Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts

Monday, September 21, 2020

Review Polytron Multiroom Speaker PMS R1

Setelah sekian lama tidak punya speaker aktif, sekitar 3 bulan yang lalu akhirnya saya beli speaker baru merek Polytron. Terakhir saya punya speaker portabel Polytron MUZE yang kecil tapi suaranya bagus, tapi berhubung port mini usb pengisi dayanya rusak, jadinya nggak bisa kepakai lagi, sebenarnya kalau diservice bisa sih.... Nah speaker baru yang saya beli ini bukan lagi Polytron Muze melainkan yang tipe PMS R1.

Speaker yang saya beli dengan harga saat itu Rp799.000 tersebut tidak menggunakan baterai yang perlu di recharge, melainkan pakai sumber daya langsung ke stop kontak. Bobotnya lumayan berat yang menurut saya itu malah lebih bagus. Speaker ini diberikan fitur yang lumayan lengkap untuk koneksinya mulai dari Bluetooth, NFC, WiFi, sampai dengan Port LAN sehingga customer punya banyak pilihan untuk menghubungkan gadget ke speaker ini.

Polytron menyarankan speaker ini dihubungkan ke gadget melalui aplikasi UNDOK yang bisa didownload melalui appstore apple ataupun google playstore. Namun, untuk saya pribadi lebih nyaman langsung menghubungkan ke bluetoothnya karena untuk menghubungkan ke aplikasi UNDOK melalui jaringan WiFi yang sama ternyata tidak terlalu user friendly dan ada privacy kita di gadget yang harus di-share ke aplikasi ini, jadi itu yang membuat saya ragu menggunakannya pertama kurang praktis yang kedua dari sisi keamanannya. 

Jika koneksi melalui NFC menurut saya kurang praktis, karena HP harus ditempelkan di atas speaker untuk proses koneksinya, jadi tidak bisa kita mainkan sambil mendengarkan musik. Untuk yang port LAN malah belum pernah saya coba sama sekali, karena menurut saya sudah tidak lagi zamannya menggunaka koneksi kabel, kurang praktis meskipun lebih stabil koneksinya.


Sekarang kita review kualitas suaranya. Seperti ekspektasi saya sebelumnya, suara dari speaker ini cukup mantap untuk kisaran harga segitu. Polytron memang terkenal mempunyai kualitas yang cukup bagus untuk produk audionya. Suaranya cukup jernih, bassnya juga cukup mantap. Di bagian belakan speaker juga bisa disetting mau pilih stereo atau surround layaknya di bioskop.

Saya seringkali menggunakan speaker ini untuk nonton netflix di kamar dengan suara yang mantap. Untuk mendegarkan musik secara offline ataupun streaming juga cukup bagus kualitas suaranya. Secara umum saya puas membeli speaker ini, semoga awet, haha.....

Monday, October 28, 2019

REVIEW BUKU: Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe

Buku yang satu ini saya rekomendasikan kepada para pecinta sejati kereta api di Indonesia. Buku ini juga cocok untuk melengkapi pengetahuan kita terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia khususnya di Jawa. Buku Karangan Olivier Johannes Raap, seorang kolektor kartu pos kuno berkebangsaan Belanda. Beliau banyak mengkoleksi kartu pos kuno khususnya yang diterbitkan di koloni Hindia Belanda (Indonesia).

Buku yang merupakan kumpulan kliping kartu pos tempo dulu bertemakan kereta api ini disajikan dengan sangat menarik, detail, mengundang rasa kagum dan penasaran, dan tentunya ringan untuk dibaca. Buku ini berisikan gambar-gambar kereta api, stasiun, jembatan kereta api yang tercetak dalam kartu pos. Setiap gambar diberi penjelasan detail terkait isi gambar dan bagaimana kondisi situasi objek ataupun lingkungan di sekitarnya yang ada di gambar tersebut saat ini.

Sejarah terkait mengapa jalur kereta api di Jawa berlawanan dengan jalan raya, ataupun makna kata sepur itu sendiri yang ternyata bukan merujuk ke lokomotif atau gerbong kereta melainkan kata sepur itu sendiri berasal dari kata spoor yang berarti jalur dengan dua rel yang harus dilintasi kendaraan rel.

Dengan membaca buku ini juga membuka cakrawala kita, ternyata transportasi publik semasa Indonesia belum merdeka sudah sangat maju yangmana ada sekitar 5.558 km rel yang pernah dibangun di Jawa saat itu, yang sekarang ini lintasannya banyak yang non aktif.



Begitu pula dengan kenyataan bahwa jaringan kereta api di Jawa itu ternyata lebih dahulu dibangun sebelum Jepang ataupun China membangunnya. Jawa mempunyai jaringan rel yang beroperasi pertama kali pada tahun 1867, sedangkan Jepang baru pada tahun 1872, bahkan China baru memilikinya pada tahun 1876.

Buku ini dikemas dengan kertas lux dengan kesan mewah berisikan 270 halaman yang sangat padat akan informasi.

Thursday, October 17, 2019

Review Hampir 2 Tahun Pakai GoPro Hero 6

Mahal banget..... menurutku mahal banget gopro hero 6 saat itu. Gopro merupakan kamera termahal yang pernah kubeli, Sekitar Rp7,5 juta kala itu.

Gopro HEro 6 yang kubeli itu tidak pernah sepenuhnya kugunakan semua fiturnya. Hampir 2 tahun ini aku telah banyak menemukan kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan:

  1. Bentuknya ringkas, kecil sehingga bisa ditaruh di kantong celana, praktis sekali. Kalau ada momen-momen yang unik, tinggal keluarkan gopro langsung rekam.
  2. Anti air, fitur inilah yang menjadi salah satu alasanku membeli gopro. Luar biasa kedap airnya. Saya pakai berkali-kali di kolam renang ataupun pantai bisa merekam dengan sangat bagus.
  3. Perekaman Outdoor menghasilkan warna yang ciamik banget, kontrasnya nyata.
  4. Cukup stabil gambarnya meskipun tidak pakai gimbal
  5. meskipun lensanya kecil tetap bisa merekam dengan sudut yang sangat lebar, tinggal pilih linear, wide, ataupun superwide.
  6. Cara pengoperasiannya gampang banget. Mendukung pengoperasian melalui touch screen. Adapula tombo shortcut untuk langsung merekam video.
  7. Bisa pula dioperasikan melalui HP dengan aplikasi gopro mobile.
Kekurangan:
  1. Baterainya cepat habis, perlu bawa baterai cadangan kalau perjalanan jauh, ke hutan, gunung, pantai atau yang butuh waktu lama.
  2. Jika dioperasikan agak lama, kameranya terasa hangat.
  3. Tidak cocok untuk perekaman indoor. Jika tata cahaya tidak bagus, akan menimbulkan efek kedip-kedip (gebyar-gebyar) di videonya. Gopro seri ini belum dirancang khusus untuk lowlight ataupun indoor.
  4. Perintah suara (voice command) agak susah untuk dimanfaatkan karena tidak support bahasa Indonesia, dan perlu pengucapan dalam bahasa Inggris dengan pengucapan yang jelas.
  5. Aksesoris aslinya mihil-mihil......
  6. Belum support bisa upload langsung ke youtube, padahal fitur ini mungkin sangat prospektif mengingat anak-anak muda zaman sekarang banyak upload video ke youtube.
  7. Sebaiknya perlu dilengkapi memori internal yang besar dan cepat dalam proses read n write, sehingga tidak merepotkan ketika penyimapanan ataupun transfer file.
Oiya dulu aku saat beli dapat minitripod aksesoris asli gopro, namanya kalau nggak salah Shorty. Shorty cukup membantu sekali untuk memegang lebih stabil si gopro. Hasilnya pun tidak mengecewakan meskipun ada satu dua scene yang terlihat patah-patah.

Untuk hasil fotonya pun sangat bagus, cocok untuk foto dengan jumlah orang yang banyak, karena sudut pandangnya bisa diseting sangat lebar atau superwide.

Berikut Contoh video-video yang diambil dengan gopro:





Secara umum saya puas dengan gopro yang telah menemani hari-hari saya ketika liburan, waktu luang, di kampus, ataupun sepanjang perjalanan saya meskipun saya mungkin tidak pernah menggunakan fitur tertitinggi misalnya 4K dalam merekam video, karena makan banyak memori bro.... Setingan saya cukup 1080 dan 60fps. Kalau buat syuting di pantai yang jernih dalam cuaca yang terang bisa menghasilkan kontras warna yang indah.



Sunday, December 3, 2017

Review Memakai Airpods Selama 2 Bulan

Airpods beserta Charging Case-nya
Pertama kali melihatnya mungkin kesan aneh yang pertama kali muncul. Ya wireless earphone besutan Apple ini memang tampil begitu ekstrim berbeda dengan produk sejenis lainnya. Airpods di awal-awal kemunculannya banyak yang meragukannya bahkan menganggapnya overprice, tapi..... Semua pandangan skeptis itu terterpis sudah. Dua kata buat Airpods, 'LUAR BIASA'!

Nggak berlebihan memang aku menyebut airpods luar biasa, bukan karena aku seorang fanboy, tapi ya memang keren abis sih. Coba aja googling di berbagai situs reviewer gadget ternama, sebagian besar menempatkan Airpods sebagai yang teratas diantara produk-produk sejenis.

Sudah sekitar 2 bulan ini aku menggunakan Airpods. Selama ini aku merasa puas, ok coba kita review satu per satu:

Pertama,  kualitas suara yang dihasilkan jernih banget. bass-nya, treeble-nya pas gitu setelannya. Performa stereonya mantap jiwa. Nggak perlu lagi diragukan lah kualitasnya. Pantas saja di awal-awal kemunculannya di pasaran, sering sekali stoknya kosong.

Kedua, Airpods dijual beserta charging case-nya yang berfungsi selain sebagai kotak penyimpanan juga sebagai baterai cadangan. Memang benar-benar produk yang dirancang untuk mobile. Selama ini jarang banget aku nge-charge karena awet banget baterai gadget ini. Aku tidak pernah ngitung persis berapa lama daya tahannya, yang aku tahu aku jarang-jarang nge-charge. Gimana nggak jarang, lha wong abis pakai langsung dimasukkan kotaknya otomatis nge-charge. Nggak pernah sekalipun aku pernah kehabisan baterai saat sedang asik mendengarkan musik. Lebih spesifiknya bisa googling review tentang baterainya yang mumpuni. Oiya satu lagi, nge-chargenya cepat banget, nggak perlu berjam-jam udah penuh!

Ketiga, Soal konektivitas nggak perlu diragukan lagi untuk gadget yang satu ini. Begitu dibuka kotaknya di dekat iPhone, iPad, ataupun MacBook langsung nyambung, aha.... nggak perlu repot-repot pairing manual. Namun, kalau kita tidak pakai gadget Apple bisa juga kok nyambung ke android, meskipun pairingnya tidak otomatis, tapi cukup cepat juga nyambungnya. Cuma kalau kita pakai Android kita tidak bisa menikmati fitur-fitur airpods lainnya seperti otomatis lagunya di-pause ketika airpods lepas dari telinga dan nyambung lagi ketika dimasukkan ke telinga lagi.

Keempat, untuk fiturnya seperti tap dua kali di airpods untuk memanggil siri ataupun untuk memutar lagu berikutnya atau pause/stop, putar lagu sebelumnya memang luar biasa canggih. Namun, aku sendiri jarang memakainya, mungkin karena selama ini menurutku dua kali tap di airpods kurang begitu responsif menurutku, kadangkala airpods tidak meresponnya meskipun frekuensinya masih banyak berhasilnya.

Kelima, Karena wireless jadi kita tidak perlu repot-repot membawa gadget kita kemana-mana ketika ingin mendengarkan musik di suatu ruangan misalnya di rumah. Untuk rumahku yang kecil, aku bisa leluasa kmana-mana baik itu di ruang tamu, di dapur, di kamar, bahkan di kamar mandi dengan pintu tertutup pun aku masih bisa asik mendengarkan musik dari Airpods tanpa terputus. Namun, kalau rumahnya besar ya ada batasan daya jangkau bluetooth-nya.

Keenam, asik buat nonton film. Maksudnya saat kita nonton film dari macbook yang kita hubungkan dengan TV kita tetap bisa menggunakan Airpods untuk mendengarkan audionya, jadi nggak ngganggu tetangga jika kita pengen denger suara yang kencang dari film yang kita tonton.

Ketujuh, selain bisa menerima telepon, airpods juga bisa kita gunakan untuk merekam suara kita. Sudah pernah kucoba saat aku buat video tutorial dengan screen recording plus kuiringi dengan rekaman suaraku melalui airpods. Hasilnya lumayan bagus, meskipun aku kurang begitu puas dengan  intensitas suaranya yang menurutku agak lemah. Namun, bagusnya noise yang sering muncul di sekitar kita dapat terminimalisir ketika merekam menggunakan airpods ini.

Mungkin itu dulu yang kuingat selama dua bulan ini menggunakan Airpods. Highly recommended to buy, tapi kusarankan ketika beli pas ada promo ya, kemarin aku beli pas ada promo jadinya sekitar 1,9 jt.

Friday, November 10, 2017

Review Printer Epson L485 WiFi Indonesia

Printer Epson L485 (dok. pribadi)
Sekitar puasa lalu sebelum lebaran, aku beli printer Epson yang menurutku performanya cukup baik dan konsisten. Kupilih jenis printer yang nirkabel (wireless), zaman now gitu loh.... mosok masih ribet urusan kabel.

Pilihanku jatuh ke printer Epson tipe L485 yang selain bisa untuk printer juga bisa untuk scan dan copy. Namun, fitur kunci yang kucari adalah bisa pakai WiFi. Kebetulan kubeli di JD.id dengan harga hampir 3 juta. Salah satu pertimbanganku juga adalah printer ini masih menggunakan tinta isi ulang, jadi tidak perlu gonta-ganti catridge yang terkenal mahal itu. Cukup beli tintanya saja, isi sendiri. Dalam paket pembeliannya juga sudah disertakan 4 botol tinta asli warna hitam, merah, biru, dan kuning.

Setelah kuiisi dan kusetel macem-macem, akhirnya kucoba atur fitur WiFi-nya. Kucoba koneksikan dengan tethering di HP dan ternyata bisa. Kita juga bisa mensetting, alamat email printer ini melalui situs epson, sehingga dari jauh pun, ataupun kota lain kita bisa nge-print asal printernya nyambung internet dengan memasukkan alamat email printer ini, jadi berfungsi mirip mesin Fax.

Khusus untuk fitur scan, masih harus nyambung dengan kabel. Hanya ngeprint saja yang bisa wireless. Untuk mencetak foto di kerta foto hasilnya juga cukup bagus tak kalah dengan kualitas cetak foto studio. Untuk meng-copy dokumen juga hasilnya sangat bagus. bisa copy hitam putih ataupun berwarna. Saat kucoba meng-copy dokumen berwarna, hasilnya cukup memuaskan.

Oiya ternyata printer ini dilengkapi juga oleh WiFi Direct sehingga printer ini bisa tetap nge-print tanpa perlu terkoneksi langsung dengan hotspot WiFi, tetapi perangkat laptop ataupun smartphone bisa langsung koneksi dengan WiFi Direct Printer ini. Praktis....! Untuk lebih memudahkan koneksi smartphone atau tablet kita bisa mengunduh aplikasi Epson iPrint untuk iOS atau Android, cukup simpel.

Secara keseluruhan aku puas dengan performa printer Epson L485 ini. Bentuknya kompak, terlihat kokoh dengan warna hitamnya, dan mudah perawatannya. Semoga Awet.....


Tuesday, October 17, 2017

Review Lego 21307 Indonesia : Caterham Seven 620R

Sebenarnya tak pernah membeli Lego jenis ini, tapi entah mengapa ketika aku browsing berbagai jenis Lego di Tokopedia aku tertarik dengan Lego seri ini. Seri Lego Idea yang dirilis sekitar setahun yang lalu ini mempunyai bentuk yang menurutku luar biasa detailnya, hampir mirip dengan mobil aslinya. Untuk memantapkanku membelinya, kulihat juga reviewnya di youtube, dan ternyata bagus banget, jadilah khilaf beli Lego ini, haha......

Lego dengan dominasi warna kuning ini, dibungkus dalam kardus yang cukup elegan dengan dominasi warna hitam dan kuning yangmana dikardusnya juga tertera bahwa Lego ini cocoknya dimainkan untuk anak umur 12 tahun ke atas. Dimensinya kardusnya lumayan gede kira-kira sebesar laptop 14 inch.

Lego ini kubeli di Tokopedia awal tahun ini, kalau tidak salah ingat seharga 1 jutaan, seingatku aku mendapatkan harga miring saat itu. Kubeli sejak awal tahun, tetapi baru kesampaian membukanya dan merakitnya minggu kemarin. Tibalah saatnya unboxing dan tada....... ternyata ada 6 kantong plastik lego, 3 kantong besar, dan 3 kantong kecil. Di dalam masing-masing kantong besar juga masih ada beberapa kantong plastik kecil. Buanyak sekali jumlah keping legonya, entah berapa jumlahnya nggak sempat kuhitung, tapi coba kulihat di laman resmi Lego ternyata ada 773 keping Lego. Selain keping lego ada pula buku manualnya yang pada halaman-halaman awal dilengkapi profil mengenai mobil Caterham Seven 620R yang asli dan tentunya berisikan ratusan langkah prakitan Lego... Di dalam kemasan lego ini juga dilengkapi semacam pengungkit untuk melepaskan lego-lego yang mungkin terlanjur terpasang satu sama lain tapi ternyata salah pemasangannya. Pengungkit berwarna oranye ini cukup membantu karena kadangkala kita sulit melepaskan keping lego yang sudah tertancap dengan keping lego lainnya.

Rencana awalku usai unboxing akan segera kurakit Lego-nnya, tetapi melihat sekian banyak lego dengan keping-keping yang kecil terlintas di benakku untuk mengurungkannya. Namun, nggak asik kalau setelah dibuka dionggokan begitu saja, justru keasikan memainkan Lego adalah semakin banyak kepingnya, semakin menantang proses perakitannya. Akhirnya kuputuskan untuk merakitnya saat itu juga.

Tahap demi tahap kurakit berdasarkan buku manual. Selama perakitan, aku memang tidak terus menerus merakitnya tanpa jeda. Seringkali aku berjam-jam jeda mengerjakannya. Pada akhirnya dari pagi sampai sore belum kelar juga aku merakitnya. Aku memang tidak ngoyo dalam merakitnya, alon-alon waton kelakon, itulah asiknya, haha.....

Karena tidak selesai sampai sore hari, akhirnya baru sempat lagi melanjutkan pada esok lusa-nya. Akhirnya setelah perjuangan panjang, si Lego Caterham Seven 620R jadi sudah. Ternyata setelah jadi dimensinya lumayan besar, panjangnya hampir 30 cm (tepatnya 28cm), Wow....sangat cocok kujadikan pajangan di lemari kacaku.

Si Desainer lego ini memang patut diacungi dua jempol. Luar biasa detailnya, dari mesin, knalpotnya, kap mesinnyam tempat duduknyam bagasinya, dashboard dan setirnya, bahkan sampai kaca spion pun cukup detail dan terlihat cantik. Roda-rodanya terkesan kokoh dengan velg racing-nya yang berwarna hitam, semakin menambah garang mobil ini. Menurutku cukup worth it membeli mobil ini, terutama jika diukur dalam hal kepuasan batin, haha.......

Di bawah ini video ketika aku unboxing Lego 21307 Caterham Seven 620R


Sunday, October 15, 2017

Review Lego 21015 Indonesia : The Leaning Tower of Pisa

Lego seri arsitektur yang satu ini menurutku mempunyai bentuk yang paling mirip dengan bangunan aslinya dibandingkan dengan seri lego arsitektur lainnya. Aku membeli lego ini juga karena penasaran, bagaimana Lego mensiasati pondasi menara agar bisa miring seperti aslinya. Keunikan itulah yang semakin memantapkanku untuk membelinya, disamping nanti akan kujadikan pajangan di lemari kaca di ruang kantorku.

Lagi-lagi aku memperoleh lego ini dengan harga yang termasuk paling murah diantara penjual-penjual lainnya di Tokopedia. Kalau tidak salah ingat harganya Rp600 ribu. Kardusnya cukup tebal dengan dominasi warna hitam yang  terkesan elegan.Di kardusnya tertera bahwa lego ini diperuntukkan untuk anak usia 12 tahun ke atas.

Saat kubuka ada beberapa kantong keping-keping lego dengan dominasi warna putih, karena memang warna menara Pisa kan didominasi warna putih juga. Dilengkapi pula dengan buku manual yang didalamnya juga ada deskripsi profil Menara Pisa.

Kususun satu demin satu keping lego yang tergolong kecil-kecil itu dengan panduan manual book. Proses merakit lego inilah yang 'kunikmati'. Pertama-tama menyusun kolom utama menara, yang ternyata tidak dibuat langsung miring. Uniknya, pondasi menara dibuat pada tahapan yang terakhir, ternyata rasa penasaranku terjawab ketika proses pembuatan pondasi. Kunci kemiringan Menara Pisa dari Lego ini ada di pondasinya yaitu ada semacam engsel yang bisa membuat menara yang tadinya tegak lurus, ketika disatukan dengan pondasi menaranya akan berubah menjadi miring. Akhirnya setelah sekitar 1 jam menara pun jadi dan ternyata nggak terlalu besar. Tingginya mungkin nggak sampai 30 cm, cukup cocok ditaruh di lemari kaca sebagai pajangan. Lego ini menurutku salah satu lego arsitektur yang tercantik dan memang cocok sebagai pajangan di meja kerja atau lemari kaca.

Ini adalah video saat ku-unboxing Lego 21015:


Saturday, October 14, 2017

Review Airpods Indonesia

Kemarin, airpods pesananku sampai juga. Wireless headset dari Apple ini memang produk yang luar biasa di kelasnya. Bersamaan dengan dilaunching-nya iPhone 7 setahun yang lalu, dilaunching pula Airpods, karena iPhone 7 sudah tidak lagi menyematkan port 3,5 mm untuk colokan headset dan menyarankan pelanggannya untuk pakai wireless headset, dan Airpods sebagai salah satu alternatif solusinya.

Melihat Airpods untuk pertama kalinya memang keren banget cara kerjanya. Didesain khusus agar mudah tersambung dengan perangkat Apple. Memanfaatkan teknologi Bluetooth, Airpods juga bisa disambungkan dengan perangkat android, meskipun beberapa fitur ajaibnya tidak bisa digunakan.

Usai ku-unboxing langsung saja kucoba dengan mendekatkanAirpods dengan iPad dalam jarak sekitar 5 cm. Kubuka kotak chargernya, dan voila....langsung muncul pop up gambar di iPad tentang kondisi baterai airpods dan kotaknya serta ada menu connect. Langsung kutekan tombol connect dan kupasangkan airpods di kedua telingaku.

Kucoba putar lagu dan suaranya jernih banget, bass-nya kerasa mantap. Ketika salah satu airpod kucopot dari telinga, otomatis lagu yang sedang diputar akan berhenti. Saat kupsangkan kembali ke telinga, lagu pun kembali berputar melanjutkan lirik yang sempat terputus tadi.

Ada kecanggihan lainnya juga, ketika kita melakukan double tap pada airpods, seketika bisa memanggil SIRI ataupun fungsi-fungsi lain seperti next track, previous track, play/pause, ataupun off yang semuanya bisa kita atur melalui opsi pengaturan bluetooth airpods di iPhone, iPad, ataupun Mac. Kalau dulu sebelum update OS 11 ataupun High Sierra, fungsi double tap di Airpods hanya untuk memanggil Siri, sekarang kita bisa mengaturnya untuk fungsi yang berbeda-beda bahkan antara airpod yang kiri dan yang kanan. Bisa saja kita atur, yang kiri ketika double tap bisa memanggil Siri sedangkan yang kanan ketika double tap bisa memutar lagu berikutnya, ataupun berbagai macam kombinasi fungsi lainnya, tergantung preferensi kita.

Ketika Airpods kita gunakan sebagai perekam suara juga bisa kita atur airpod bagian mana yang akan merekam suara, bisa yang kiri atau yang kanan, atau malahan kita bisa pilih opsi otomatis dimana airpods secara otomatis bisa berubah-ubah untuk bagian mana yang merekam suara. Namun, saya setelah kucoba-coba lebih baik kita mengatur untuk salah satu bagian airpods saja yang berfungsi merekam, jangan memilih opsi keduanya.

Untuk Double Tap sendiri terkadang mengalami lag, bahkan berkali kali tidak merespon, entah karena posisinya di telingaku, atau mungkin software-nya perlu diupdate, entahlah..... Nggak begitu maslah toh, aku jarang memakai fitur double tap, fitur itu menurutku untuk keren-kerenan saja.

Yang paling menarik dari Airpods ini sendiri adalah kotak chargernya. Kotak chargernya begitu mungil seperti kotak permen, tetapi sangat canggih. Begitu dibuka dan didekatkan dengan perangkat Apple yang kompatibel (iPhone/iPad dengan OS 10 ke atas) atau Mac dengan Mac OS Sierra ke atas akan langsung konek, kecuali saat pertama kali mencoba untuk mengkoneksikan, cukup mudah dan praktis. Padahal kendala headset ataupun speaker bluetooth adalah agak sulitnya melakukan pairing/koneksi, kadang perlu diulang berkali-kali sampai berhasil terhubung, dan itu tidak terjadi di Airpods!

Daya tahan baterainya menurutku cukup bagus, banyak yang telah mereview-nya internet. Cara nge-charge-nya pun unik. tinggal dimasukkan di kotaknya, akan otomatis nge-charge. Kotaknya berfungsi sebagai kotak penyimpanan sekaligus charger. Ketika masuk di kotak juga cukup keren, ada magnet yang menariknya sehingga tidak mudah terlepas dari kotak. Kotaknya sendiri bisa dicharge dengan kabel lightening yang disertakan pada paket penjualannya dan bisa dicolokkan ke power outlet melalui USB.

Untuk merekam menurutku suaranya cukup jelas dan tidak banyak noise yang masuk dari lingkungan sekitar, tetapi perasaanku kok hasil suaranya terdengar lebih rendah dibandingkan jika kita merekam suara kita di headset konvensional ataupun langsung menggunakan microphone internal macbook. Atau itu mungkin perasaanku saja ya, hehe.....

Secara keseluruhan aku puas dengan performa Airpods, cuma entah mengapa kalau agak lama memakainya, telingaku kok terasa kurang nyaman ya.... mungkin aku salah posisi ketika meletakkan ke dalam telinga atau mungkin belum terbiasa saja.

Oiya kalau mau melihat unboxing-nya bisa dilihat pada video di bawah ini.


Thursday, December 3, 2015

Coverage 4G Plus LTE Indosat Ooredoo di Pontianak

Peta Coverage 4G Plus LTE Indosat Ooredoo
Tadi siang kuantar temanku ke Galeri Indosat Ooredoo di Jalan Ahmad Yani depan Megamall Ayani Pontianak untuk menukarkan SIMcard lamanya ke USIM card 4G LTE Indosat. Kebetulan di Pontianak sudah ada layanan 4G LTE Indosat meskipun belum mencakup seluruh kota.

Coverage 4G Plus LTE Indosat di Pontianak masih terfokus di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Tanjungpura, Kompleks Universitas Tanjungpura dan sekitarnya. Di Jalan Sultan Abdurrahman tidak semua wilayahnya tercover sinyal 4G, dan kebetulan kosku masuk di daerah yang tercover 4G LTE Indosat, haha....... Jadi bisa memanfaatkan bonus 10GB akses internet di jaringan 4G LTE karena aku baru beli paket super internet 2GB.

Untuk menikmati layanan 4G LTE harus menggunakan handset yang mendukung 4G LTE, tidak hanya berada di wilayah yang tercakup sinyal 4G LTE saja melainkan kita juga harus menukarkan SIMcard lama menjadi USIM card di Galeri Indosat (berubah namanya menjadi Gerai Indosat Ooredoo) dengan cuma-cuma alias gratis-tis-tis.....!

Mungkin untuk saat ini indosat ooredoo masih tes pasar potensi pengguna 4G LTE Indosat di Pontianak yang sepengamatanku mereka menyasar daerah-daerah yang banyak mahasiswa maupun anak mudanya seperti Universitas Tanjungpura, Politeknik Negeri, maupun Megamall Ayani tempat anak muda Pontianak nongkrong.

Pengguna Indosat di Pontianak memang tidak sebanyak pengguna telkomsel, tapi menurutku strategi mereka sudah benar yaitu menyasar anak muda yang haus akan akses internet, apalagi diiming-imingi bpnus 10GB akses di jaringan 4G LTE, siapa yang nggak tergiur.....

Selama menggunakan akses 4G LTE Indosat di Pontianak, terutama di sekitar kosku, aku cukup puas, karena meskipun sinyal 4G LTE-nya hanya berkisar  2-3 bar saja, tapi kecepatanku ngebut abisss....! Nggak tahu juga ntar kualitas kecepatannya jika sudah banyak yang menggunakan. Semoga Indosat Ooredoo terus meng-update jaringannya dan memperluas coverage 4G LTE-nya.

Sunday, April 12, 2015

REVIEW Hotel : Pengalaman Menginap di Aston Ketapang

Resepsionis Aston Ketapang (dok. pribadi)
"Yang bener di Ketapang ada Aston? Hebat bener di kota kecil ada Aston ya, kalau sebatas Fave hotel masih biasa lah. Berarti potensi perekonomian di Ketapang lumayan bagus dong?", tanyaku kepada teman kantor seolah tak percaya di kota sekecil Ketapang terdapat jaringan  Hotel Aston, tapi ya itulah kenyataannya. Keberadaan perkebunan Kelapa Sawit, Pertamabangan Bauksit, dan rencana pembangunan smelter (mungkin untuk mengolah bauksit) menjadikan Ketapang kota yang maju pesat perekonomiannya sekarang ini.

Ok, kembali ke Hotel Aston Ketapang. Langsung saja kami membooking untuk dua malam di Hotel Aston Ketapang sebelum kami berangkat ke Ketapang. Saat itu pas ada promo Rp450 ribu per malam. Tentunya ekspektasi kami dengan nama Aston yang sudah jelas dan relatif bagus standar pelayanannya, kami bisa bermalam dengan nyaman dan tenang.

Ternyata kamar dengan harga promo itu tinggal yang  twin bed ukuran @ (100x200)cm. Ya nggak papa lah, sonly yang ukuran queen (160x200)cm sudah full booked. Yang penting bisa tidur nyaman dan menu sarapannya lengkap.

Kunci kamarnya berupa kartu chip, bukan kartu magnetic ataupun RFID. Kamar kami kebetulan saling berdekatan di lantai 5. Begitu kami mau masuk ternyata pintu nggak bisa kebuka. Lampu indikator merahnya masih menyala, tidak lampu indikator hijau yang menyala. Teman sebelah kamarku juga demikian, mengalami hal serupa. Untungnya temanku yang satu lagi bisa terbuka kuncinya, dan kami pun menelpon resepsionis dari kamar teman yang terbuka, coba kalau tidak terbuka semua, bisa-bisa kita repot turun lagi ke resepsionis di lantai dasar. Akhirnya seorang petugas hotel datang dengan sigap dan membukakan pintu kamar kami dengan kartu 'sakti'-nya yang bisa membuka semua kamar.

Kunci Kamar Error (dok. pribadi)
Begitu masuk tercium aroma apek namun kamarnya cukup bersih. Kamarnya lumayan luas, dengan twin  bed, meja kerja yang menempel ke dinding di bawah televisi layar datar, sofa dan meja kecil di sudut ruangan, mini bar di sudut lainnya, lemari yang menempel di tembok samping kamar mandi yang cukup bersih, tanpa bathup, namun dilengkapi shower yang sangat lancar aliran air panas dan dinginnya.

Setiap kamar tidak terintegrasi dengan AC Central melainkan AC independen (mungkin 1 pk) merek mitsubishi yang dipasang di dekat jendela. Di lemari yang biasanya sekelas aston ada deposit box-nya ternyata di Aston Ketapang tidak ada sama sekali.

Aku tidur nyenyak malam pertama di Aston, apalagi di luar malam  itu sedang hujan angin. Nah, keesokan paginya baru aku dikejutkan dengan temanku yang ternyata di kamarnya semalam kebanjiran, terkena tampias air hujan di balkon yang merembes ke dalam kamar. Jadilah airnya menggenang kemana-mana sampai membasahi kain penutup springbed bagian bawah. Tidak hanya itu saja, ternyata pintu lemarinya jebol, untungnya tidak jatuh mengenai dia. Malam itu juga dia melaporkan ke petugas hotel dan segera datang petugas dengan sigap mengepel dan menahan laju rembesan air hujan, sambil meminta maaf terhadap temanku itu. Keesokan harinya jelas temanku minta ganti kamar.

Kamar Twin Bed (dok. pribadi)
Nah, menurutku yang paling penting dari pelayanan hotel adalah menu sarapan paginya. Ya lumayan lengkap lah menunya untuk makan pagi, kita bisa minta dibuatin omelet atau telur mata sapi, Sup panas yang berganti-ganti tiap hari, Bubur ayam ataupun lainnya, Menu makanan berat yang biasanya ada nasi putih, nasi goreng, mie goreng, ikan, ayam, taupun daging yang dimasak berbeda-beda tiap harinya. Buah potong segar yang biasanya terdiri dari melon, nanas, dan semangka. Kue-kue kecil dan roti tawar plus selai yang dilengkapi dengan toaster. Kopi, teh panas dan minuman jus jeruk dan blueberry yang saat itu disajikan (sepertinya jus instan). Ya cukup puas lah dengan menunya untuk hotel di Kota Ketapang yang sekelas Kabupaten ini. Di ruang makan di lantai 2 selain kita bisa menikmati makanan di dalam ruangan, tersedia pula bangku dan meja makan di luar ruang yang berhadapan langsung dengan jalan raya, sehingga kita bisa menghirup udara segar pagi hari yang masih sedikit polusi (karena kota kecil) apalagi jika malamnya habis hujan asalkan tidak turun hujan ya.....
Suasana Kamar Aston Ketapang (dok. pribadi)

Toilet Aston Ketapang (dok. pribadi)

Kepuasan akan menu makanan setidaknya bisa mengkompensasi kondisi kamar hotel yang standar, bahkan kurang nyaman bagi temanku di malam pertamanya. Sayangnya di Aston Ketapang tidak tersedia fasilitas Kolam Renang, yang seharusnya untuk standar Aston perlu lah untuk kolam renang, soalnya aku suka banget berenang, he he.... Fasilitas Free WiFI-nya lumayan cepat dan lancar, tapi ada beberapa kamar yang sinyal WiFi-nya tidak bagus.

Aston Ketapang harus segera meningkatkan pelayanannya saat ini, mengingat hotel-hotel baru di Ketapang semacam Onys dan Borneo Emerald juga mempunyai pelayanan dan tarif yang kompetitif. Memang sih, Aston Ketapang masih menjadi Market Leader di Ketapang, tapi bukan tidak mungkin jika terlena dengan kondisi sekarang, status itu akan tinggal kenangan.


Sunday, January 11, 2015

Pijat Refleksi di Ken Hermawan Bintaro



Ranjang-ranjang pijat yang dibatasi dengan Tirai (dok. pribadi)
Dipijat memang aktivitas yang mengasyikkan, apalagi tekanannya pas dan durasinya panjang, alamak nikmat banget.....!

Tidak semua orang suka dipijat, tapi aku termasuk orang yang seneng banget kalau dipijitin. Nah, ketika bertugas pertama kali di Jakarta aku kebingungan mencari tukang pijat, sampai dengan teman kantorku merekomendasikan Rumah Pijat Refleksi Ken Hermawan di Bintaro Sektor 5.

Pertama kali pijat di Ken Hermawan, rasa geli yang paling nggak terlupakan. Bagaimana tidak, sebelum dipijat, kaki kita direndam dengan air hangat yang sudah ditaburi semacam kristal garam, dan yang bikin geli saat telapak kaki kita disikat, ehmmmm mbayangin aja udah geli sendiri..... Tapi sekarang kesan geli itu sudah hilang, yang ada malah ketagihan....

Minyak Aroma Terapi yang dipanaskan dengan anglo kecil dalam ruang pijat (dok. pribadi)
Nah di Ken Hermawan Bintaro ini buka pukul 8 pagi s.d. 9 malam. Biasanya aku telpon dulu ke nomor (021) 7342154 untuk booking, soalnya seringkali aku langsung saja datang tanpa booking, ternyata penuh. Asiknya di Ken Hermawan ini tempatnya bersih, ada aroma terapinya, ber-AC, ada backsound instrumen yang membuat kita rileks. Ada dua lantai ruangan pijat yang berada di sebuah ruko depan kompleks STAN ini. Di setiap ruang ada sekitar 6 bilik pijat yang satu sama lain dibatasi tirai. Adapula ruang pijat VIP yang aku sendiri belum pernah masuk ke dalamnya. Yang pasti lebih privasi dan nyaman lah.... Dan tentunya lebih mahal.

Cahaya temaram ruangan juga menimbukan kesan rileks. Dilengkapi dengan ranjang pijat yang bisa direbahkan atau diatur kemiringannya. Spreinya poun langsung diganti setiap kali usai memijat setiap pelanggan. Selama pijat kita diberi air mineral gelas. Dan ketika usai kita ditawari minuman wedang jahe instan hangat.

Ranjang Pijat yang bisa direbahkan dan diatur kemiringannya (dok, pribadi)
Awal Desember tahun kemarin ketika aku bertugas ke Jakarta, kusempatkan mampir di Ken Hermawan Bintaro. Ternyata tarifnya masih sama. Kebetulan aku datang hari Minggu, yang berarti berlaku harga normal. Kalau gk salah hari Senin - Jumat saat jam kerja ada diskonnya, aku agak lupa tarifnya kalau jam 8 s.d. 12 cuma Rp35ribu. Kalau lagi nggak diskon seperti pas aku kesana Rp60rb untuk 90 menit pijat seluruh badan, dan Rp35rb untuk totok wajah 30 menit. Lain kali kalau aku kesana lagi ku-update lah tarifnya.... Lupa-lupa ingat soalnya.... lumayan murah untuk ukuran kota besar.

Baca juga: Tarif Pijat di Ken Hermawan Bintaro

Nah, kebetulan kemarin yang memijatku adalah Mas Kasan (kalau gk salah dengar). Dia sudah bekerja selama beberapa tahun di situ, sebelumnya dia bertugas di Ken Hermawan Kelapa Gading. Dia sudah berkeluarga dan mengontrak di belakang kawasan elit Bintaro Jaya alias di kampungnya sekitar Pondok Ranji situ.... Nah karena aku sukanya Kepo bingits, kutanyalah berapa gajinya setiap bulan. "Setiap bulan dapat gaji berapa Mas?"

"Sedikit Mas, cuma 4,5!", sahutnya lirih agak malu.

"4,5 juta ya?"' tanyaku setengah nggak percaya

"Empat Ratus Lima Puluh Ribu Mas"

Hah, di Jakarta cuma digaji 450 ribu per bulan, apa cukup? Beli susu untuk si kecil aja cukup nggak cukup. Ternyata selain gaji pokok, dia mendapatkan komisi, tergantung berapa orang yang dipijat setiap harinya. Kira-kira mungkin dia dapet sekitar Rp2 juta per bulan.


Tak terasa pijat 90 menit plus totok wajah 30 menit pun berlalu begitu cepat, mungkin karena akunya keenakan kali ya. Jadi pengen pijat nih.....

Wednesday, December 17, 2014

Pengalaman Belanja di Bukalapak


Se-Balikpapan sudah ku-ubek-ubek untuk mencari Baterai Nokia E61-ku yang sudah ngedropan, maklum sudah 7,5 tahun usianya...... Awet ya...! Mulai dari Rapak Plaza pusat penjual handphone terbesar di Balikpapan sampai dengan Nokia Centernya (yang sudah sangat sepi, sebentar lagi tutup kayaknya...) di kompleks Pertokoan Klandasan, semuanya nihil. Hampir putus asa aku dibuatnya.... sayang banget kalau mau mem-'pensiun'- kan HP kesayanganku yang sudah menemaniku sejak mahasiswa, mengirim lamaran dan melihat info lowongan kerja saat lulus kuliah, sampai dengan perannya sebagai gadget andalanku untuk menulis di blog. Tiba-tiba saja aku ingat, "Oh, kayaknya aku pernah liat ada yang jual baterai BP-5L untuk nokia E61 ini di Bukalapak!" Segera saja kubuka Bukalapak.com.
Eh, ternyata ada bener di Bukalapak.com, nggak basa-basi langsung saja kupesan 1 buah. Entah itu ORI atau KW nggak masalah bagiku, yang penting bisa memperpanajang umur si E61-ku. Seperti mall Online lainnya, Bukalapak hanya menyediakan tempat untuk penjual-penjual menggelar lapaknya. Nah, di situ banyak penjual yang menawarkan baterai BP-5L untuk nokia 9500 dan 7710 dengan kisaran harga Rp80.000,- s.d. Rp225.000,-. Semuanya menawarkan baterai Original, entah mana yang benar-benar ORI yang pasti aku beli yang paling murah, dan pilihanku jatuh pada penjual dengan nama 'Zumacell' yang menawarkan baterainya seharga Rp80.000,-. Mengapa aku memilihnya karena selain menawarkan pengiriman menggunakan JNE, dia juga menawarkan pengiriman dengan Pos Kilat Khusus yang jauh lebih murah. Maklum posisiku sekarang ini ada di Balikpapan, yang jika menggunakan jasa JNE harus menambah ongkos kirim sebesar Rp36.000,- jauh sekali dibandingkan dengan ongkos Pos Kilat Khusus dengan tarif Rp7.700,-. Berhubung aku nggak terlalu terburu-buru untuk memakainya, kupilihlah pengiriman dengan Pos Kilat Khusus, Jelas lebih Ekonomis! Toh bisa di-tracking juga.

Bukalapak telah menyediakan berbagai metode pembayaran bisa melalui Transfer Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI. Bisa juga dengan Mandiri Clickpay (charge Rp5000), BCA KlikPay (charge Rp6754), dan Cimb Clicks Niaga (charge Rp5000). Terakhir menggunakan Rekening Buka Dompet dari Bukalapak. Jelas saja aku milih metode transfer melalui Bank Mandiri yang bebas biaya.
Berhasil melakukan transfer, langsung kukonfirmasi melalui website Bukalapak.com. Setelah konfirmasi dan pembayaran sukses  diterima oleh Bukalapak, Aku langsung mendapat email konfirmasi yang menyebutkan jika pembayaranku berhasil, dan di situ juga tertera kalau penjual mempunyai waktu  4x24 jam untuk mengirimnya. Kalau penjual tidak mengirimnya, uang yang kutransfer akan masuk ke rekening Buka Dompet akun kita di Bukalapak yang sewaktu-waktu bisa kita gunakan lagi, atau kalau tidak ya bisa di-redeem /ditransfer kembali ke rekening kita. Sangat aman lah pokoknya! Nggak khawatir tipu-tipu.

Dua hari kemudian aku kembali mendapat email konfirmasi dari Bukalapak yang menyatakan bahwa barang pesananku sudah dikirim melalui pos oleh Zumacell dan terlampir nomor resi pengirimannya yang bisa ku-tracking di website PT Pos Indonesia. Pada tanggal 1 Desember aku mendapatkan email konfirmasi jika barangku pesananku telah sampai tujuan. Kebetulan saat tanggal tersebut aku sedang berada di Jakarta, dan barangnya diterima oleh Satpam di Kantorku Balikpapan. Di email tersebut aku diminta untuk melakukan konfirmasi penerimaan jika barang memang benar-benar sudah diterima, dan waktu yang disediakan adalah 1x24 jam sebelum uang pembayaranku benar-benar dikasihkan ke penjual. Kutanyalah temanku di kantor, dan ternyata benar barang pesananku sudah sampai dan segera kulakukan konfirmasi penerimaan.


Setelah kucoba baterai barunya di Nokia E61-ku, sementara ini aku puas dengan performanya. Ternyata temanku juga pesan baterai handphone-nya yang sudah menggembung ke Zumacell melalui Bukalapak.com. Dua kali aku sudah mencoba membeli barang di Bukalapak.com dan keduanya membuatku puas.




Sumber Gambar: Screenshot Transaksi di Bukalapak versi mobile dan Foto Pribadi

Monday, November 17, 2014

Pengalaman Berbelanja di Tokopedia (Part 3)

Screenshot Dashboard Account Tokopedia (www.tokopedia.com)

"Kamu coba liat dulu di Tokopedia Cinta.....!, saran mesraku kepada Istriku yang berniat membeli sebuah blender obat.  Memang bukan barang umum yang lazim dijual di toko-toko online, jarang aku menemui toko online bereputasi yang menjual barang beginian. Tapi kalau urusan barang yang 'aneh-aneh' memang Tokopedia juaranya, karena beberapa kali barang áneh'yang kucari kutemukan di tokopedia.

"Iya ini kebetulan sudah di tokopedia, harganya Rp175rb!", serunya di ujung telepon yang terpaut ribuan km dari Balikpapan. "Ok, kirim aja linknya ke email, ntar kubuka, dan kubelikan.", jawabku dengan mantap. "Terima Kasih ya sayang....", balas istriku yang membuatku semakin melayang, ha ha....

Aku memang sudah kenal tokopedia kira-kira sejak lima tahun terakhir ini, dan aku percaya dengan kredibilitasnya, paling tidak dari sistem pembayarannya, kalau soal kualitas barang sih tergantung penjualnya. Tokopedia bukanlah penjual, melainkan semacam mall online yang menyediakan wadah toko-toko online dan menjembatani pembayaran antara pembeli dengan toko online anggotanya dengan sistem transaksi yang aman dan terpercaya. Lihat ulasanku sebelumnya tentang tokopedia di sini dan di sini.
Email Invoice dari Tokopedia (dok.pribadi)

"Cinta, ini ternyata ada penjual di tokopedia yang jual barang yang sama dengan harga Rp165rb"seruku kepadanya,ternyata ada lebih murah daripada penjual pertama yang ditemukan istriku. Memang di tokopedia harus pintar-pintar mencari pembeli yang menawarkan harga paling menarik dan bisa dipercaya. Setelah kulihat profil toko penjualnya, ternyata reputasinya tidak kalah dari penjual yang menjual blender obat seharga Rp175ribu. Lumayanlah selisihnya bisa buat nambahin ongkos kirim sejumlah Rp22.000, dimana posisi penjual di Bekasi sedangkan istriku di Tulungagung.

Langsung saja kubayar dengan clickpay mandiri, dan ternyata sekarang ada opsi lain membayar pakai e-cash mandiri (lihat ulasanku mengenai e-cash mandiri di sini). Begitu selesai transaksi  langsung kuterima email invoice dari tokopedia.  Beberapa waktu kemudian kuterima kembali email dari tokopedia yang menyatakan bahwa barang pesananku sudah diproses oleh penjual. Beberapa jam kemudian juga kuterima lagi email dari tokopedia yang menyatakan bahwa barang pesananku sudah dikirim oleh penjual dan dilanpirkan pula nomor resi pengiriman melalaui JNE yang bisa kutracking melalui website JNE. Akhirnya beberapa hari kemudian, barang pesananku sudah diterima oleh istri tercinta.



Email Konfirmasi dari Tokopedia bahwa pesanan sudah diproses dan konfirmasi terima barang (dok. pribadi)

Dashboard account kita di Tokopedia sebenarnya sudah menyediakan informasi (menu notifikasi) bahwa ketika kita melakukan sebuah transaksi sudah ada semua pemberitahuannya seperti yang diemail oleh Tokopedia, sampai dengan status diterima. Nah, ketika barang sudah aku terima seharusnya aku melakukan konfirmasi penerimaan barang pada account-ku di  tokopedia, namun berhubung aku lupa konfirmasi maka tokopedia mengirimiku satu email lagi yang menyatakan bahwa barang pesananku sudah diterima sampai tujuan, dan jika aku sudah benar-benar menerimanya, di email tersebut ada tombol konfirmasi terima barang. Hal tersebut tentunya dilakukan tokopedia untuk memastikan barang pesanan sampai tujuan dan tokopedia bisa segera mentransfer uang penjualan ke penjualnya. Jadi sistem ini mencegah penjual abal-abal yang berupaya untuk menipu.

Update : Pengalaman Terbaru Belanja di Tokopedia

Sunday, November 16, 2014

Pengalaman Beli Tiket Pesawat di Traveloka

Homepage mobile Traveloka (www.traveloka.com)
"Halah paling-paling kayak agen tiket online lainnya....!", pikirku skeptis melihat iklan Traveloka di televisi. Beberapa bulan berlalu tanpa sedikit pun aku berfikir untuk membeli tiket ke Traveloka. Aku masih lebih percaya kalau beli tiket di website resmi maskapai penerbangan pasti lebih murah, praktis, aman, dan terpercaya.

Suatu hari beberapa bulan yang lalu tiba-tiba temen kantor yang duduk bersebelahan denganku yang punya hobi traveling ngomong sama aku' "Eh kalau beli tiket di Traveloka ternyata lebih murah lho daripada tiket di website maskapainya...".

"Masak sih,...?", tanyaku dengan sinis.

Obrolan pun berlalu begitu saja, aku pun tak berpikir untuk membuktikan omongan temanku itu.

Tiba-tiba pertengahan Oktober lalu, aku mendadak mendapat tugas ke Jakarta. Kok kebetulan saat itu aku kepikiran omongan temanku soal Traveloka. Langsung saja kucoba untuk membuka situsnya.



Daftar Pilihan Penerbangan (www.traveloka.com)
"Wow, proses loadingnya dan waktu untuk memunculkan daftar penerbangan yang kucari dari beberapa maskapai ternyata cukup cepat. Kupilihlah untuk keberangkatan aku menggunakan maskapai Garuda Indonesia, dan baliknya menggunakan Citilink. Ternyata benar lebih murah beberapa puluh ribu dari harga resmi yang tertera di website resmi maskapainya (aku lupa berapa pasti nominal selisihnya). Pada saat yang sama aku membuka website resmi maskapainya.

"Loh, kok bisa ya?", tanyaku dalam hati dengan penuh rasa heran. "ah, masa bodoh ah... Yang penting aku dapat tiket lebih murah, lumayan selisihnya bisa nambah ongkos taksi!"

Dan yang lebih OK lagi ternyata untuk pembayarannya tidak dikenai fee apapun, termasuk penggunaan kartu kredit, padahal untuk transaksi menggunakan kartu kredit di citilink contohnya sekarang dikenakan biaya lebih 3% dari total pembelian (padahal beberapa waktu lalu masih gratis). Di beberapa website maskapai masih tetap tidak dikenakan biaya tambahan meskipun menggunakan kartu kredit.

Pembelian di Traveloka juga sangat mudah, bahkan lebih mudah dan praktis daripada membeli di website resmi maskapai. Bagaimana nggak mudah, lha wong kita nggak perlu sign up ataupun mengisi biodata yang sangat banyak, melainkan cuma mengisi Nama (sesuai kartu identitas), Nomor HP dan Email. Itu aja, sangat praktis dan hemat waktu kan.... Kita nggak perlu repot2 membuka dompet untuk mencari nomor KTP ataupun menulis alamat rumah yang biasanya tidak cukup satu baris.


Harga Resmi di website Citilink yang nampak lebih mahal (www.citilink.co.id)

Form Data Pemesan (www.traveloka.com)
Aku pun saat itu membayar melalui Kartu Kredit, maklum lah tengah bulan sudah mengempis uang di tabungan. Sangat lancar dan begitu transaksi berhasil diproses dan diterima, email dari Traveloka berisikan invoice dan e-ticket pun segera meluncur ke inbox kita.

Pengalaman pertama menggunakan Traveloka cukup mengesankan, sepertinya besok-besok kalau pesan tiket lagi, Traveloka menjadi pertimbangan utama untuk kukunjungi....

O iya aplikasi mobile Traveloka saat ini sudah tersedia di apps store Apple dan Play store Android. Sayangnya aplikasi ini tidak bisa ku-install di iPhone jadulku yang nggak support iOS 7, ya sudahlah....


Referensi:
www.citilink.co.id
www.traveloka.com

Thursday, October 30, 2014

Review: Kartu Kredit CIMB Niaga

CC CIMB Niaga (Dok. Pribadi)
Masih ingat dengan Film Warkop DKI dimana si Kasino lagi akting jadi pengemis terus ditangkap satpol PP. Nggak mau ditangkap begitu saja, dia ngeluarin dompetnya yang penuh dengan berbagai macam kartu. "Bapak lihat baik-baik, ini kartu Anti Miskin, kalau saya pengemis nggak mungkin punya kartu ini!", gertak kasino. Akhirnya si petugas satpol PP-pun melepaskannya, percaya kalau kasino bukan pengemis hanya karena menunjukkan kartu 'anti miskin'-nya itu.

Kartu 'anti miskin' alias kartu kredit, saat zaman film warkop DKI itu belum banyak masyarakat Indonesia yang punya, pantas saja si petugas satpol PP di film itu juga mati gaya dibuatnya. Bagaimana dengan kondisinya sekarang? Kartu kredit sekarang ini bukan lagi penunjuk status kelas atas seperti beberapa dekade lalu. Bahkan anak-anak sekolah pun sudah banyak yang bawa kartu kredit, dibuatkan oleh orang tuanya dari kartu utama. Kartu kredit ini punya sebutan macam-macam, ada yang bilang kartu sakti, kartu dewa, bahkan ada yang menyebutnya kartu setan.

Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalaman menggunakan kartu kredit, khususnya kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank CIMB Niaga, Bank yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh Malaysia! Ada yang salah jika kita punya kartu kredit dari bank negeri jiran? Kalau menurutku sih, nggak papa lah....

Ada sukanya adapula kecewanya, namun sampai saat ini masih banyak sukanya sih punya kartu kredit CIMB Niaga. Ayo coba kita daftar satu per satu suka dukanya:

1. Free Iuran Tahunan Seumur Hidup
Nah ini yang jadi pertimbangan utamaku mengajukan kartu kredit CIMB Niaga. Bagaimana tidak, lumayan kan nggak perlu mbayar iuran tahunan/bulanan seumur hidup meskipun kartu nggak dipakai.

2. Banyak Promo
CIMB Niaga adalah salah satu penerbit kartu kredit yang paling sering memberikan promo disamping kartu kredit BCA. Bekerjasama dengan merchant-merchant ternama, membuat kita lebih banyak pilihan dengan harga atau cicilan yang menarik. Misal saja cicilan 0 % di toko-toko elektronik ataupun HP dengan tenor 12 bulan, ataupun diskon tambahan di hypermarket tertentu, ataupun kerja sama dengan toko online ternama dengan diskon yang menggiurkan untuk pembelian promo suatu produk smartphone. Aku sendiri pernah dapat tambahan diskon 200rb saat membeli smartphone promo menggunakan CC CIMB Niaga.

3. Beli Tiket Blitz Online
Bagi orang yang gemar nonton di bioskop sepertiku, CC ini cocok sekali. Meskipun baru bekerjasama dengan Blitz Megaplex, keberadaan CC ini sangat membantu. Kita bisa membeli tiket online dengan memilih kursinya sendiri dan kita tinggal datang ke bioskop untuk mencetak tiketnya sendiri beberapa saat sebelum filmnya diputar. So kita tidak perlu antre. Apalagi saat penayangan perdana film ternama, pastinya antreannya sangat panjang, dan sesuatu banget kita bisa beli tiketnya tanpa antre melalui internet karena punya CC ini. Suka Banget.....! Serasa beda dengan yang laen, coz nggak perlu antre!

4. Kejutan Tak Terduga
Sekitar 2 bulan yang lalu, aku mendapat email dari CIMB Niaga memberitahukan jika kita sebagai pemegang CC CIMB Niaga melakukan update data pribadi, untuk 1000 nasabah (kalau gk salah) peng-update pertama akan mendapat cash back 30% dari total tagihan terakhir bulan berikutnya atau maksimal sebesar 300 ribu. Mengetahui info seperti itu, instingku yang kuat untuk mengikuti kuis atau semacamnyanya langsung bereaksi. Segera kukumpulkan berkas yang diperlukan, ku-scan berkasnya, dan langsung ku-email ke CIMB Niaga. Aku pikir gagal mendapatkannya, ternyata dugaanku salah. Pada tagihanku bulan Oktober ternyata mendapat cash back 300rb, karena tagihanku bulan sebelumnya lebih dari 1juta. Alhamdulillah!

5. Pelayanan costumer care
Tidak semua pengalamanku mempunyai CC CIMB Niaga berjalan dengan mulus dan menyenangkan. Beberapa bulan yang lalu, aku pernah kaget dengan tagihan berjalan yang nominalnya tidak seharusnya. Hal itu disebabkan saat aku bertransaksi membeli tiket blitz, transaksinya gagal namun tercatat debit oleh CC CIMB Niaga. Baru setelah aku komplain 3 kali dan mengancam menutup kartunya, baru ditindaklanjuti dan dihapus transaksi yang gagal itu. Yang nggak aku habis pikir malah aku disarankan untuk menghubungi pihak Blitz sendiri. Lha ini kan karena kesalahan sistem antara CIMB Niaga dan BLITZ, jelas jawaban costumer care itu membuatku tambah naik pitam, dasar akunya memang orangnya gk sabaran. Tapi untuk keluhan-keluhan yang lain sudah direspon cukup baik.

Memang CC bisa jadi kartu setan atau kartu sakti tergantung kita sendiri sebagai 'dalang'-nya. Mau bikin kartunya bermanfaat buat kita dengan penggunaan yang bijak atau membuat kartunya bisa mencekik kita dengan tagihan yang terus membengkak karena kecerobohan kita dalam memuaskan hawa nafsu belanja yang membabi buta?

Sunday, September 28, 2014

Review: Pengalaman Beli Tiket Kereta Api Secara Online Melalui Aplikasi KAI Access

Menu Aplikasi KAI Access di iPhone
(sumber: dokumen pribadi)
Membeli tiket kereta api sekarang ini memang jauh lebih mudah daripada beberapa tahun yang lalu. Pembelian secara online pun semakin dipermudah dengan aplikasi KAI Access yang bisa diunduh di Apps store Apple, Google Play store, ataupun Blackberry World. Kebetulan aku install aplikasinya di iphone dan BB.

Aplikasi KAI Access di iPhone dan BB ternyata cukup berbeda. Dalam hal ini aplikasi di iPhone navigasi menunya lebih mudah, user friendly, dan fiturnya lebih komplit. Padahal, sebelum ada aplikasi KAI di iPhone maupun android, aplikasi ini sudah lebih dulu ada (eksklusif) di BB. Di iPhone ada menu profil kita, jadi saat pesan kita tidak perlu menulis identitas kita kecuali jika kita beli tiket lebih dari satu perlu menuliskan identitas penumpang lainnya saat pemesanan. Satu lagi perbedaannya yaitu, saat memilih stasiun di iPhone kita tinggal ketik nama stasiunnya, sehingga baru satu dua huruf depan nama stasiun kita ketik sudah muncul pilihan nama stasiun yang kita maksud, dan kita tinggal memilihnya. Sedangkan di BB harus scrolling naik turun mencari nama stasiun padahal jumlahnya lebih dari seratus stasiun yang memakan waktu relatif lama.

Nah, pengalamanku memakai aplikasi ini untuk pertama kalinya sekitar seminggu yang lalu untuk beli tiket Gajayana untuk keberangkatan pada tanggal 20 Desember dari Tulungagung tujuan Jakarta. Nah, aku pun bersiap pukul 01.00 WITA agar dapat harga terendah, maklum KAI memberlakukan 4 tingkatan harga untuk kereta eksekutif. Harga terendah 475rb, harga tingkat selanjutnya 525rb, tingkat ketiga 575rb, dan tingkat keempat anehnya harganya 525rb juga. Saat aku buka aplikasinya pukul 1 WITA ternyata sering eror dan tertera tidak ada jadwal kereta untuk keberangkatan hari tersebut. Berulang kali kucoba dan ternyata hasilnya sama. Bahkan aku mencobanya juga di BB-ku, hasilnya sama. Langsung melalui websitenya lewat browser juga sama hasilnya nihil. Sekitar 5 menit kemudian baru bisa dan betapa terkejutnya aku ternyata tiket dengan harga terendah sudah habis. Terpaksa kubeli yang harga 525rb untuk 3 orang jadi totalnya Rp1.575.000, mendapat diskon Rp22.500, plus biaya layanan Rp7.500, jadi totalnya yang harus kubayar Rp1.560.000,00. Kupiih opsi pembayaran melalui ATM, lalu munculah kode pembayaran dan kode booking. Tertera pemberitahuan jika pembayaran harus segera diselesaikan paling lambat 3 jam sesudahnya. Akhirnya kubayar melalui internet banking mandiri yang di menu pembayaran ternyata ada opsi pembayaran tiket kereta api. Kumasukkan kode pembayaran dan selesai. Beberapa saat kemudian aku pun mendapatkan bukti pembayaran di email yang bisa ditukarkan/dicetakkan tiket di stasiun.

Pengalaman kedua adalah kemarin untuk tiket tujuan Tulungagung dari Gambir Jakarta. Aku pesan untuk tanggal 26 Desember. Hampir sama kejadiannya dengan seminggu yang lalu saat aku pesan servernya eror dan tertera tidak ada jadwal keberangkatan untuk hari tersebut. Kejadian itu kira-kira terjadi selama 10 menit. Dan tambah terkejutnya diriku ketika tiket dengan harga 475rb dan 525rb sudah habis. Terpaksa kubeli tiket seharga 575rb dengan total Rp1.710.000 untuk 3 tiket sudah termasuk biaya layanan dan diskon.

Yang membuatku tidak puas alias curiga ada kecurangan dalam sistem online tiketing KAI adalah ketika aku memilih nomor kursi ternyata yang sudah terisi adalah berurutan. Kalaupun banyak orang yang ingin beli karena tanggal-tanggal itu adalah hari libur panjang akhir tahun maka, tiket yang seharga 575rb bahkan yang 625rb juga akan cepat habis. Lah ini, untuk tiket yang disediakan untuk harga 575 rb sebanyak 25 kursi hanya aku saja sebagai pembeli pertama (aku beli 3 tiket), dan tersisa 22 kursi. Kupantau beberapa jam kemudian juga masih saja 22 kursi yang tersisa. Berarti dalam hal ini yang benar-benar membeli tiket online pukul 01.00 WITA atau 00.00 WIB itu HANYA AKU! Pertanyaannya sekarang, lah siapa yang membeli habis tiket seharga 475rb dan 525rb dalam jangka waktu 10 menit pertama yang notabene tidak bisa diakses oleh 'pembeli biasa' sepertiku, jawabannya sudah pasti yaitu 'pembeli LUAR BIASA'. Entahlah apa ini ada permainan oknum KAI untuk 'mengamankan' beberapa tiket untuk dijual kembali nantinya, atau ini 'kebijakan' tersembunyi dengan mematikan server ticketing online saat 5 menit atau sampai 10 menit pertama. Hal yang tidak masuk akal setiap pukul 00.00 WIB selama kurang lebih 5-10 menit server KAI down, padahal tidak banyak yang mengakses. Atau mungkin masih ada bug di sistem online ticketing KAI?

Selama ini mungkin masyarakat tidak terlalu memperhatikan masalah ini, dan ini tentu PR bagi Direksi KAI untuk mengusut siapa yang 'bermain tiket' selama ini atau jika ada bug di sistemnya perlu segera diperbaiki agar masalah ticketing ini menjadi lebih transparan.

Tingkatkan Layananmu, Maju terus PT KAI!

Sunday, September 14, 2014

Pengalaman Berbelanja di Zalora (part 2)

Ikat Pinggang yang kubeli dalam perjalanan dari Denpasar ke Jakarta lebih dari dua tahun yang lalu di pesawat Merpati yang sekarang sudah tidak beroperasi lagi, kini sudah menunjukkan keusangannya dimakan sang waktu (meski baru dua tahun).

Lapisan kulit sintetisnya sudah mulai mengelupas dan semakin parah, membuatku semakin malu untuk memakainya. Aku punya beberapa pengalaman dengan ikat pinggang dan sebagian besar malah yang harganya murah yang tahan lama, sedangkan yang relatif mahal malah cuma bertahan sebentar.

Bosan gonta-ganti ikat pinggang karena cepat usang, kali ini aku bermaksud mencari sabuk yang kuat, dari kulit asli, dan tentunya modelnya nggak norak, biar terus keliatan muda, hiks..

Iseng-iseng kubuka website lazada ternyata ada sabuk merek Levi's dari kulit asli seharga 399rb, jika ditambah voucher diskon 50rb yang sering dibagikan cuma2 oleh Lazada berarti harganya jadi 349rb. Aku naksir sama yang warnanya coklat. Sebelum aku membelinya, kucoba membandingkan harganya di toko online lainnya, kali ini Zalora sebagai benchmarknya. Ternyata harganya sama, namun di Zalora bisa mendapatkan voucher diskon 75rb untuk pembelian minimal 300rb, berarti harganya jadi 324rb, lumayan.....

Langsung saja kubeli dan bayar pakai 'kartu sakti'. Tidak ada tambahan ongkos kirim, karena untuk dikirim ke alamatku di Balikpapan jadi gratis karena nominal belanjaku lebih dari 200rb. Yang lebih membuatku puas paketnya cepat sekali sampai di tanganku. Aku pesan hari senin, eh selasa siang udah sampai kantorku. Wow luar biasa. Malah lebih cepat jika dikirim ke alamat jabodetabek padahal beda pulau. Karena beda pulau itulah, Zalora menggunakan ekspedisi RPX melalui pesawat tentunya.

Sesampainya di tanganku paketnya langsung kubuka. Sabuknya keren bingits... Kulit sapi asli made in Italy. Finisihing-nya cukup halus. Tibalah saatnya kucoba di celanaku. Tidak seperti dugaanku sebelumnya, ternyata ada bagian sabuk yang terbuat dari metal sebagai penyampung sabuk yang tidak bisa masuk ke kolom sabuk di celana formal. Selidik punya selidik, sabuk Levi's ini bukan ditujukan untuk celana formal, melainkan untuk celana jeans yang kolom sabuknya lebar. Waduh......

Akhirnya kuputuskan keesokan harinya aku pesan lagi di Zalora. Kali ini untuk sabuk merek Lois (produsen jeans juga kayak Levi's) berwarna hitam yang juga terbuat dari kulit asli. Sebelumnya aku pengen yang warnanya coklat seperti warna kulit, namun karena sudah punya, akhirnya kupilih warna coklat. Aku sudah was-was juga, jangan-jangan nanti tidak muat juga di celanaku karena lebar sabuk sebesar 4 cm. Namun aku yakin masih bisa masuk karena tidak ada metal penyambung yang cukup tebal (menonjol) seperti yang ada di sabuk Levi's.

Rabu aku pesan, namun tidak seperti sebelumnya, hari kamis sabuk pesananku belum datang. Kutracking di webside RPX ternyata sudah sampai di Balikpapan. Pesananku akhirnya kuterima hari Jumat siang, setelah kurirnya menelponku. Si kurir ternyata masih baru jadi mungkin hari kamis dia masih nyari-nyari lokasi kantorku, dan kebetulan nomor HP-ku yang kucatatkan saat pemesanan sedang tidak aktif. Yang aku heran, status terakhir pesananku saat kutelusuri lewat website RPX berbunyi "Requested from costumer for future delivery", padahal aku tidak meminta atau dihubungi sama sekali sebelum status itu muncul.

Sabuk Lois yang kuterima cukup bagus, dikemas dalam sebuah kotak mungil, berbeda dengan Levi's yang hanya terbungkus plastik. Namun dari segi fisiknya lebih elegan si Levi's (ya jelas aja lha wong harganya hampir dua kali lipatnya).

Overall pelayanan dari ZALORA cukup memuaskan dan cepat, serta barang yang kuterima cukup bagus kondisinya.

Tuesday, May 20, 2014

Review : Pengalaman Memakai Blackberry Z3 Jakarta


BB Z3 masih terbungkus rapi (dok. pribadi)
BB 'murah' itu sampai juga di kantorku. Preorder tanggal 5 Mei, setelah launching resmi tanggal 13 Mei, pesananku dikirim keesokan harinya oleh Lazada melalui jasa ekspedisi First Logistics. Jumat Sore sekitar jam 5 sore saat jam pulang kantor, akhirnya pesananku yang kutunggu datang juga, tak sabar aku mengopreknya. Ternyata cepat juga pengirimannya, padahal ketika aku mencoba melihat posisi barang yang dikirim melalui website firstlogistic, status terakhirnya sudah diberangkatkan dari sort facilities Jakarta, dan belum ada keterangan sampai di Balikpapan. 


Packaging yang kokoh (dok. pribadi)
Sebenarnya aku tidak ada niatan beli Blackberry Z3 alias BB Jakarta. Kebetulan saat asik di dunia maya kulihat iklan promo preorder BB Z3 di Lazada yang menawarkan diskon lumayan. Namun bukan itu alasan utamaku, alasan utamaku adalah bentuk BB Z3 yang kotak persegi, dengan garis yang tegas, bentuk kamera belakang dan flasnya yang kotak sehingga matching dan nggak norak. Selebihnya aku pengen nyoba aja BB karena selama ini aku fanatic dengan produk apple. Oiya, satu lagi alasannya kenapa aku berani coba-coba dengan BB yang satu ini, yaitu MURAH dan bisa dicicil 12 bulan 0%, hi hi hi.....

Dikirim oleh First Logistic (dok. pribadi)
Sesampainya di kos, langsung saja kubuka paketanku yang dikemas dengan kardus coklat oleh lazada dan ditambah karton super keras di setiap sudut kardusnya, maklum barang dalam kategori 'fragile'ini harus ada safety ekstranya terlebih kalau dikirim jarak jauh seperti ke Balikpapan lokasiku sekarang.

Bagian Belakang BB Z3 (dok. pribadi)
Akhirnya kudapatkan kotak mungil semacam kotak iPhone yang simple dan minimalis.. Penataan BB Z3 didalamnya pun mirip-mirip dengan packaging iPhone. Cuma kalau iPhone antara tutup dan wadahnya terpisah, sedangkan wadah si BB Z3 ini tidak terpisah, takut kalau dianggap nyontek Apple kelesss.... Di dalam kotak hanya terdapat handset BB Z3, charger plus kabel data, dan headset untuk dengerin musik, serta manual singkat. Kesan pertama melihat dan menggenggam handset ini adalah elegan dan mantap. Penampilannya nggak mengesankan murahan, digenggam terasa mantap. Cover belakang handset yang bertekstur seperti lapisan karet membuatnya tidak licin dan tidak panas saat digenggam. Oiya, di cover belakan bagian kanan atas ada tulisan JAKARTA, yang katanya BB Z3 dengan tulisan ini hanya dibuat terbatas sebanyak 25.000 unit dan tidak diproduksi lagi. Layar BB Z3 sebesar 5 inchi ini memang terlihat cukup bongsor dengan tingkat resolusi layar yang sudah cukup bagus dan jernih menurutku.

Berbeda dengan iPhone dengan tombol power di bagian atas kanan, si BB Z3 ini tombol powernya berada di sisi kiri atas. Kutekan beberapa detik, munculah ikon si buah berry hitam di layar. Kebetulan BB Z3 yang kubeli ini bundling dengan kartu mentari dengan bonus 10GB dan gratis BBM selama 6 bulan. Berhasil registrasi ke 4444 kulanjutkan dengan aktivasi paket bundlingnya dengan mengetik sms SuperBBMfree90K kirim ke 990. Namun, yang terjadi berkali-kali ku-sms ke 990, hasilnya nihil, tidak ada respon sama sekali. Kutelpon customer service mentari, jawabannya baru ada gangguan untuk aktivasi layanan blackberry indosat. Kutunggu keesokan harinya, tetap saja tidak bisa.

BB Z3 dibuka dari kotaknya (dok. pribadi)
Nggak sabar nunggu respon tidak lanjut dari indosat, aku langsung saja beli paket internet indosat seharga Rp29.900 dengan 8GB data untuk sebulan. Akhirnya bisa leluasa mencoba fitur-fitur di BB yang sebagian besar tentunya butuh koneksi internet. Ternyata, respon tindak lanjut dari indosat baru datang kemarin sore tgl 19 Mei, menginfokan melalui sms kalau keluhan saya sudah ditindaklanjuti dan diminta mencoba lagi aktivasi paket bundlingnya. namun, ketika kucoba sms lagi ke 990, keterangannya ""Simcard anda sedang active paket data". Wah payah, aku sudah terlanjur langganan paket data, baru datang nih pesan! Huh, harus nunggu satu bulan lagi baru bisa aktivasi...!

Udahlah persetan dengan paket bundling gratisan, yang penting BB baruku lancar koneksinya. Saatnya mencoba fitur-fitur BB 'murah' yang katanya nggak murahan ini. Fitur pertama yang kubuka adalah Blackberry world yang berisikan aplikasi-aplikasi BB. Segera kudownload aplikasi Kereta Api Indonesia. Adanya aplikasi ini juga lah yang menarikku membeli BB, karena PT KAI cuma menyediakan aplikasi ticketing kereta api ini khusus buat Blackberry, bukan untuk iOS ataupun Android yang jelas-jelas lebih populer. banyak testimoni saat ticketing kereta api lebaran di website KAI susah diakses, melalui aplikasi kereta api di BB ini gampang mengakses server PT KAI dan berhasil mendapatkan tiket lebaran.

Di BB Z3 ini touch screen-nya sudah cukup bagus. Tidak ada lag dalam membuka aplikasi ataupun perpindahan antar halaman layar, smooth abis udah kayak iPhone. Tidak sepereti iphone yang ada tombol home-nya baik itu fisik maupun virtual, di BB Z3 tidak ada satu pun tombol fisik di layar. Namun untuk menutup aplikasi yang sedang berjalan juga mudah, cukup menyapukan jari dari bawah layar ke atas.

Menyalakan pertama kali BB Z3(dok. pribadi)
Ini fitur yang menurutku paling krusial untuk handset touchscreen. Ketiaadaan keypad untuk mengetik mengharuskan kemampuan layar ketik virtual yang mumpuni agar si user tetap nyaman untuk mengetik. Nah, si BB Z3 ini setelah kugunakan beberapa hari, tetap saja ketika aku mengetik banyak terjadi kesalahan, tidak seperti jika aku mengetik di iPhone yang meskipun layarnya lebih kecil, tapi error pengetikannya rendah sekali. Tapi untungnya si BB Z3 mengimbangi potential error yang tinggi itu dengan menyuguhkan predictive text dalam Bahasa Indonesia yang bisa kita pilih sebelum kita sepenuhnya selesai mengetik suatu kata. Fitur Predictive text-nya BB Z3 ini juga sangat canggih, karena dia mampu belajar dan mengenali kata-kata yang sering kita ketikan, sehingga akan menjadi prioritas dimunculkan dalam predictive test. Penggunaannya sangat mudah ketika kita mengetik suatu kata, dan belum benar-benar selesai ada bermunculan banyak pilihan kata di sela-sela keyboard virtual yang diprediksi akan kita ketik. Nah, kita bisa langsung memilihnya dengan cara menyapukan jari kita dari bawah kata yang kita pilih ke atas.

Nah, satu lagi keunggulan BB Z3 ini adalah terletak pada kecepatan browser-nya. Kemarin aku test kecepatan browser safari di iPhone dengan browser BB Z3. Kubuka halaman website yang sama, dalam waktu yang sama, dengan menggunakan jaringan operator yang sama, hasilnya browser BB menang mutlak. bahkan ketika browser blackberry  kucoba satu detik lebih lambat dari safari di iPhone-pun tetap website-nya lebih cepat diakses dengan Browser BB Z3. Namun harus diakui untuk urusan navigasi browser di BB Z3 harus belajar lebih banyak dari kemudahan navigasi yang disajikan iPhone.

Saluran Radio FM (dok. pribadi)
Setelan cepat BB Z3 (dok. pribadi)
Adanya Radio FM di BB Z3 menurutku bisa menangkap sinyal cukup bagus, dengan kualitas suara yang jernih. Lumayan buat obat bengong dengerin musik plus celotehan penyiarnya. Nah, ada satu lagi fitur yang tidak kuprediksi sebelumnya, ternyata ada fitur lampu senternya. Lampu flash disamping kamera belakang bisa berfungsi sebagai senter juga dengan intensitas cahaya yang cukup terang dibanding fitur senter di ponsel lainnya. Jelas fitur ini sangat berguna, terlebih di Balikpapan yang terkenal 'hobi' mati lampu.

Notifikasi email baru maupun update atau chat dari social media mudah diketahui dengan adanya lampu led indikator berwarna merah di bagian atas layar yang akan berkedip jika ada notifikasi baru. Ini adalah salah satu ciri khas yang dimiliki BB, yang mengingatkanku pula pada Nokia E61-ku yang begitu ada email baru masuk lampu led indikator-nya yang berada di pojok kanan atas akan berkedip.

Fungsi Senter di BB Z3 (dok. pribadi)
BB Z3 juga sudah kompatibel dengan aplikasi android. Mengingat aplikasi BB yang kurang variatif  dan lebih sedikit daripada aplikasi android dan iOS, tentunya fitur ini sangat membantu. Namun, aku sendiri kurang suka untuk memasang aplikasi android di BB-ku, toh di iPhone-ku sudah ada, karena menurutku pastinya ketika suatu aplikasi di-develop tidak dikhususkan untuk suatu device (dalam hal ini Blackberry) pasti akan semakin besar potensi keberadaan bugs, lag saat menjalankan aplikasi, error, ataupun kemungkinan diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kesimpulan dari pengalamanku menggunakan BB Z3 Jakarta selama beberapa hari ini cukup memuaskan. Dengan harga yang cukup murah dengan kualitas handset dan fitur yang tidak murahan, semoga awet nantinya seperti Nokia E61-ku yang sudah 7 tahun bulan Juni depan, ataupun iPhone 3GS-ku yang sudah lebih dari 4 tahun menemaiku sampai hari ini.

Update: Baca tulisan saya tentang: 
1. review setelah 8 bulan menggunakan BB Z3
2. Solusi Masalah Saat Update BB OS 10.3.1.1565
3. Fitur, Performa, Tampilan BB Z3 Update OS 10.3.1.1565
4. Review Aplikasi Blackberry Blend