Tuesday, May 23, 2017

Menginap di Swissbel Hotel Balikpapan

Sudah 2 tahun lebih aku meninggalkan tempat tugasku di Balikpapan, rasanya pengen nostalgia dengan kota yang menemaniku selama 2,5 tahun antara periode 2012 - 2015. Kesempatan untuk mengunjungi kota minyak pun datang lagi. Kebetulan aku ditugaskan untuk selama 3 hari di Balikpapan. Tentu saja kesempatan itu tidak kusia-siakan. "Asyik bisa ketemu teman-teman lamaku lagi.....!", teriak kegiranganku dalam hati.

Bertugas di Balikpapan selama 3 hari, mengharuskanku untuk menginap selama 2 malam di sana. Untuk soal urusan inap menginap, sekarang lagi bukan masalah. Tidak perlu repot-repot menelpon resepsionis hotel untuk booking kamar, ataupun meminta bantuan teman untuk nge-booking-in kamar. Sekarang ada berbagai macam aplikasi online untuk beli voucher hotel dengan berbagai varian jenis hotel maupun kamar yang tinggal klik-klik saja langsung deal. Ada Traveloka, Tiket.com, Pegipegi, reservasi.com, inap.com, agoda, trivago, wego, dll yang tentunya membuat urusan pesan memesan kamar hotel jadi jauh lebih praktis.

Nah, diantara aplikasi-aplikasi tadi, aku memilih Traveloka, karena saat itu Traveloka memberikan gimmick diskon paling besar, haha..... dasar kaum price sensitive! Setelah kuubek-ubek berbagai macam hotel di Balikpapan, kupilihlah Swiss Bel Hotel Balikpapan di pusat kota Balikpapan, bersebelahan dengan Plaza Balikpapan plus lokasinya yang tepat di tepi pantai. Kupilih tipe kamar Superior Deluxe seharga kalau nggak salah Rp758 ribu per malam. Aku booking 2 malam, untungnya dapat diskon tambahan 10%, lumayan lah daripada kagak, hehe.....

Setelah kupesan sempat menyesal juga ternyata setelah kulihat-liha lagi varian kamar yang ditawarkan, ada tipe kamar deluxe yang lebih murah dengan pilihan tambahan free menu dinner di samping breakfast yang memang sudah standar dari layanan. Adapula kamar yang menawarkan free tiket nonton bioskop untuk dua orang. Dalam pesananku kutambahkan catatan untuk dipilihkan kamar yang single bed, non smoking room, dan menghadap ke pantai.

Check in tanggal 16 sore, aku pun menuju resepsionis dan bilang kalau aku sudah booking melalui Traveloka. Langsung lah si mbak-mbak resepsionis memberikanku kartu ber-chip RFiD sebagai kunci kamar sekaligus untuk menghidupkan lampu kamar. Aku mendapat kamar 1227 di lantai 12 langsung menghadap pantai lepas. Sebelum memasuki kamar aku melewati lorong hotel yang menurutku relatif gelap dan terkesan suram apalgi dengan beberapa bagian plafon yang bocor dan kurang terawat, dengan noda-noda basahan air di karpet lorong. Ah masa bodo lah, yang penting kamarnya bersih dan pemandangannya bagus.

Begitu kubuka pintu kamar ternyata lampu dan AC sudah hidup. Kamarnya lumayan luas dengan Springbed ukuran King Size, aku lupa mengintip mereknya, mungkin King Koil, Spring Air atau Serta. Ada lemari pakaian lengkap dengan hanger dan deposit box. Ada pula mini bar yang dilengkapi dengan teh, kopi, gula, krim dan air mineral serta heater untuk merebus air. Kulkas kecil di bawah mini bar dalam keadaan kosong tapi tetap hidup, cukuplah kalau kita pengen menyimpan makanan atau miniman tetap dingin.

Adapula meja kerja menghadap jendela luar, dan dua buah kursi santai dan meja kecil untuk menaruh kopi atau teh. TV LCD tergantung di dinding dengan usia yang mungkin udah lebih dari 5 tahun keihatan dengan fisik TV-nya yang agak tebal. AC-nya buka AC Split melainkan AC central. AKu kurang suka dengan jenis AC ini, meskipun bisa diatur juga, seringkali AC jenis ini potensi erornya lebih tinggi. Terbukti saat malam pertama aku menginap, hawa dinginnya tidak begitu terasa, sampai-sampai mukaku berminyak semua, padahal di luar saat itu sedang hujan. Keesokan harinya aku mendapat edaran yang diselipkan di pintu kamar yang menginformasikan kalau AC memang dalam perbaikan sehingga potensi AC-nya tidak dingin pada saat-saat tertentu itu wajar.

Untuk kondisi kamar mandi menurutku OK banget, bersih, dilengkapi dengan hairdryer (meskipun nggak kupakai). Toiletriesnya cukup lengkap ada sabun cair, sabun batangan, shampo, conditioner, handbody, cutton bud, sisir, sikat gigi dan pasta gigi. Air panasnya juga lancar, nggak bikin emosi karena kadangkala hotel yang kuinapi bermasalah dalam fasilitas air panas, entah itu lama keluarnya, nggak keluar sama sekali air panasnya, ataupun seting kran air panasnya yang ribet harus ngepasin dalam posisi dan putaran tertentu.

Kamar ini dilengkapi dengan balkon yang menghadap ke pantai, bisa diakses melalui pintu kaca geser yang kebetulan saat itu di kamarku pintu kacanya meskipun sudah dikunci dari dalam tetap saja bisa digeser, mungkin karena sudah longgar terkena korosi angin laut yang mengandung garam selama bertahun-tahun. Pemandangannya bagus, udara pantainya itu lho yang bikin pernafasan segar, nggak rugi lah ngeluarin duit sebanyak itu hanya untuk menginap. Karena aku takut ketinggian, aku tidak berani berlama-lama di balkon karena  seolah-olah ada yang 'memanggil-manggil'-ku untuk terjun bebas, hiiii ngeri...... Pemandangan di kanan balkon kamar ada pembangunan superblok Borneo Bay milik si pengembang kakap Agung Podomoro Group yang luar biasa besar ada apartemen, kondotel, dan pusat perbelanjaan.

Untuk breakfast di Swiss Bel Hotel tergolong cukup lengkap variannya. Kata temanku yang orang asli sini, sajian menu sarapan di hotel ini adalah yang paling variatif dan enak diantara kotel-hotel lain di Balikpapan, entahlah benar atau nggaknya karena aku juga belum pernah mencicip semua menu sarapan di berbagai hotel di Balikpapan. Yang pasti aku puas dengan menu sarapannya.

Overall menginap di Swiss Bel Hotel Balikpapan cukup sebanding dengan harga kamarnya. Oiya jika kita diantar jemput oleh kolega kita, mending kita minta voucher parkir gratis, karena parkir di hotel ini terintegrasi dengan parkir pusat perbelanjaan Balcony City. Oiya ngomong-ngomong fasilitas kolam renang, aku tidak sempat mencobanya, karena waktu yang mepet, terlebih lagi aku kurang sreg dengan kolam renangnya yang kecil dan bisa dikatakan mini. Namun, aku sempat menengok kolam renang yang berada di lantai 2 bersama fitnes centernya yang dua-duanya sepi pengunjung bahkan saat aku ke situ tidak ada seorang pun yang sedang berenang. Mungkin karena kebanyakan yang menginap di situ adalah pebisnis-pebisnis yang tidak punya banyak waktu untuk sekedar berolahraga, tak terkecuali berenang.

No comments:

Post a Comment