Sunday, January 15, 2017

Promo Bright Gas Pertamina


Tanggal 22 Desember kemarin bertepatan dengan hari Ibu, Pertamina mengadakan promo diskon hingga 50% untuk pembelian bright gas (tabung dan isinya) ukuran 5,5 kg ataupun 12 kg untuk 500 pemesan pertama hanya pada hari Ibu tersebut. 

Tabung gas ukuran 12 kg yang biasanya dijual Rp479 ribu, dalam promo itu dijual Rp249 ribu, sedangkan tabung gas ukuran 5,5 kg yang harga normalnya Rp325.500, saat itu dijual hanya Rp164 ribu. Nah, mengingat aku jarang memasak, dan istriku juga nggak tinggal di sini, jadinya kupesan saja tabung ukuran 5,5 kg, selain lebih kecil juga praktis untuk ditaruh di dapur mungilku dengan warna pink yang mencolok. Dalam aturan promo itu,  satu orang hanya boleh pesan satu tabung gas saja, aku pun ikut mendaftarkan kakakku agar bisa mendapatkan promo itu juga, kalaupun dia nggak mau, nanti bisa kubeli buat cadangan. Tapi ternyata dia mau juga....

Aku harus menunggu sampai tanggal 26 Desember saat pengumuman siapa yang berhak mendapatkan promo Bright Gas pertamina itu, tapi aku yakin aku akan mendapatkannya karena aku pikir nggak banyak masyarakat yang tahu, dan kalaupun tahu mereka akan berpikir ulang untuk beli bright gas mengingat harga gfasnya yang lebih mahal daripada tabung gas biasa (yang warna biru) dan pastinya jauh lebih mahal daripada tabung gas melon 3kg.

Dan benar, akhirnya aku berhak mendapatkan promo itu, begitu pula dengan kakakku. Tanggal 27 Desember aku juga mendapatka email dari pertamina bahwa aku berhak mendapatkan promo itu. Dalam emailnya itu juga dijelaskan bahwa pengiriman bright gas akan‎ dilakukan dalam bulan Januari 2017 antara tanggal 2 s.d. 31 Januari 2017.

Setelah sekitar 2 minggu menunggu, tadi pagi tiba-tiba aku ditelpon seseorang yang menginformasikan jika dia akan mengantar bright gas. Kebetulan aku ada di rumah dan tadi sekitar jam 11.30 si pengantar datang membawa bright gas warna tabung pink.

Lumayan lah, dapat promo Bright Gas, untungnya di kompleks juga ada tetangga yang jadi agen bright gas. Katanya yang tabung ukuran 5,5 kg ini lebih aman karena menggunakan pengaman ganda dan denger-denger lebih irit. Yang jelas ukuran 5,5 kg ini menurutku lebih praktis, ringan, cocoklah bagi keluarga yang tidak setiap hari masak, kurang lebih besarnya se galon air mineral.

Pertamina tidak sekali itu saja memberikan promo pembelian bright gas, bahkan beberapa waktu lalu pertamina memberikan promo diskon 59% dalam rangka ulang tahun Pertamina ke-59. Adapula promo trade in tabung gas 3 kg dengan bright gas, dan promo-promo lainnya. Untuk bisa tahu promo resmi dari pertamina, bisa sekali-kali cek ke laman http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/program-dan-event/

Saturday, January 14, 2017

Pengalaman Menginap di Hotel Puri Asri Magelang

Liburang Desember kemarin sebenarnya tidak ada rencana hari itu menginap di Hotel Puri Asri Magelang, tapi karena sudah menjelang malam dari Candi Borobudur, jadilah kami menginap di Hotel samping Taman Kyai Langgeng itu.

Sebelum menuju hotel ini, saat di Borobudur aku sudah googling hotel-hotel yang sekiranya asik untuk menginap di dekat sekitar Borobudur ataapun Magelang. Aku pengennya hotel yang seperti resort, ada kolam renangnya, pemandangannya bagus karena anakku si Manggala senang banget berenang dan bermain di tempat terbuka yang luas. Aku jadi teringat Hotel Puri Asri yang sepertinya punya semua fasilitas itu. Sekitar tahun 2011 lalu kebetulan aku pernah menginap di Hotel Oxalis di Samping Hotel Puri Asri, kamarnya bagus,  pemandangan ke Gunung Sumbing cukup memukau, tapi sayangnya aku kurang cocok dengan variasi sarapan paginya. Aku pun berpikir, "Mungkin asyik kali ya menginap di Hotel Puri Asri sebelahnya!"

Langsung lah ku cek harga hotelnya di Traveloka dan Tiket.com, dan benar dengan foto-foto yang terpampang di aplikasi Traveloka ataupun Tiket.com sunggu menarik sekali suasana dan pemandangan di Hotel Puri Asri, yang penting ada kolam renangnya untuk anak-anak dan ternyata juga ada area taman bermain di pinggir kali Progo, Wow, pasti keren nih tempatnya....

Kubelilah voucher satu kamar di Traveloka dan langsunglah kami dari Borobudur sekitar Maghrib menuju Kota Magelang. Mengandalkan Google Maps kami pun segera meluncur ke Magelang. Sekitar 30 menit perjalanan menuju Hotel, akhirnya kami pun sampai di Hotel. Menuju Lobi aku mengambil kunci dan diminta untuk deposit uang sebesar Rp200ribu. AKu pun disuruh untuk menunggu bellboy untuk mengantarkan kami ke kamar yang ternyata berada jauh di bawah lembah mendekat tepian sungai Progo kedengaran dari deras aliran airnya. Mobil pun kami parkir di dekat kamar.

Saatnya untuk mandi, karena kami akan segera keluar dari hotel untuk mencoba kuliner malam Magelang. Nah, di sini mulai ada yang nggak beres. Air panasnya lama nggak keluar, meskipun saya sudah mengikuti instruksinya untuk membuka kran selama beberapa menit sampai air panasnya keluar. Kami pun menghubungi teknisinya untuk melaporkannya, sempat keluar air panasnya lagi tapi terus tidak bisa lagi. Parah...... Hal yang sama terulang keesokan paginya, sampai-sampai teknisinya masuk ke kamar mandi untuk mengeceknya, dan akhirnya bisa. Kata si teknisi aku terlalu banyak memutar kran air panasnya, dia menyarankan agar jangan sampai pol memutarnya. "Kok aneh gitu, siapa yang tahu kalau cara pakainya seperti itu, masak hotel bintang lima masih bermasalah dengan fasilitas air panas yang seharusnya sudah menjadi fasilitas dasar dalam pelayanan.

Untungnya kejengkelanku akan fasilitas air panas terkompensasi dengan kamar yang bersih, pelayanan pegawainya yang ramah-ramah dan responsif, kolam renangnya yang luas dan bersih, taman dan jogging track pinggir kali Progo yang luar biasa, pemandangan ke Gunung Sumbing yang mengagumkan, Sarapan Pagi dengan variasi makanan yang cukup komplit dan enak dengan restoran terbukanya menghadap hutan yang asri, dan fasilitas shuttle car yang mengantar kami keluar masuk hotel serta mengantar kami pula ke Taman Kyai Langgeng.

Secara umum cukup worth it lah menginap di Puri Asri, dengan harga yang nggak bisa dibilang murah tapi memberikan kesan yang bagus, apalagi kalau air panas di kamar nggak bermasalah, wah bakal menjadi hotel favorit saya nih kalau ke Magelang....

Saturday, January 7, 2017

Pengalaman Top Up Mandiri e-Money

E-money Mandiri
Uang elektronik yang satu ini adalah salah satu yang terbanyak beredar di masyarakat dibandingkan uang elektronik sejenis dari bank-bank lainnya. Mungkin keberadaannya untuk sementara ini hanya tersaingi oleh kartu Flazz dari BCA. eMoney Mandiri memperoleh kepopulerannya berkat kerja sama Bank Mandiri dengan operator jalan tol sebagai alat pembayaran, dan berbagai upaya pemasaran yang masif. Kepopulerannya semakin menjadi-jadi ketika kartu ini bisa dipakai untuk pembayaran KRL commuter line Jakarta, TransJakarta ataupun pembayaran di duo ritel terbesar tanah air yaitu Indomaret dan Alfamart.

Saya sendiri pertama kali mempunyai eMoney karena terpaksa harus beli untuk membayar KRL. Kartu eMoney Mandiri yang pertama kupunya adalah jenis kartu Indomaret (yang akhirnya hilang ketinggalan di taksi sekitar sebulan lalu). Nah, gambar di atas adalah kartu emoney mandiri-ku yang terbaru yang kuperoleh gratis saat ikut Cashless Zone Fun Walk di Pontianak sekitar setengah tahun yang lalu.

Untuk Top Up eMoney Mandiri selama ini sering kulakukan melalui ATM Mandiri yang mempunyai reader eMoney. Untuk top up sebenarnya juga bisa dilakukan di indomaret, alfamart bahkan di gerbang tol ataupun langsung melalui internet banking mandiri, tapi untuk yang terakhir itu harus di-update saldonya secara manual di merchant atau ATM yang ada reader eMoney-nya, jadinya nggak praktis.

Bicara tentang top up eMoney Mandiri melalui ATM aku ada pengalaman unik. Setelah, kartu eMoney indomaretku hilang, praktis aku menggunakan kartu eMoney yang baru. Nah, sekitar tiga minggu yang lalu ketika aku mudik ke Pati, saat di ATM sekalian ku-Top Up eMoney-ku. Usai top up kuamil kartu ATM-ku dan langsunglah ku kembali ke rumah yang berjarak sekitar 5 km dari ATM itu. Sesampainya di rumah saat aku mau ganti baju, ternyata aku baru tersadar bahwa eMoney-ku masih tertinggal di ATM itu. "Aduh masak harus kehilangan lagi eMoney sih, padahal baru ku Top Up, payah....!" gerutuku. Tidak mau cuma menggerutu aku berusaha balik ke ATM itu dengan harapan kali aja belum ada orang yang mengambilnya.

Langsunglah kugeber motor ke ATM tadi, untungnya saat itu ATM-nya sedang kosong dan tanpa basa-basi dengan tetap berdoa berharap eMoney-ku masih ada di tempatnya, aku pun masuk ke bilik ATM dan Alhamdulillah ternyata masih ada, meskipun letaknya bergeser dikit, mungkin tadi ada orang yang memegangnya dan ditaruh kembali, hehe.....

Saran buat teman-teman, kita harus memperlakukan eMoney kita layaknya uang kertas, karena sekali hilang ya tidak bisa diblokir oleh bank, tidak seperti ATM. Ketika Top Up di ATM, sebelum meninggalkan bilik ATM, cek dulu apakah kartu e-Money dan ATM kita sudah masuk ke dompet kita, jangan hanya terpaku di struknya saja. Kita juga tidak perlu top up terlalu banyak untuk eMoney biar kalau terpaksa hilang, nggak sakit-sakit banget rasanya..... Saya sendiri paling sering menggunakan eMoney untuk bayar tol dan belanja di Indomaret atau Alfamart dengan nominal yang tidak banyak dan sekali top up paling Rp50ribu atau Rp100 ribu, sekiranya saldonya cukuplah tidak lebih dari Rp300 ribu.

Top Up e-Money juga bisa kita lakukan tanpa mendatangi mesin ATM ataupun ke indomaret atau toko ritel lainnya, melainkan kita bisa melakukannya sendiri melalui aplikasi e-money isi ulang di HP android yang dilengkapi dengan near field communication (NFC). Aplikasi ini tidak tersedia untuk iOS Apple karena NFC di iPhone di-lock hanya untuk transaksi Apple Pay. Namun, kelemahan dari top up melalui aplikasi ini adalah ada biaya yang harus dikeluarkan, yang menurutku jumlahnya tidak sedikit, saya agak lupa berapa biayanya yang pasti beberapa ribu rupiah, berbeda dengan top up di ATM yang gratis-tisss....!