 |
BB Z3 masih terbungkus rapi (dok. pribadi) |
BB 'murah' itu sampai juga di kantorku. Preorder tanggal 5 Mei, setelah launching resmi tanggal 13 Mei, pesananku dikirim keesokan harinya oleh Lazada melalui jasa ekspedisi
First Logistics. Jumat Sore sekitar jam 5 sore saat jam pulang kantor, akhirnya pesananku yang kutunggu datang juga, tak sabar aku mengopreknya. Ternyata cepat juga pengirimannya, padahal ketika aku mencoba melihat posisi barang yang dikirim melalui website firstlogistic, status terakhirnya sudah diberangkatkan dari sort facilities Jakarta, dan belum ada keterangan sampai di Balikpapan.
 |
Packaging yang kokoh (dok. pribadi) |
Sebenarnya aku tidak ada niatan beli Blackberry Z3 alias BB Jakarta. Kebetulan saat asik di dunia maya kulihat iklan promo preorder BB Z3 di Lazada yang menawarkan diskon lumayan. Namun bukan itu alasan utamaku, alasan utamaku adalah bentuk BB Z3 yang kotak persegi, dengan garis yang tegas, bentuk kamera belakang dan flasnya yang kotak sehingga matching dan nggak norak. Selebihnya aku pengen nyoba aja BB karena selama ini aku fanatic dengan produk apple. Oiya, satu lagi alasannya kenapa aku berani coba-coba dengan BB yang satu ini, yaitu MURAH dan bisa dicicil 12 bulan 0%, hi hi hi.....
 |
Dikirim oleh First Logistic (dok. pribadi) |
Sesampainya di kos, langsung saja kubuka paketanku yang dikemas dengan kardus coklat oleh lazada dan ditambah karton super keras di setiap sudut kardusnya, maklum barang dalam kategori 'fragile'ini harus ada safety ekstranya terlebih kalau dikirim jarak jauh seperti ke Balikpapan lokasiku sekarang.
 |
Bagian Belakang BB Z3 (dok. pribadi) |
Akhirnya kudapatkan kotak mungil semacam kotak iPhone yang simple dan minimalis.. Penataan BB Z3 didalamnya pun mirip-mirip dengan packaging iPhone. Cuma kalau iPhone antara tutup dan wadahnya terpisah, sedangkan wadah si BB Z3 ini tidak terpisah, takut kalau dianggap nyontek Apple kelesss.... Di dalam kotak hanya terdapat handset BB Z3, charger plus kabel data, dan headset untuk dengerin musik, serta manual singkat. Kesan pertama melihat dan menggenggam handset ini adalah elegan dan mantap. Penampilannya nggak mengesankan murahan, digenggam terasa mantap. Cover belakang handset yang bertekstur seperti lapisan karet membuatnya tidak licin dan tidak panas saat digenggam. Oiya, di cover belakan bagian kanan atas ada tulisan JAKARTA, yang katanya BB Z3 dengan tulisan ini hanya dibuat terbatas sebanyak 25.000 unit dan tidak diproduksi lagi. Layar BB Z3 sebesar 5 inchi ini memang terlihat cukup bongsor dengan tingkat resolusi layar yang sudah cukup bagus dan jernih menurutku.
Berbeda dengan iPhone dengan tombol power di bagian atas kanan, si BB Z3 ini tombol powernya berada di sisi kiri atas. Kutekan beberapa detik, munculah ikon si buah berry hitam di layar. Kebetulan BB Z3 yang kubeli ini bundling dengan kartu mentari dengan bonus 10GB dan gratis BBM selama 6 bulan. Berhasil registrasi ke 4444 kulanjutkan dengan aktivasi paket bundlingnya dengan mengetik sms SuperBBMfree90K kirim ke 990. Namun, yang terjadi berkali-kali ku-sms ke 990, hasilnya nihil, tidak ada respon sama sekali. Kutelpon customer service mentari, jawabannya baru ada gangguan untuk aktivasi layanan blackberry indosat. Kutunggu keesokan harinya, tetap saja tidak bisa.
 |
BB Z3 dibuka dari kotaknya (dok. pribadi) |
Nggak sabar nunggu respon tidak lanjut dari indosat, aku langsung saja beli paket internet indosat seharga Rp29.900 dengan 8GB data untuk sebulan. Akhirnya bisa leluasa mencoba fitur-fitur di BB yang sebagian besar tentunya butuh koneksi internet. Ternyata, respon tindak lanjut dari indosat baru datang kemarin sore tgl 19 Mei, menginfokan melalui sms kalau keluhan saya sudah ditindaklanjuti dan diminta mencoba lagi aktivasi paket bundlingnya. namun, ketika kucoba sms lagi ke 990, keterangannya ""Simcard anda sedang active paket data". Wah payah, aku sudah terlanjur langganan paket data, baru datang nih pesan! Huh, harus nunggu satu bulan lagi baru bisa aktivasi...!
Udahlah persetan dengan paket bundling gratisan, yang penting BB baruku lancar koneksinya. Saatnya mencoba fitur-fitur BB 'murah' yang katanya nggak murahan ini. Fitur pertama yang kubuka adalah Blackberry world yang berisikan aplikasi-aplikasi BB. Segera kudownload aplikasi Kereta Api Indonesia. Adanya aplikasi ini juga lah yang menarikku membeli BB, karena PT KAI cuma menyediakan aplikasi ticketing kereta api ini khusus buat Blackberry, bukan untuk iOS ataupun Android yang jelas-jelas lebih populer. banyak testimoni saat ticketing kereta api lebaran di website KAI susah diakses, melalui aplikasi kereta api di BB ini gampang mengakses server PT KAI dan berhasil mendapatkan tiket lebaran.
Di BB Z3 ini touch screen-nya sudah cukup bagus. Tidak ada lag dalam membuka aplikasi ataupun perpindahan antar halaman layar, smooth abis udah kayak iPhone. Tidak sepereti iphone yang ada tombol home-nya baik itu fisik maupun virtual, di BB Z3 tidak ada satu pun tombol fisik di layar. Namun untuk menutup aplikasi yang sedang berjalan juga mudah, cukup menyapukan jari dari bawah layar ke atas.
 |
Menyalakan pertama kali BB Z3(dok. pribadi) |
Ini fitur yang menurutku paling krusial untuk handset touchscreen. Ketiaadaan keypad untuk mengetik mengharuskan kemampuan layar ketik virtual yang mumpuni agar si user tetap nyaman untuk mengetik. Nah, si BB Z3 ini setelah kugunakan beberapa hari, tetap saja ketika aku mengetik banyak terjadi kesalahan, tidak seperti jika aku mengetik di iPhone yang meskipun layarnya lebih kecil, tapi error pengetikannya rendah sekali. Tapi untungnya si BB Z3 mengimbangi potential error yang tinggi itu dengan menyuguhkan predictive text dalam Bahasa Indonesia yang bisa kita pilih sebelum kita sepenuhnya selesai mengetik suatu kata. Fitur Predictive text-nya BB Z3 ini juga sangat canggih, karena dia mampu belajar dan mengenali kata-kata yang sering kita ketikan, sehingga akan menjadi prioritas dimunculkan dalam predictive test. Penggunaannya sangat mudah ketika kita mengetik suatu kata, dan belum benar-benar selesai ada bermunculan banyak pilihan kata di sela-sela keyboard virtual yang diprediksi akan kita ketik. Nah, kita bisa langsung memilihnya dengan cara menyapukan jari kita dari bawah kata yang kita pilih ke atas.
Nah, satu lagi keunggulan BB Z3 ini adalah terletak pada kecepatan browser-nya. Kemarin aku test kecepatan browser safari di iPhone dengan browser BB Z3. Kubuka halaman website yang sama, dalam waktu yang sama, dengan menggunakan jaringan operator yang sama, hasilnya browser BB menang mutlak. bahkan ketika browser blackberry kucoba satu detik lebih lambat dari safari di iPhone-pun tetap website-nya lebih cepat diakses dengan Browser BB Z3. Namun harus diakui untuk urusan navigasi browser di BB Z3 harus belajar lebih banyak dari kemudahan navigasi yang disajikan iPhone.
 |
Saluran Radio FM (dok. pribadi) |
 |
Setelan cepat BB Z3 (dok. pribadi) |
Adanya Radio FM di BB Z3 menurutku bisa menangkap sinyal cukup bagus, dengan kualitas suara yang jernih. Lumayan buat obat bengong dengerin musik plus celotehan penyiarnya. Nah, ada satu lagi fitur yang tidak kuprediksi sebelumnya, ternyata ada fitur lampu senternya. Lampu flash disamping kamera belakang bisa berfungsi sebagai senter juga dengan intensitas cahaya yang cukup terang dibanding fitur senter di ponsel lainnya. Jelas fitur ini sangat berguna, terlebih di Balikpapan yang terkenal 'hobi' mati lampu.
Notifikasi email baru maupun update atau chat dari social media mudah diketahui dengan adanya lampu led indikator berwarna merah di bagian atas layar yang akan berkedip jika ada notifikasi baru. Ini adalah salah satu ciri khas yang dimiliki BB, yang mengingatkanku pula pada Nokia E61-ku yang begitu ada email baru masuk lampu led indikator-nya yang berada di pojok kanan atas akan berkedip.
 |
Fungsi Senter di BB Z3 (dok. pribadi) |
BB Z3 juga sudah kompatibel dengan aplikasi android. Mengingat aplikasi BB yang kurang variatif dan lebih sedikit daripada aplikasi android dan iOS, tentunya fitur ini sangat membantu. Namun, aku sendiri kurang suka untuk memasang aplikasi android di BB-ku, toh di iPhone-ku sudah ada, karena menurutku pastinya ketika suatu aplikasi di-develop tidak dikhususkan untuk suatu device (dalam hal ini Blackberry) pasti akan semakin besar potensi keberadaan bugs, lag saat menjalankan aplikasi, error, ataupun kemungkinan diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan dari pengalamanku menggunakan BB Z3 Jakarta selama beberapa hari ini cukup memuaskan. Dengan harga yang cukup murah dengan kualitas handset dan fitur yang tidak murahan, semoga awet nantinya seperti Nokia E61-ku yang sudah 7 tahun bulan Juni depan, ataupun iPhone 3GS-ku yang sudah lebih dari 4 tahun menemaiku sampai hari ini.
Update: Baca tulisan saya tentang:
1. review setelah 8 bulan menggunakan BB Z3
2. Solusi Masalah Saat Update BB OS 10.3.1.1565
3. Fitur, Performa, Tampilan BB Z3 Update OS 10.3.1.1565
4. Review Aplikasi Blackberry Blend