Monday, November 30, 2015

Beli Token Listrik Murah di CIMB Clicks Niaga

Berita hari ini rame-rame menyiarkan kabar yang tentunya kurang mengenakkan bagi masyarakat Indonesia khususnya konsumen listrik rumah tangga 1300 VA dan 2200 VA yang per 1 Desember 2015 dini hari nanti akan diberlakukan Tarif baru listrik tanpa subsidi sama sekali, jadi selanjutnya Tarif listriknya akan berubah-ubah sesuai mekanisme Pasar. Tinggal listrik dengan daya 900 VA dan 450 VA saja yang masih menikmati subsidi.

Kenaikannya nggak tanggung-tangung, yaitu 11% dari semula Tarif per kWh-nya Rp1352 menjadi Rp1509 per kWh-nya. Luar Biasa!!!

Aku sebenarnya nggak mau stok Pulsa listrik banyak-banyak, tapi melihat kenaikannya yang fantastis tergerak juga hati ini untuk nyetok listrik. Aku biasanya membeli token listrik di internet banking CIMB Niaga alias CIMB Clicks. Mengapa aku sering beli di situ? Tak lain tak bukan karena tidak ada fee untuk bank-nya berbeda dengan beberapa bank besar lainnya. Cuma dipotong Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

Mumpung belum tanggal 1 Desember kubelilah token listrik senilai Rp300rb ternyata diluar dugaanku ada biaya lain selain PPJ yaitu Biaya Materai. Betul sekali biaya Materai, aku melupakan yang satu itu!

Karena transaksiku melebih Rp250rb dan kurang dari Rp1juta maka transaksiku dikenakan biaya Materai Rp3000,-n ya sudahlah itung-itung turut menyumbang pendapatan negara,hehe....

Nah dalam struknya aku mendapatkan kWh sebanyak 213, berarti benar masih menggunakan skema Tarif lama, dimana biasanya jika aku beli token listrik Rp100rb hsnys mendapat 71 kWh.

So, kalau mau nyetok listrik dengan Tarif lama, buruan malam ini beli token listrik sebelum naik 11% dini hari nanti. Dan kalau bisa pilihlah merchant atau bank sebagai distributor token listrik yang bebas biaya, haha....

Sunday, November 29, 2015

Pengalaman Seru Susahnya Cari Hotel di Palangkaraya

Bed single ukuran (100x200)cm
Perjalanan kami bertiga kali ini memang terlalu mendadak, tidak kami rencanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Naik Garuda Explore dengan Pesawat ATR-72 kami pun mendarat dengan selamat di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya sekitar pukul 5 sore.

Kami tidak langsung keluar bandara untuk mencari taksi menuju ke hotel, karena kami belum tahu hotel mana yang kami tuju alias belum booking hotel! Jadilah kami masih di dalam bandara sambil googling kesana kemari mencari hotel yang masih kosong. Mulai dari website maupun aplikasi travel Agoda, Wego, Traveloka, Tiket.com, pegipegi.com dan lain-lain, kami upyek-upyek ternyata hasilnya Nihil. Semua hotel full booked.

"Ada acara apa ini di Palangkaraya kok penuh semua hotelnya saat ini", pikir kami saat itu. Tak mau menyerah, kami pun mencoba menelpon satu-persatu hotel demi hotel mulai hotel bintang empat sampai dengan hotel bintang dua, semua penuh. Ada hotel melati yang masih ada kamar kosong dan hanya menyisakan kamar dengan kamar mandi luar, Oh no......

Tapi mau nggak mau kami pun membooking tiga kamar hotel melati itu dengan tarif sekitar 150rb per malam. Akhirnya setelah berjibaku selama satu jam lebih di dalam bandara mencari hotel akhirnya kami memutuskan keluar untuk naik taksi.

Sesampainya di selasar bandara, kami pun menuju loket taksi bandara dengan tarif Rp80ribu ke pusat kota. Karena terlihat dari gelagat kami yang kebingungan nyari hotel akhirnya, si sopir pun bertanya, "Nyari hotel ya Pak?

"Iya nih, dari tadi nyari hotel penuh semua!"

"OK Pak, nanti kita cari hotel. Mau guest house baru?", tanya si sopir dengan penuh percaya dirinya menawarkan.

"Asalkan bersih, Ok aja lah, yang penting bisa tidur malam ini!"

Sambil naik taksi, kami berbincang dengan sopir taksi yang cukup ramah, kalau nggak salah namanya Bang Udin. Sekitar 20 menit perjalanan dari bandara, kami pun sampai di guest house baru yang dimaksud Ban Udin.
Kamar Mandi Dalam

Ternyata Guest House-nya nggak ada papan namanya. Kami pun mengecek dulu kondisi kamar yang ada sebelum memutuskan untuk menginap di sana. Meskipun kamarnya relatif sempit, namun relatif lengkap fasilitasnya, mulai dengan dengan AC, TV, Kamar Mandi dalam, spring bed ukuran single (100x200)cm dan tentunya cukup bersih karena masih baru. Tarif per kamarnya cuma Rp100rb per malam. Wow......

Lebih hebatnya lagi, kunci kamarnya sudah memakai kunci dengan kartu RFID kayak di hotel-hotel berbintang! Kami pun memutuskan untuk booking semalam dulu, nanti kalau cocok akan kami perpanjang satu malam lagi.... jadi, hotel melati yang sudah kami booking sebelumnya di bandara tidak jadi kami datangi, hehe....

Guest House tanpa nama itu juga dilengkapi dengan akses internet WiFI berkecepatan tinggi, apalagi router wifinya ada persis di depan kamarku, so wushh wush wushhh...... cepet banget internetnya!

Tibalah saatnya sarapan pagi, jam 06.30 sarapan sudah ready. Oiya kebetulan ruang makannya berada tepat di depan kamarku. Menu pagi itu adalah Nasi Putih dengan lauk udang goreng tepung, oseng-oseng kacang panjang, mie goreng. Untuk minumannya kita bisa bikin teh ataupun kopi hangat sendiri. Meskipun cuma satu macam menunya, tapi enak banget menurutku, kayak masakan rumahan.

Fasilitas TV layar datar dan meja kursi kecil
So untuk, guest house bertarif Rp100rb permalam, worth it banget lah pokoknya. Akhirnya kami perpanjang untuk semalam lagi. Oiya guest housenya terletak di tepi jalan raya Tjilik Riwut, Jalan Utama di Palangkaraya. Kalau mau makan malam di sekitar guest house juga ada beberapa warung makan yang cukuplah untuk memuaskan perut kita. Guest House ini juga menyediakan penyewaan sepeda motor dengan tarif Rp40rb per hari, cukup murah banget!

Karena puas dengan rekomendasi guest housenya, saat kami check out kami menggunakan jasa taksi Bang Udin lagi untuk mengantarkan kami ke Bandara Tjilik Riwut. Ternyata nggak semua harga murah menyajikan kualitas seadanya, tapi nggak tahu juga ya nanti kalau guest housenya sudah bernama alias keluar izinnya apakah masih memasang tarif murah...?


Saturday, November 28, 2015

Kuliner Pontianak: Pisang Goreng Srikaya

Logo Srikaya Suka Hati

Tak lengkap rasanya kalau di Pontianak nggak nyobain pisang gorengnya. Bukan sembarang pisang goreng melainkan pisang goreng istimewa, Pisang Goreng Srikaya.

Pisang Goreng Serikaya
Pisang goreng srikaya ini cocok untuk teman minum kopi, makanya tak jarang ditemukan di kedai-kedai kopi Pontianak. Nah, pisang goreng srikaya sendiri sebenarnya pisang goreng yang terbuat dari jenis pisang kepok digoreng dengan balutan tepung terigu yang dibelah diberi selai srikaya di tengahnya.

Pisang goreng srikaya paling nikmat dinikmati selagi hangat, dengan lelehan selai srikayanya, makyuss bangetlah pokoknya.

Nggak sembarang kedai kopi menyajikan pisang goreng srikaya yang enak, salah satunya yang terkenal berada di Jalan Tanjungpura. Di kedai kopi sempit di tengah-tengah deretan ruko, menjual selai srikaya dengan merek Serikaya "Suka Hati". Selai dijual dalam bentuk mangkuk plastik kecil seharga 25ribu. Selain menjual selai srikaya, kedai kopi yang tepatnya berada di Jl. Tanjungpura No.17 Pontianak yang diemperan rukonya terdapat banyak penjaja batu akik itu juga menjual pisang goreng srikaya dengan harga per potongnya Rp4000,-.

Pisang srikaya sangat cocok untuk menemani minum teh atau kopi, hmmmm maknyusss.....

Kedai Kopi kecil penjual pisang goreng srikaya

Selai Srikaya


Saturday, November 21, 2015

Pengalaman Tukar SIM card Biasa dengan USIM card 4G LTE di Galeri Indosat Pontianak

USIM Card 4G LTE Indosat 
Beli handset 4G nggak afdol rasanya kalau nggak ganti kartu. Nah, kebetulan handset yang baru kupakai tipe simcard-nya adalah nano simcard. Daripada aku motong simcard sendiri dengan susah payah seperti yang kulakukan untuk iPad Mini mending aku langsung saja ke Galeri Indosat untuk tukar kartu nano simcard.

Awalnya agak sayang juga sih nukerin kartu yang sudah sekitar 9 tahun menemaniku di berbagai handset, tapi kalaupun mau kupotong menjadi nano simcard juga nggak memungkinkan karena jenis simcard-nya termasuk simcard jadul yang chip-nya relatif besar. Jadilah ikhlas kutukarkan simcard im3 lawasku.

Kebetulan saat ini aku berdomisili di Pontianak, nah selasa kemarin, begitu handset pesananku datang langsung saja siang sekitar pukul 13.00 WIB aku meluncur ke Galeri Indosat Jalan Ahmad Yani Pontianak, tepatnya di depan Ayani Mega Mall. Bangunan dengan dominasi cat warna kuning membuatnya mudah dikenali sebagai galeri Indosat.

Pertama kali saat datang, masih ditempat parkir, aku disambut ramah oleh Pak Satpam. Beliau menanyakan, "Kalau boleh tahu keperluannya apa mas?"

"Mau ganti nano simcard, Pak!", jawabku lugas

Si Pak Satpam agak kebingungan, mungkin dia baru denger nama nano simcard, yo wis lah......

Akhirnya aku diantar ke customer service di gedung bagian belakang, karena bangunan utama di depan sedang direnovasi.

Masuk ke ruang customer service, disambut meja satpam yang siap dengan nomor antreanya yang saat itu dijaga oleh seorang satpam yang lebih tua. Aku tidak diberi nomor antrean karena tidak perlu antre saat itu, dan aku pun menuju salah satu dari dua meja Customer Service (CS).

Disambut dengan jabat tangan ramah oleh Mas Aan yang kebetulan bertugas sebagai CS saat itu. Tanpa basa-basi langsung kuutarakan maksudku untuk menukarkan simcard lamaku dengan nano simcard.

Mas Aan meminta simcardku yang lama dan pinjam KTP-ku untuk dicek datanya. setelah dicek di komputer kemudian dia mengambil secarik form untuk menempelkan simcard lamaku dan menulis data-datanya, dan aku tinggal tanda tangan saja.

Sebelumnya sambbil dia ngecek data di komputer kutanya "Mas di sini belum ada 4G ya layanan indosatnya?"

"Awal Desember nanti launching Mas, sekarang sudah ada tapi belum stabil, Mas-nya mau sekalian ganti kartu 4G? jawabnya

"Iya sekalian saja ganti kartu 4G Mas, toh kalaupun nggak ada sinyal 4G bisa dinonaktifkan kan...?

Aku diberi simcard baru jeni USIM Card 4G LTE ukuran All in One, artinya dalam satu simcard itu bisa dipilih ukuran simcard biasa, micro simcard dan nano simcard yang semuanya sudah terpotong dengan presisi, sehingga kita tinggal butuh ukuran yang mana, tinggal copot saja. Bagus juga tuh ide dari indosat, jadi nggak perlu khusus cetak micro simcard atau nano sim card sendiri-sendiri.

Mas Aan menjelaskan kalau kartu akan aktif dalam waktu satu jam ke depan. Kira-kira mungkin hanya sekitar 5 menit aku di situ, luar biasa cepat. Puas dengna pelayanan Galeri Indosat Pontianak, dan tanpa dipungut biaya sepeser pun untuk penggantian Simcard.

Sesampainya di kantor, meskipun belum satu jam aktivasi simcard barunya, ternyata kartu nano simcard 4G LTE-ku sudah bisa aktif.

Kucobalah layanan 4G-nya ternyata wusshhhhh cepet banget loadingnya meskipun di sekitar tempat tinggalku sinyal 4G-nya hanya berkisar 2 bar. Ahay....

Wednesday, November 18, 2015

Mengapa Kupilih Blackberry Classic

Akhirnya BlackBerry Classic pesananku sampai juga di tangan. Enam hari sejak kupesan di Blibli.com tanggal 11 kemarin, sempat was-was juga kalau sampai lama.
BB classic ini sebagai pengganti Nokia E61-ku yang usianya sudah lebih dari 8 tahun yang sudah saatnya dipensiunkan haha....

Dulu Saat orang kebanyakan memakai HP candybar, eh aku malah pakai HP QWERTY alias Nokia E61. Selanjutnya tahun 2010 Saat jaya-jayanya Blackberry, aku malah beli HP touchscreen yang belum lumrah pada saat itu alias iPhone. Dan sekarang pada saat orang-orang lagi tergila-gila dengan iPhone berlayar besar dan android, eh aku malah beli Blackberry classic dengan keyboard QWERTY-nya. 

Aku memang tidak suka mengikuti arus, aku beli HP bukan karena sekedar ikut-ikutan melainkan karena fungsionalitasnya. Seperti saat aku pengen HP yang enak kupakai mengetik bisa internetan sehingga aku bisa mengupdatew blogku dengan cepat dan mobile dimanapun maka kubelilah nokia E61 saat itu. Ketika aku penasaran dan ingin sekali mencoba HP touchscreen dari Apple yang revolusioner, kubelilah iPhone 3GS saat itu seharga lebih dari 7 juta, nominal yang cukup besar saat itu.

Ketika orang-orang sudah mulai meninggalkan HP QWERTY dan Blacberry yang sudah meredup, karena aku ingin HP yang bisa kugunakan mengetik cepat dan nyaman, maka kupilihkan BlackBerry Classic, yang bisa kugunakan untuk menggantikan HP E61-ku yang sudah ngedrop banget baterainya.

Sempat kemarin tergoda untuk membeli BlackBerry Passport Silver Edition, namun aku masih ragu dengan kemampuan keyboardnya yang cukup sederhana tanpa keybord angka, tapi pernah kucoba dengan keempukan yang pas dan kelihatan kokoh daripada BlackBerry Classic. Yang membuatku lebih penasaran ternyata keyboard blackberry passport bisa berfungsi layaknya touchpad, scroll ke atas bawah ataupun samping kanan kiri.
Setelah kupikir-pikir sayang kayaknya kalau uang sebanyak itu hanya buat beli handphone meski serius kuakui desain blackberry passport silver edition memang keren abis keliatan berkelas tidak seperti BlackBerry Pasport original.

Masih dengan agak bimbang akhirnya kuputuskan untuk membeli BlackBerry Classic di Blibli yang saat itu sedang diskon 11% all item. Dan sekarang BlackBerry Classic-ku sedang kupakai untuk menulis artikel ini.
Semoga keberadaan BlackBerry Classic ini bisa menambah produktivitasku dalam menulis.

Sunday, November 15, 2015

Pengalaman Sewa Film di iTunes Apple

Screenshot Halaman Rental Film di iTunes 
Bermula dari keinginanku memberikan hiburan gratis untuk mahasiswaku yang sebagian besar datang dari luar Pulau Kalimantan ini, aku akhirnya berkenalan dengan salah satu fitur di iTunes yaitu sewa film kualitas HD yang ketajaman gambar dan kualitas suaranya nggak perlu diragukan lagi.

Kubermaksud memberikan hiburan layar tancap buat anak-anak yang kesepian itu setiap akhir pekan. Kan nggak lucu kalau mau bikin acara nonton bareng kualitas gambarnya asal-asalan alias dari film bajakan, so kuputuskan untuk sewa film di iTunes saja, murah meriah......!   Berbagai macam film hollywood maupun dari berbagai belahan dunia termasuk film Indonesia disediakan oleh iTunes. Bisa dibeli ataupun disewa. Jika beli harganya kisaran Rp100-an ke atas, kalau sewa sekitar Rp25ribu s.d. Rp29ribu, atau bahkan ada yang lebih murah dari itu kalau nggak salah pernah kulihat ada film yang disewakan sehargaRp19ribu.

Harga sewa yang cukup murah, malah jauh lebih murah dari nonton di XXI di kotaku yang jika weekdays saja Rp40rb. Apalagi bisa dinikmati rame-rame dengan kualitas yang memuaskan lah pokoknya, meskipun layar yang kami pakai tidak selebar layar bioskop.

Ketika film kualitas HD kita nikmati sendiri di laptop atau komputer maka tak menjadi masalah. Namun ketika kita ingin menikmatinya rame-rame maka harus kita hubungkan dengan proyeltor LCD, nah di sini permasalahannya. Ketika kuhubungkan dengan kabel VGA biasa ternyata nggak mau keluar gambarnya di layar, dan selalu ada warning di layar laptop kalau LCD yang digunakan harus support HDCP alias High bandwidht Digital Content Protection yang ternyata setelah kugoogling solusinya harus minimal menggunakan kabel HDMI. Langsung saja kupesan kabel connector Miniport Display to HDMI untuk macbook air-ku. 

Setelah pesanan kabelku datang tak sabar langsung kucoba. Harap-harap cemas akhirnya  keluar juga gambarnya dan voila....... gambarnya tajam banget apalagi kuputar dengan proyektor LCD yang relatif bagus, dengan soundnya yang membuat bergetar jendela kelas, haha...... 

Oiya hampir lupa, untuk sewa waktunya dibatasi sampai 30 hari setelah proses download tuntas. Bukan berarti selama 30 hari itu kita bisa memainkannya setiap hari, melainkan kita hanya bisa memutarnya selama 48 jam dalam rentang waktu 30 hari. Jadi begitu kita memutar filmnya maka kita hanya bisa menontonya berulangkali hanya selama 48 jam sejak pertama kali diputar, setelah itu film otomatis akan hilang dari komputer kita.