Wednesday, August 16, 2017

Main ke GIASS 2017 di ICE BSD

Pintu Masuk GIIAS Hall 1 ICE BSD
Akhirnya setelah bertahun-tahun cuma baca beritanya di internet dan TV, kemarin aku berkesempatan main ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) di kawasan Bumi Serpong Damai untuk lihat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, pameran otomotif terbesar di Indonesia yang selalu ditunggu-tunggu penggemar otomotif nasional setiap tahunnya.

GIASS 2017 ini kali kedua diselenggarakan di ICE BSD yang  merupakan ruang pameran terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Kebetulan ICE BSD tidak terlalu jauh dari rumahku di Tangsel, paling cuma sekitar 10-15 menit sudah sampai.

Sebetulnya hari minggu kemarin aku mau lihat GIIAS, tapi aku ragu karena pasti akan macet banget jalan menuju ICE dan tentunya susah cari parkir. Perkiraanku itu mungkin benar adanya, karena kemarin pun saat bukan hari libur pengunjung GIASS tetaplah rame, meskipun tidak sampai berdesak-desakan, untungnya aku masih bisa parkir di basement Hall 1 ICE. Kalau nggak salah ICE ini terdiri dari 10 Hall dan 1 Convention Hall, besar dan panjang banget, mungkin panjangnya sekitar 500 m kali ya, gempor-gempor dah..... Oiya untungnya aku ke GIASS naik vespa, jadinya msih bisa dapat parkiran dengan tarif Rp10.000 sekali parkir.

Dari basement parkir aku berjalan menuju keluar ke Hall 1, tapi ternyata di ujung parkiran ada ticket box yang menurutku cukup sepi cuma satu antrian saja di depanku. Sampailah giliranku, karena aku tahu GIIAS ini disponsori juga oleh Bank Mandiri, aku pun bertanya ke si mbak penjaga loket,

"Mbak bisa pakai Mandiri?", tanyaku

"kalau di sini nggak dapat diskon 10 ribu pak, bisanya di ticket box atas!" jawabnya

Aku surprise juga, ternyata pakai Kartu Mandiri bisa dapat diskon 20%, lumayan lah. Jadi naiklah aku ke atas di depan Hall 1 ada tocket box yang lumayan banyak antreannya. Ada line khusus untuk pengguna Kartu Mandiri. Ternyata promonya nggak hanya Beli 2 tiket  dapat diskon 20%, tetapi ada pula promo dari Mandiri kalau beli 2 tiket dengan harga normal dapat gratis satu tiket. Karena kami hanya berdua, aku pun memilih opsi diskon yang pertama. Lumayan diskon 20% dari harga tiket normalnya untuk hari Senin s.d. Kamis Rp50ribu, sedangkan untuk hari Jumat s.d. Minggu ataupun hari Libur Nasional HTM-nya Rp70ribu.

Bus Tingkat
Kami pun masuk mulai dari Hall 1. Oiya sebelumnya tiket kami disobek oleh petugas penjaga pintu masuk untuk diikutkan undian Grand Prize Nissan Grand Livina dan Datsun Go+ serta kami diberi flyer berupa denah masing-masing partisipan pameran di 10 Hall. Begitu masuk Hall 1 kami disambut tenant-tenant motor seperti Harley Davidson, Ducati, Peugeot, Vespa dan berbagai aksesoris mobil sampai di Hall 2.

Bus Harapan Jaya Merek HINO
Memasuki Hall 3, ada berbagai macam produk karoseri seperti Adiputro, Laksana, dan berbagai kendaraan berat serta bus. yang menarik perhatianku adalah model bus tingkat karya Karoseri Adiputro. Kusempatkan masuk ke bus tingkat itu sambil membayangkan betapa enaknya transportsi di Jakarta kalau bus-nya kayak gini. Aku juga sempat terkejut dengan adanya display Bus Harapan Jaya dengan merek HINO, karena bus harapan Jaya adalah bus yang sering kunaiki ketika ke Tulungagung. Kusempatkan berfoto di depan Bus Harapan Jaya.

Selanjutnya aku masuk ke Convention Hall yang hanyak berisikan dua pabrikan yaitu Mini Cooper dan BMW. Kesan Mewah, Elegan dan Hangat begitu kuat. Aura premiumnya sangat kentara. Aku cuma bisa ngeces lihat mobil-mobil mini cooper yang mungil tapi terkesan kokoh, unik, tapi tetap elegan. Ataupun lihat mobil-mobil BMW dengan kecanggihan teknologinya dan dipadu dengan SPG-SPG cantik dengan blazer cantik, dan terkesan sopan tapi tetap elegan, beda dengan SPG-SPG pabrikan lainnya yang biasa memakai baju terbuka memamerkan lekak lekuk anggota tubuhnya untuk menarik pengunjung. Di booth BMW sempat kulihat demo sebuah mobil mewah yang bisa dibuka kap atap mobil dan dilipat dimasukkan ke bagasi secara elektrik menjadi mobil terbuka. Aku cuma bisa berdecak kagum sambil berpikir, "Wah berapa harganya ya, pasti miliaran rupiah!" Tapi dibandingkan dengan BMW, aku lebih tertarik dengan Mini, yang mobilnya mungil, kompak, tapi tetap bertenaga dengan kesan premiumnya yang melekat. Aku bermimpi untuk memilikinya suatu hari nanti...!

Mini Cooper
Usai di Hall Mewah ala Mini dan BMW, sekarang tiba saatnya kami melangkahkan kaki ke hall yang mengakomodir segmen 'menengah bawah', hehe...... meskipun ada juga mobil-mobil mewah semacam Audi, VW, Jeep, Volvo, Lexus, ataupun Mercedez Benz yang menggelar lapaknya di Hall 5 - 6. Puas mencuci mata sambil melihat mobil-mobil mewah, tibalah saatnya kami di booth pabrikan sejuta umat seperti Suzuki, Daihatsu, Homda ataupun Toyota.

Salah satu tujuanku ke GIIAS adalah untuk melihat secara langsung Mobil Hatchback terbaru keluaran suzuki yaitu Baleno Hatchback. Sebelumnya aku sempat berkeinginan untuk membeli mobil jenis city car untuk mobilitasnku di sini, tapi setelah aku melihat langsung interior ataupun eksterior dari Baleno Hatchback, kok aku masih belum mantep ya, padahal secara harga worth it banget. hanya sekitar Rp207,5 juta sudah dapat varian tertinggi dari Baleno ini jauh dibawah harga Honda Jazz ataupun Yaris yang varian tertingginya sudah lebih dari Rp270 juta. Karena merasa kurang sreg, kuurungkan niat untung bertanya lebih banyak tentang mobil ini, toh aku sudah melihat reviewnya di Youtube.
Baleno Hatchback

Beranjak ke Booth Daihatsu ada mobil yang menarik perhatianku adalah jenis CanBus, dengan bentuknya yang sungguh unik. Dalam GIIAS ini, mobil yang ditunggu-tunggu adalah Mitsubishi Xpander, penantang langsung dari duo Avanza-Xenia dengan model yang cukup bagus dan fitur berlimpah yang membuat kesan Avanza semakin kuno.

Saat di Booth Honda aku malah tertarik dengan Honda Jazz RS yang sudah diberi modifikasi stiker dari Modulo sehingga memberikan kesan lebih sporty. Beranjak di booth saingan abadi Honda yaitu Toyota aku tertarik dengan mobil keluarga baru dari Toyota yaitu VOXY, penerus dari Toyota NAV1. Bentuknya boxy seperti alphard, tapi dalam bentuk yang lebih kecil. Interiornya sangat bagus dengan kesan premium yang kuat. Kursinya sangat nyaman, luas, dan posisi nyetirnya pun sangat nyaman. Sayangnya ground clearance-nya sepertinya cukup rendah. Kayaknya hanya cocok untuk di perkotaan saja, atau jalanan yang relatif mulus. Toyota Yaris Heykers juga sempat menyita perhatianku. Atau Toyota Prius, legenda mobil hybrid yang katanya masuk lagi ke Indonesia. Dan puncaknya rasa penasaranku terlepaskan dengan melihat secara langsung Toyota CHR, yang ternyatamasih sekedar dipamerkan saja, belum untuk dijual di Indonesia. Berapa ya harga CHR kalau masuk Indonesia, bikin ngiler aja, hehe.....
Toyota CHR

Sekitar pukul 5 sore kami pun memutuskan untuk pulang. Berjalan dari Hall 10 s.d. 1 serasa panjang sekali, Benar-benar luas gedung eksebisi ini!" pikirku dalam hati. Di luar Gedung banyak penjual makanan khususnya yang dijajakan di atas Food Truck. Adapula sajian khas Betawi yang sering nongol di PRJ, apalagi akalau bukan Kerak Telor.

Sienta Baru


Sedikit tips ketika mau berkunjung ke GIIAS diantaranya:

  1. Sebaiknya berkunjung bukan saat hari libur, karena psati akan crowded banget.
  2. Kalau terpaksa hari sabtu minggu atau hari libur, lebih baik datang beberapa jam sebelum pareman dibuka agar dapat tempat parkir yang dekat, atau bisa parkir sambil jalan-jalan dulu ke AEON Mall sebelum melihat pameran, toh ada semacam shuttle bus yang mengantarkan pengunjung pulang pergi dari AEON ke ICE yang jaraknya juga relatif dekat.
  3. kalau pengen dapat diskon tiket, beli tiket dengan Kartu Mandiri di antrian khusus pengguna kartu Mandiri saat di ticket box. Lumayan kan, Beli dua gratis satu, atau beli dua diskon 20%.
  4. Lebih baik tidak membawa anak kecil, pastinya tidak akan leluasa (bisa rewel) karena waktu berjalan begitu cepat di dalam pameran. saya saja hampir 4 jam di dalam pameran nggak terasa.
  5. Terakhir siapkan stamina, karena pamerannya sangat besar dan panjang, butuh stamina kaki yang prima dan jangan lupa bawa air mineral.
Oiya saat berkunjung di booth Nissan, aku dan adik iparku diminta salah satu SPG-nya untuk berpartisipasi dalam Game yang ada di booth Nissan dengan iming-iming merchandise menarik. Kami pun ikut game tersebut, yang menurutku sangat menarik sambil mempromosikan teknologi terkini yang ramah lingkungan yang sedang dikembangkan oleh Nissan. Ada game mengayuh sepeda statis, terus game loncat-loncat. Meskipun agak capek tapi menyenangkan. Usai game, kami diberi es krim dan diminta untuk memutar undian, dan beruntungnya aku dapan topi, hehe lumayan...... Di booth Nisan ini aku lumayan tertarik dengan Nissan Juke yang baru, sepertinya tampangnya lebih langsing dari model sebelumnya. 

Melihat banyak mobil, jadi bingung mau pilih yang mana. Bingungnya ketika harganya cocok tapi modelnya nggak cocok, pas gilirannya modelnya cocok, ternyata harganya yang kelewat mahal, haha.....



Wednesday, August 9, 2017

Puas Beli Furnitur Berkualitas di Informa

Informa di Living Plaza Bintaro (dok. pribadi)

"Nak, besok kalau mau beli furnitur beli yang terbuat dari kayu jati, pasti awet bisa sampai anak cucu buyutmu!" Itulah 'wejangan' dari kebanyakan orang tua yang fanatik dengan furnitur berbahan baku kayu jati kepada anak-anaknya. Wejangan seperti itu tanpa kusadari menancap dalam mindset-ku tentang furnitur. Tapi ternyata zaman berubah lebih cepat dari yang diperkirakan. Hutan jati semakin sedikit, apalagi setelah penjarahan hutan jati diawal-awal era reformasi dua dekade lalu, harga kayu jati sekarang sudah sangat mihil...... kalaupun ada furnitur kayu jati yang harganya terjangkau, kebanyakan terbuat dari kayu jati muda yang kualitasnya rendah.

Sekitar 5 tahun yang lalu aku mulai menghuni rumah baru di kawasan Tangerang Selatan. Rumah baru belum afdol kalau tidak diisi yang serba baru termasuk furnitur. Salah satu furnitur yang ingin kubeli saat itu adalah lemari pakaian. Aku pun teringat dengan INFORMA. Entah mengapa pikiranku saat itu tertuju dengan Informa, mungkin karena sebelumnya aku pernah mampir di Informa cabang Bintaro  dan terkesan dengan display lemari pakaiannya yang besar-besar dan terkesan moderen elegan.

Suasana di gerai Informa Living Plaza Bintaro (dok. pribadi)
Nah, lemari pakaian yang kutaksir saat itu adalah jenis lemari dua pintu sliding yang terbuat dari papan partikel (particle board). Kok aku bisa tertarik dengan lemari yang terbuat dari papan partikel ya, padahal sejak kecil di rumah aku terbiasa dengan furnitur-furnitur yang terbuat dari jati yang kokoh tak terkecuali lemari pakaian. Namun, setelah aku tinggal di ibukota, mindset-ku tentang furnitur berubah. Tidak semua furnitur yang terbuat dari papan partikel itu ringkih, mudah rusak, dan terkesan murahan. INFORMA-lah yang mengubah cara pandangku terhadap furnitur.

Berbagai macam Furnitur di Informa Bintaro (dok. pribadi)
Dengan nama besar Informa, aku yakin kualitas produknya sangat terjamin sekalipun furniturnya terbuat dari papan partikel. Akhirnya saat itu kumantapkan hati membeli lemari yang terbuat dari particle board seharga sekitar Rp7 juta, angka yang menurutku cukup besar saat itu. Herannya kok aku berani beli furnitur di Informa ya, padahal setiap bulan aku dibebani untuk membayar cicilan KPR.

Ternyata Informa menerima pembayaran menggunakan  'Kartu Setan'....... ! What!

Eh nggak  Kartu Setan ding, tapi 'Kartu Malaikat'!

Entahlah apa julukannya boleh sebut Kartu Setan, boleh sebut Kartu Malaikat, yang pasti Kartu itu adalah Kartu Kredit yang menurutku sangat bermanfaat asal kita nggak pernah nunggak tagihan. Asyiknya lagi bayarnya bisa diangsur 12 kali, jadi nggak terasa nyicilnya.

Bisa mengajukan kredit di Informa (dok. pribadi)
Tahun demi tahun berlalu, tak terasa sudah empat tahun lebih lemari itu tetap berdiri kokoh di kamarku. Tidak ada indikasi melengkung, dimakan rayap, apalagi terkena jamur. Alhamdulillah, ternyata nggak percuma beli furnitur di Informa, barangnya terbukti berkualitas membuatku semakin mantap jika berbelanja furnitur lagi di informa. Aku jadi teringat cerita teman kantorku yang beli lemari pakaian dari kayu jati dengan harga hampir dua kali lipat dari lemari yang kubeli di Informa, ternyata setelah beberapa lama dipakai, daun pintu lemarinya agak melengkung sehingga agak susah dibuka. Sangat berbeda dengan lemari yang kubeli dari INFORMA, hanya dengan satu sentuhan jari saja bisa kugeser dengan mudah, kalau orang Jawa bilang mak tlenyer...... saking mudahnya dan smooth nggak seret. Usut punya usut yang kasus lemari pakaian temanku itu ternyata kayu jatinya bukan jati tua, melainkan jati muda yang kualitasnya kurang bagus, sehingga daya kembang susutnya masih tinggi yang mengakibatkan mudah berubah bentuk. 

Sudah hampir 5 tahun lemari yang kubeli di Informa masih bagus (dok. pribadi)
Beli furnitur kayu jati kalau nggak bener-bener terbuat dari jati tua itu menurutku mending beli furnitur papan partikel yang berkualitas. Kayu jati bisa disebut tua dan berkualitas jika dipanen pada umur 70 s.d. 80 tahun, busyet dah, lama bingits....! Nah, daripada ketipu beli furnitur kayu jati abal-abal, mending yang jelas-jelas berkualitas seperti furnitur di INFORMA meskipun terbuat dari papan partikel.


Yang membuatku semakin yakin akan kualitas furnitur yang dijual di Informa adalah tahan rayap dan tidak terpengaruh kondisi ruang yang lembab. Aku tinggal di daerah Tangerang Selatan yang tanahnya merah dan banyak sekali terdapat rayap tanah, tak jarang rumah rayap menyembul dari sela-sela nat lantai dan merembet ke furnitur ataupun kusen-kusen kayu. Namun, anehnya si rayap ataupun jamur kok enggan menjamah lemariku itu ya?


Berbagai Macam SofaBed di Informa (dok. pribadi)
Jadi sekarang kalau mau beli furnitur, coba mampir dulu di INFORMA. Dilihat dulu, diraba dulu, dirasakan dulu, kalau perlu dicium dulu bau furniturnya, hehe....... Rasakan bedanya, pasti kepincut untuk membelinya.