Thursday, August 14, 2008

Angka 13

Angka 13? Pasti sial! Itu kan menurut sebagian orang saja, tapi bagiku 13 mah angka yang biasa aja dan malah cenderung unik!

Pengalaman dengan nomor 13 baru saja kualami hari sabtu kemarin. Saat mau pulang ke Jogja dari Jakarta, di terminal Bus Rawamangun aku naik bus Safari Dharma Raya yang ternyata tempat duduknya hampir full, maklum akhir pekan plus banyak warga Jakarta yang mudik karena 'nyadran' ke makam leluhur di desa asal. Ternyata tiket yang tersisa adalah untuk kursi nomor 13 dan dua bangku di deretan paling belakang. Jika aku memilih bangku paling belakan jelas kursinya tidak bisa dijengkangkan ke belakang, kan sayang dah bayar mahal untuk kelas eksekutif, dan pasti plus kena bau toilet di pojok belakang yang tentunya bisa membuatku klenger. Jalan satu-satunya ya aku memilih kursi no 13, toh aku tidak percaya dengan anggapan bahwa angka itu angka sial. Seperti iklan telkomsel yang diperankan indra bekti itu lho, bukannya sial malah bejo dapat jejeran cewek2 cantik di bioskop. Tapi itu kan di TV, nah ini kan kenyataan......dalam hati pasti lah sebagai cowok normal aku ingin dijejeri cewek cantik, siapa tau bisa cinlok semalem, ha ha.......tentunya aku dah mbayangin nanti cewek itu malem-malem pas dingin2nya AC bus akan ketiduran di pundakku bahkan di pelukanku, oh......(dasar otak mesum!).

Ketika di dalam bus saat nunggu semua penumpang masuk, tiba-tiba masuklah segerombol keluarga yang nampaknya 'happy familly' lengkap dari nenek, ayah, ibu dan dua anak cewek yang centil2. Ternyata salah satu diantaranya adalah yang akan duduk di sampingku, dan impianku duduk berdampingan dengan cewek cantik pun musnah sudah. Bagaimana tidak, bukannya cewek cantik yang muda, segar dan wangi malahan nenek-nenek berusia lanjut. Wah......

Tidak terhenti begitu saja pengalamanku bersama si mbah yang satu ini. Ternyata si mbah juga melek teknologi! Wah jarang-jarang nih ada nenek2 pegang handphone. Dia pun asik dengan HP-nya yang jadul itu, kupikir dia sms tapi ternyata di kebingungan karena hp jadulnya itu sering ngedrop dan beliau pun tidak bisa nelpon. Aku pun berinisiatif untuk membantunya, untungnya dia juga membawa catatan berisi nomer2 keluarganya. Berulang kali kucoba ngedrop juga, sekali bisa nyambung dan lagi asik ngobrol, eh tiba-tiba ngedrop lagi. Kucoba pula ngetik sms, walauun sangat sulit mencari menu sms di hp jadul itu dan ketika udah mau dikirim eh malah mati lagi hp-nya. "Huh, hp gini kok dipelihara, klo aku yang punya pasti dah kubanting", pikirku agak jengkel.

Pada malam harinya saat seusai makan malam di sekitar Cikampek, aku dan penumpang lainnya sudah siap di dalam bus. Eh si Mbah malah masih duduk di luar dan berusaha masuk di bus sebelah yang sama-sama bus Safari Dharma Raya yang saat itu juga sedang transit untuk makan malam. Aku yang melihatnya dari dalam bus, kontan saja aku berlari keluar untuk menghampirinya agar dia nggak salah bus. Ya maklum lah nenek-nenek gitu loh......

Beralih ke HP lagi, ternyata beliau masih penasaran dengan HP jadulnya. Aku pun berinisiatif untuk meminjamkan HP-ku agar beliau bisa menelpon keluarganya untuk di jemput di terminal Magelang. Sesampainya di terminal Magelang beliau pamit turun, dan dari jendela kulihat segerombol keluarganya sudah menyambutnya. Aku pun lega.....!

Hah itulah pengalamanku dengan angka 13, yang ternyata cukup unik, hi hi........... :-)




Monday, August 11, 2008

Reuni Nyambi Tes Kerja

Ini tes kerja ato reuni ya.....?

Itulah kalimat yang pertama kali terlintas di kepalaku ketika kulihat segerombol teman2ku se-angkatan kuliah dulu tiba-tiba nongol di depanku.

Sabtu, 9 Agustus 2008 aku ikut tes rekrutmen sebuah BUMN pertambangan di PPM Jakarta jalan Menteng Raya 9. Ketika aku sedang asik2nya ngobrol dengan temanku yang kebetulanku menemaniku pagi hari itu di PPM, tiba-tiba aku merasa penumpang taksi yang duduk di kursi paling depan yang sedang melintas di hadapanku seolah melihatku dengan raut muka tertawa. Aku berpikir "jangan-jangan itu teman-temanku". Namun pikiran itu tidak mengusikku, aku pun melanjutkan ngobrol dengan temanku. Selang beberapa saat ternyata segerombol temanku datang menghampiriku. Aku pun kaget bercampur gembira. Tak hanya itu, teman-temanku lainnya juga terus berdatangan, adapula kakak angkatanku." Wah ini baru reuni nyambi tes kerja", celetukku kepada seorang temanku.

Seusai tes, kami pun berpisah. Gerombolan temanku tadi memutuskan untuk pergi jalan kaki ke Monas karena dekat. Aku pun memutuskan untuk jalan-jalan bersama kedua temanku lainnya. Jalan-jalan Kami ini mengingatkan kejadian yang sama setahun yang lalu tepatnya pada bulan Agustus seusai kami ikut tes BUMN di bidang kehutanan di Gelora Bung Karno yang hasil dari tes tersebut tidak menentu sampai hari ini. Oh sial.....! Tapi mending nggak usah diinget lah. Eh kembali lagi ke topik utama, kalau dulu kami jalan2 mencoba Bus TransJakarta, kali ini kami hanya jalan kaki dan akhirnya nongkrong di sebuah Warteg sambil melepas kangen.

Itulah pengalamanku sehari semalam di Jakarta. Oiya pada malam harinya ketika aku datang ke Jakarta aku menginap di Jalan Jaksa yang kebetulan pada saat itu sedang ada festival, maklumlah Jalan Jaksa kan salah satu tempat nongkrong para turis asing di Jakarta terutama kaum Backpackers. Kebetulan malam itu aku menginap di Yusran Hostel bukan di Wisma Delima yang dulu pernah aku sambangi. Tapi tak apalah yang penting bisa tidur semalem. Aku pun check out jam 05.30 dan ternyata masih gelap di luar!!!!!! Aku sore harinya jam 5 akhirnya pulang balik ke Jogja naik Bus Safari Dharma Raya. Aku pun sampai terminal Jombor Jogja hampir pukul 06.00. Capek............!