CS menjawab kalau penerbanganku tidak dibatalkan cuma digeser saja jadwalnya dari semula pukul 19.30 WIB menjadi puul 17.10 WIB, dan dia pun mengiyakan kalau pesawatnya sudah berhasil diperbaiki! Ternyata kenyataannya  keesokan harinya positif CANCELLED! Tiket pun bisa di refund!

Kutelponlah pihak Kalstar Surabaya, gimana aku bisa merefundnya. Pihak Ticketing Kalstar malah balik bertanya kepadaku "Mas belinya dimana?"

"Di Traveloka!", jawabku tegas

"O, kalau gitu refund-nya langsung di Traveloka saja mas!", jawabnya enteng

Jelas saja darahku spontan mendidih, dengan nada tinggi aku marah sama mas-mas penerima telponku itu. Akhirnya dia menjawab kalau refundnya bisa dilakukan di Terminal 1 Juanda.

Sangat marah aku kala itu, keesokan harinya ketika aku sampai di Juanda Surabaya langsung aku menuju counter ticketing Kalstar yang dipenuhi para petugasnya dengan wajah-wajah panik tanpa guratan senyum sedikitpun. Mungkin mereka lelah melayani komplain para calon penumoang Kalstar yang dibatalkan.

Aku langsung saja masuk ke ruang ukuran kira-kira 2 x 4 meter itu. Aku ditanya oleh petugas Kalstar berwajah oriental dengan raut muka cemas dan tingkah yang serba keburu-buru nggak tenang. Langsung saja kuutarakan maksudku untuk refund.

"Mau refund ya Mas, boleh nggak saya minta nomor rekeningnya, nanti uangnya akan kami transfer!", jawabnya dengan alasan bla-bla-bla yang normatif.......

Naik lah emosiku seketika itu,...... dan akhirnya ada petugas lain yang bilang ke si mas yang melayaniku itu kalau mereka sudah diberi uang oleh bosnya barusan, so bisa langsung refund. Akhirnya setelah menunggu kurang lebih 10 menit, aku berhasil mendapatkan uang refund-ku sebesar Rp965.500.

Selama menunggu proses administrasinya aku sempat berbincang dengan seorang petugas lainnya,
"Iya mas, kami di sini kan cuma pelaksana, kacau banget Kalstar kali ini, jadwalnya nanti kacau terus sampai Maret, parahnya kemarin pas malam tahun baru mendadak pesawat yang mau ke Denpasar dibatalkan! celetuknya dengan wajah masam.

"Masak sih cuma satu pesawat yang trouble, efeknya bisa sedahsyat ini?", timpalku kemudian.

"Iya mas, pesawat kita kan hanya lima saja!", sahutnya dengan tanpa semangat.

Hah cuma lima pesawat, wah udah deh, nggak lagi-lagi pesan Kalstar. Mending maskapai yang jelas-jelas saja yang punya banyak armada, satu trouble bisa diganti yang lain.

Intinya Kapok beli Tiket Kalstar!!!

Baca Juga: Pembatalan Sepihak Kalstar