Saturday, February 27, 2016

Pengalaman Pertama Naik Vespa Sprint 150

Akhirnya sabtu minggu lalu aku berkesempatan mencicipi performa si Gincu Merah yang sudah dua bulan ini kubeli. Biasanya naik matic Jepun, sekarang nyobain matic Vietnam rasa Italia. pertama-tama agak bingung ngidupinnya, ternyata nggak perlu di-gas tapi cuma di tarik salah satu tuas rem sambil dipencet gasnya. Begitu nyala, suara yang terdengar agak lebih kasar dari matic Jepun.

Saatnya mengeluarkannya dari rumah, ternyata berat juga ya, maklum body kaleng nggak plastik, so kukeluarkan dari dalam rumah dengan hati-hati, jangan sampai bodinya nyenggol kusen pintu ataupun dinding rumah, maklum si Gincu merah dikandangin kakakku di dalam rumah soalnya kalau ditaruh di carport takutnya dijaili orang, karena rumah kan nggak dihuni berbulan-bulan, cuma sesekali ditengok kakakku untuk manasin mesin si vespa.

Kucoba tarikannya ternyata enteng banget dan antep, larinya juga cukup kenceng, kalau tambah kenceng suara mesinnya juga semakin halus. Nggak ada gejala gregel-gregel seperti banyak yang dikeluhkan di forum-forum. Entah apa karena pengaruh BBM-nya kupakai V-Power Shell yang beroktan 95 atau karena mesin terbarunya memang sudah tidak gregel-gregel seperti vespa-vespa matic sebelumnya.

Suspensinya juga cukup empuk, terbukti saat kulibas garis kejut yang bertaburan di jalan Ciater Raya menuju BSD terasa empuk melibasnya, padahal di forum-forum banyak dikatakan suspensinya masih keras. Entah pa itu karena sugestiku saja atau karena memang sudah bagus ya suspensinya, kayaknya memang sudah bagus kok suspensinya, hehe.....

Vespa sprint seperti namanya memang pengen selalu diajak berlari kencang, agak sedikit repot menyesuaikan galaknya gas si sprint ketika harus berjalan lambat seperti macet, mungkin aku belum menemukan triknya saja. Sayang aku cuma bisa mencobanya beberapa hari, padahal aku belum puas juga mencobanya. Arghhh.......

No comments:

Post a Comment