Friday, May 31, 2013

29



Ingkung ayam kampung buatan Ibu (dok. pribadi)
Saat ini ku sedang berada di Tangerang Selatan, tepatnya di Kelurahan Sarua, Kecamatan Ciputat, Perumahan Grand Serpong 2. Malam sebelumnya Ibu membuatkanku Ingkung Ayam Kampung untuk merayakan ulang tahunku. Ingkung buatan Ibu memang tiada dua rasanya, Maknyuss tenan......! Namun ada yang kurang dalam ulang tahunku kali ini, aku tidak bisa berkumpul bersama dengan anak dan istriku. Setidaknya bersama Ibu dan kakakku sedikit mengobati kesepianku.

Sudah 29 tahun umurku sekarang. Posisiku saat ini jelas sudah jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tepat 2 Tahun yang lalu, statusku masih seorang bujangan. Tepat setahun yang lalu statusku sudah menjadi suami dan calon bapak. Namun, sekarang aku adalah seorang Bapak dari seorang putra tampan yang sangat lincah dan pintar.

29 tahun seharusnya merupakan usia yang matang bagi seorang pria untuk memahami bagaimana menjadi pria sejati. Bagaimana denganku? Ah, bingung aku menjawabnya. Kadang aku masih merasa kekanak-kanakan, kadang aku merasa diriku sudah semakin dewasa dan bijak dalam bertindak. Kesimpulannya, karena masih ada keraguan pada diriku, aku belum sepenuhnya menjadi pria sejati, namun paling tidak aku ada upaya untuk menuju ke arah itu.

Hari pertama-ku di usia 29 ini kuawali dengan bangun pagi dan jalan-jalan keliling kompleks perumahanku, menghirup sejuknya udara pagi pinggiran Jakarta yang sudah tidak kunikmati hampir 2 bulan lamanya. Tak lupa kubawa iPhone buat jepret sana-sini kondisi terbaru lingkungan perumahan yang rencananya mau ku-unggah ke laman Blog Grand Serpong 2. 

Pukul 9, aku pijat di Pijat Refleksi Ken Hermawan di kawasan Bintaro Sektor 5. Puas pijat hampir 1,5 jam, kulanjutkan langkahku ke Bintaro Plaza dengan niat awal mencari jas murah untuk properti foto di kantor. Namun bukannya jas murah yang kubawa pulang, melainkan sepotong celana panjang merek Lawell, Sepatu dan Sandal merek Yongki Komaladi yang didiskon sampai hampir 80%.

Niat untuk mampir ke Trubus beli bibit tanaman kuurungkan karena aku mengejar waktu sholat Jumat yang segrera dimulai. Sesampainya di rumah, langsung saja aku mandi dan pamit kepada Ibuku yang kebetulan sedang maen di Jakarta untuk Jumatan di masjid belakang kompleks. 

Usai Jumatan kuajak ibu makan siang Soto Betawi dan Es Degan di warung depan kompleks. 

Setengah tujuh malam kujemput kakakku di Stasiun Sudimara. Sesampainya di rumah, kami diskusi tentang rencana kami besok pagi untuk melihat rumah di Perumnas Bumi Parungpanjang. Kakakku berniat membeli rumah disitu karena masih murah dan dekat dengan stasiun kereta.

Kebetulan di Kaskus aku nemu thread tentang rumah murah di perumnas parungpanjang, langsung aja ku-sms dan ku-email si pembuat thread nanyain price list. Namun sampai saat ini belum dibalas.

(update: ternyata akses menuju parung panjang sangat jauh, jalan rusak, berdebu, plus macet parah karena ratusan truk besar  pengangkut material tambang galian C yang lalu lalang, sungguh kawasan yang tidak sehat dan rawan kecelakaan, serta tidak bagus untuk perkembangan anak).

29 = harus lebih baik

Sunday, May 26, 2013

e-Money, Rasakan Berjuta Manfaatnya


Kartu Flazz BCA-ku (dok. pribadi)
E-money!

Akhir-akhir ini perbankan Indonesia marak mengeluarkan produk e-money. Bank swasta terbesar Indonesia, BCA sudah mengeluarkan e-money-nya yaitu Kartu Flazz. BRI dengan Brizzi, dan terakhir Bank Mandiri dengan e-Toll Card-nya ataupun yang baru di-launching hari ini Gelang Unik warna-warni yang bisa menjadi semacam dompet.

Apa sih e-money itu? Biasanya istilah yang pakai embel-embel "e" di depannya itu sesuatu yang tidak terjadi secara konvensional melainkan dengan cara yang berbeda melalui bantuan teknologi informasi. Misalnya: e-mail, itu surat menyurat menggunakan teknologi internet. E-banking, merupakan transaksi perbankan tanpa harus pergi ke bank ataupun ATM melainkan bisa bertransaksi secara swalayan melalui internet, dan masih banyak e, e, e yang lain.

Nah, untuk e-money sendiri itu berarti uang yang tidak dalam bentuk lembaran uang atau koin, melainkan berbentuk sebagai kartu yang dilengkapi chip dengan teknologi RFID yang berisikan informasi digital saldo uang kita, jadi kartu e-money itu semacam dompet yang tidak terdapat uang dalam bentuk fisik melainkan hanya berupa saldo saja yang bisa digunakan untuk membayar pada toko atau merchant yang mempunyai alat untuk membaca dan bisa mendebit ataupun mengkredit (top up) kartu e-money tadi.

Perkembangan e-money saat ini memang belum segegap gempita penetrasi kartu debit ataupun kartu kredit. E-money dinilai tidak praktis karena:

  1. Harus top-up jika ingin menambah saldo dengan proses yang agak ribet.
  2. Saldo maksimal rata-rata dari penerbit hanya 1 juta sehingga susah jika membeli barang yang diatas 1 juta. Mungkin hal ini dilakukan bank karena risiko kehilangan kartu e-money itu sama halnya kehilangan uang. Berbeda halnya jika yang hilang adalah kartu debit ataupun kartu kredit, maka kita bisa memblokirnya dengan menghubungi pihak bank. Sedangkan untuk e-money risiko murni tanggung jawab pemilik, dan bank tidak bisa memblokirnya.
  3. Risiko e-money yang sedemikian rupa membuat banyak masyarakat masih enggan memakainya.
  4. Masih sedikitnya merchant ataupun toko yang memberikan fasilitas pembayaran melalui e-money. Pengalamanku pribadi menggunakan Flazz BCA hanya berlangsung kurang dari setahun. Aku hanya pernah menggunakannya di jaringan indomaret dan Gramedia, itu pun tidak semua gerainya menerima pembayaran flazz. 

Memang sejatinya e-money itu untuk menggantikan transaksi yang relatif kecil (dibawah 1 juta) yang perlu proses yang lebih cepat dibandingkan menggunakan kartu debit ataupun kartu kredit seperti halnya jika kita bertransaksi memakai uang kertas atau logam untuk membayar parkir, tol, ataupun belanjaan dalam skala kecil hanya dengan mendekatkan e-money dengan e-money reader yang otomatis akan mendebet jumlah saldo di kartu e-money sejumlah nominal transaksi. Sedangkan untuk transaksi dalam jumlah besar saat ini sudah jarang lagi memakai uang tunai melainkan bisa transfer baik melalui teller bank, ATM, ataupun internet/mobile banking yang memerlukan proses yang lebih kompleks dan verifikasi khusus demi keamanan yang terjamin sehingga memakan waktu yang lebih lama.

Sebenarnya menggunakan e-money mempunyai banyak manfaat, diantaranya:
  1. Kita tidak perlu mencari uang pecahan yang sekarang ini susah dicari, karena e-money bisa melakukan transaksi sampai pecahan terkecil 1 rupiah. Coba bandingkan jika kita melakukan transaksi dengan nominal 7250 rupiah, sangat sulit sekarang ini mendapatkan uang koin 50 rupiah. Lha wong uang 1000 rupiah saja sekarang makin sulit didapat, kalah pamor dengan uang 2000 rupiah.
  2. Persentase kenaikan harga barang-barang pun dapat dikurangi jika kita bisa menghargai 1 Rupiah pun. Sekarang ini ada indikasi semakin tahun kecenderungan penjual untuk menaikkan harga barang dagangannya semakin besar persentase dari harga sebelumnya. Misalnya dulu jika ingin menaikkan harga biasanya 100 - 200 rupiah, kemudian menjadi kelipatan 500 rupiah, terakhir kecenderungan untuk menaikkan harga dengan kelipatan 1000 rupiah. Hal inilah yang menjadikan nilai rupiah semakin tidak berharga. Coba bayangkan jika kita semua menggunakan e-money, proses ketidakberhargaan Rupiah yang berlangsung semakin cepat bisa di-rem, jadi wacana untuk meredenominasi Rupiah tidak perlu digulirkan karena menurutku redenominasi hanya menimbulkan kebingungan masyarakat, dan berpotensi menimbulkan kekacauan jika tidak tertangani secara benar implementasinya di lapangan. 
  3. Peredaran uang palsu dapat dikurangi bahkan dihilangkan jika e-money sudah 100% menggantikan uang fisik. Lha wong peredaran uang asli saja mulai dikurangi, apalagi uang palsu, pasti tingkat kewaspadaan terhadap penggunaan uang fisik akan semakin tinggi.

Kurang populernya e-money di masyarakat mungkin perlu suatu terobosan dari pemerintah sebagai regulator sistem keuangan di negara kita, misalnya dengan:
  1. Pemerintah mungkin bisa menetapkan single e-money card yang bisa di top up (diisi ulang) dengan berbagai platform pembayaran selayaknya voucher isi ulang telepon seluler yang bisa dibeli lewat counter pulsa, ATM, bahkan internet banking seluruh bank. 
  2. Bank tidak diperbolehkan menerbitkan e-money sendiri melainkan hanya satu jenis satu bentuk yang dikeluarkan oleh pemerintah. Nah, dalam hal ini pemerintah sebenarnya bisa menggunakan E-KTP yang katanya sudah 'pintar' namun selain dilengkapi chip konvensional harus dilengkapi juga teknologi RFID ataupun NFC yang bisa memberikan informasi saldo jika didekatkan dengan mesin pembaca e-money.
  3. Atau jika dalam bentuk kartu dirasakan tidak praktis, mungkin bisa dalam bentuk telepon seluler seperti di negara-negara maju. Namun, pemerintah perlu mewajibkan semua vendor ponsel yang diedarkan di Indonesia harus dilengkapi teknologi NFC dengan standar yang ditetapkan pemerintah sehingga bisa digunakan sebagai dompet digital.
  4. Kendala selama ini transaksi menggunakan e-money adalah masih terbatasnya merchant, maka perlu keberanian revolusi atau terobosan oleh pemerintah untuk membagikan secara gratis alat pembaca e-money (e-money reader) sampai ke pedagang kaki lima sekalipun, seperti halnya terobosan menggantikan minyak tanah menjadi gas dengan membagikan tabung gas dan kompor gas beserta selangnya yang tidak tergolong murah bagi jutaan penduduk Indonesia. Dan setiap pendirian usaha retail maka pemerintah mewajibkan pemilik usaha untuk mempunyai e-money reader untuk transaksi pembayarannya.
  5. Terakhir sosialisasi yang intensif oleh pemerintah tentang pentingnya e-money. Mungkin semacam intensif pajak pertambahan nilai bisa ditawarkan jika bertransaksi menggunakan e-money.

Sebenarnya kita bisa 100% menggunakan e-money, bahkan menjadi negara pertama yang 100% transaksi keuangannya tanpa menggunakan uang fisik jika kita mau. Negara semaju Amerika pun sampai saat ini belum berhasil menggunakan e-money 100%, namun apakah hanya karena alasan itu saja kita skeptis dan pesimis dengan e-money?

Perlu keberanian pemimpin negeri ini untuk kebijakan e-money ini. Atau menunggu aku jadi pemimpinnya, he he.....

(cuma sekedar uneg-uneg anak muda yang merasa gemes karena susahnya mencari uang pecahan 1000 rupiah sekali pun untuk makan di warung)

Saturday, May 25, 2013

'Ngobrol' Sama Dian Sastro

Sebenarnya bukan ngobrol secara langsung melainkan hanya lewat komentar di media social berbagi foto terpopuler saat ini yaitu Instagram.

Screenshot Akun Instagram Dian Sastro (Dok. Pribadi)


Ceritanya beberapa hari lalu aku follow instagramnya Mbak Dian Sastro di @therealdisastr saat followernya masih beberapa orang saja.

Kebetulan Artis Pujaanku semasa remaja itu kemarin sore upload foto kamus Jawa Kuno, yang katanya buat nyari inspirasi buat nama anak keduanya.

Dari bahasanya di instagram, si artis cantik ini terlihat sangat senang sekali berhasil menemukan kembali Kamus Jawa Kuno. 

Nah, iseng-iseng kukomentari di instagramnya kalau nama anak pertamanya namanya Shailendra maka cocoknya nama anak keduanya adalah Sanjaya. Mengapa aku usul demikian? karena Wangsa (dinasti) shailendra mewariskan Borobudur yang monumental, sedangkan Wangsa Sanjaya yang berkuasa setelahnya mewariskan Prambanan yang anggun.

Percakapan dengan Dian Sastro via instagram (dok. pribadi)

Eh, tak taunya komentarku ditanggepi, padahal jarang banget artis top sekelas Dian Sastro menanggapi komentar fansnya, apalagi belum kenal sama sekali.

Dia menanggapi komentarku kalau anak keduanya itu berjenis kelamin perempuan.

Langsung aja kukomentari balik. Ku kasih masukkan nama yang cocok yang masih ada hubungannya dengan nama Shailendra ya Pramodhawardhani atau Dharanendra.

Ternyata dia menimpali lagi komentarku dan bilang terima kasih atas masukanku dan dia bilang mau ngecek di mbah google dulu.

Percakapan dengan Dian Sastro 2 (dok. pribadi)

Ternyata Mbah Google juga jadi 'Biro Nama Bayi' tak terkecuali bagi artis setenar Dian Sastro. Aku pun juga melakukannya saat mencari nama untuk putra pertamaku "Manggala Prama Migi".


Friday, May 24, 2013

Objek Wisata Balikpapan 2 - Pantai Manggar Segarasari

Manggar kalau di Jawa itu adalah nama bunga kelapa yang biasanya 'dideres' untuk diambil niranya (legen) bahan baku pembuatan gula merah. Namun, kalau di Balikpapan nama Manggar adalah suatu kawasan pantai sekitar 20 km dari pusat kota Balikpapan yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit dari Terminal Damai naik angkot berwarna hijau tua nomor 7.
Persewaan Pelampung Ban dan Bebek di Pantai Manggar (dok. pribadi)

Pantai Manggar Segarasari nama lengkapnya, namun lebih populer disebut Pantai Manggar saja. Dengan tiket masuk yang ramah di kantong membuat semua kalangan bisa menjangkau kawasan wisata ini. Dari jalan raya Pantai bisa ditempuh dalam jarak kurang lebih 500 meter. Di kanan kiri sepanjang jalan masuk terdapat kebun-kebun warga yang ditanami pepaya, mungkin sejenis California karena pohonnya masih relatif pendek namun buahnya banyak sekali. Ada pula hamparan tanaman kangkung, dan yang pasti kebun Kelapa.

Sekitar pertengahan bulan Oktober 2012, aku dan teman sekantorku yang juga teman sekosku, main ke Pantai Manggar. Karena weekend bingung mau kmana dan status kami yang bujang lokal, daripada mati gaya di kos jadilah kami ngeluyur menyambangi sudut-sudut Balikpapan yang merupakan kota baru buat kami yang pindah tugas ke kota ini awal Oktober 2012.

Kami naik angkot dari depan Balikpapan Super Blok dengan naik Angkot Nomor 7. Kami bilang ke sopir untuk diantar sampai ke Pantai Manggar. Ternyata setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, sebagai penumpang yang masih tersisa di angkot itu, kami pun turun dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 10 menit menuju pantai. Kami pun melewati gerbang tiket masuk ke pantai, tapi mungkin karena kami berjalan kaki, petugas pun tidak menarik tiket kepada kami. Kami pun sengaja tidak mau bertanya ke petugas itu, dan dengan PeDe santai tetap berjalan kaki seperti penduduk sekitar. Oiya, ongkos angkotnya cuma 6000rupiah berdua.

Hamparan Pasir Putih pantai Manggar dengan deretan pohon cemara udang (dok. pribadi)
Tak lama kami pun disambut Pantai berpasir putih dengan deretan cemara udang di sepanjang pantainya. Bedanya dengan pantai Lamaru adalah cemara yang ada disini masih relatif sedang belum sebesar di Lamaru, juga jumlahnya jauh lebih sedikit, cuma beberapa baris memanjang saja, berbeda dengan Pantai Lamaru yang sudah matang tegakan cemara udangnya.

Keteduhan Cemara udang di pinggir pantai Manggar (dok. pribadi)
Kami pun menyewa tikar seharga 5000 rupiah dan memesan es kelapa muda seharga 10000 per buahnya sambil duduk-duduk dan merebahkan badan di bawah cemara sambil menikmati udara pantai yang menyegarkan. Namun bukan pantainya yang kucermati melainkan rasa kelapa mudanya yang menurutku aneh. Daging buah kelapanya memang tebal dan empuk, namun hampir tidak ada rasanya alias hambar. Sangat berbeda dengan rasa kelapa di Pulau Jawa yang manis dan gurih. Mungkin karena di Kalimantan tidak ada perbedaan musim kemarau atau musim hujan. Logikanya curah hujan yang tinggi akan mengurangi rendemen, dalam hal ini menjadikan kelapa tidak manis melainkan cenderung tawar.

Di pantai ini banyak penjual makanan, tidak seperti di Pantai Lamaru. Fasilitas penunjang seperti toilet dan Mushola juga ada di sini plus lahan parkir yang memadai.

Untuk saat iniPantai Manggar lebih populer daripada Pantai Lamaru, namun sepertinya kepopuleran itu akan segera melekat ke Pantai Lamaru jika pengelola tidak kreatif dalam mengelola objek wisata pantai ini.

Ayo berwisata,
segarkan pikiran,
segarkan jiwa,
hidup kan lebih bahagia.


Thursday, May 23, 2013

Objek Wisata Balikpapan - Pantai Lamaru

Jaraknya bisa ditempuh sekitar 25 km dari pusat kota Balikpapan. Angkot No. 7 berwarna hijau tua dari Terminal Damai Balikpapan juga melewati rute ini.
Cemara Udang dengan background pantai di Lamaru (dok. pribadi)

Inilah Pantai Lamaru. Pantai di pinggiran kota Balikpapan ini memberikan suasana yang kontras dengan hiruk pikuk Balikpapan yang sedang berkembang menjadi kota metropolitan. Pantai ini menyajikan pemandangan Selat Makassar dengan pasir putih yang memanjang di pantai berkontur landai ini. Yang membedakan dengan Pantai yang lain adalah hamparan Cemara Udang yang menghijau membuat udara di pantai ini sejuk.

Luasnya tegakan Cemara Udang yang mendominasi pantai ini, membuat suasana pantai ini cocok untuk kegiatan berkumpul bersama keluarga tercinta ataupun family gathering.

Awal Mei kemarin, aku berkesempatan mengunjungi pantai ini. Kebetulan saat itu aku dan teman-teman kantor sedang mendampingi kegiatan latihan menembak para siswa diklat Kesamaptaan Bea Cukai di Lapangan Menembak Dodikjur Rindam VI Mulawarmandi kawasan Manggar. Karena lokasinya yang relatif dekat, mampirlah kami ke Pantai Lamaru. Kebetulan dari kami berlima, hanya satu teman kami yang pernah ke pantai ini. Aku baru mendengar keindahan Pantai ini dari cerita teman-teman kantor.

Di pintu Gerbang Masuk disambutlah kami oleh penjaga loket. Tertera di tiket per orang dikenai biaya Rp10ribu, sedangkan mobil Rp15rb, Jadilah total Rp65ribu yang harus kami bayarkan. Aku agak terkejut dengan mahalnya tiket di pantai ini, padahal di Pantai Manggar Segarasari di sebelahnya cuma sekitar 3ribu rupiah saja. Usut punya usut, Pantai Lamaru pengelolaannya sudah diambil alih oleh swasta, dan sekarang baru proses pelebaran jalan akses masuk dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.

Sekitar 100 meter dari gerbang masuk, kami disambut hamparan tegakan Cemara Udang yang kira-kira rata-rata berketinggian 15 - 20 meter. Yang menambah segar pemandangan adalah di bawah tegakannya ditumbuhi rumput yang menghijau. Menggodaku untuk menghamparkan tubuh yang capek ini diatasnya sambil menikmati angin pantai sepoi-sepoi.

Pantai berpasir putih dengan tegakan cemara udang di Lamaru (dok. pribadi)
Usai kami memarkir mobil di bawah tegakan cemara, kami berjalan menuju pantai. Tak ingin melewatkan momen ini segera kukeluarkan iphone lawasku untuk memotret berbagai spot menarik di pantai ini. Puas memotret sana sini, segera kuupload foto dengan aplikasi panoramio agar bisa muncul di Google Earth namun berkali-kali mencoba selalu gagal, mungkin koneksinya yang sedang tidak bagus.

Kami berlima kemudian duduk-duduk di rerumputan bawah pohon cemara sambil mengamati tingkah polah beberapa rombongan keluarga ataupun instansi yang sedang melakukan family gathering di pantai ini. Di Pantai ini memang cocoknya duduk-duduk santai di atas tikar sambil menikmati segarnya udara pantai dan sejuknya iklim mikro di bawah tegakan cemara udang.

Pantai Lamaru yang bersih, tegakan cemara udang yang menghampar luas, plus suasananya yang tidak terlalu ramai bagus untuk merefresh pikiran yang suntuk dan cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Puas rasanya mengunjungi Pantai Lamaru. Namun yang masih mengganjal di hatiku adalah tiketnya yang relatif mahal untuk ukuran kantongku..... He he....

Tuesday, May 21, 2013

10 Layanan Google Pilihanku

Google, raksasa internet yang semakin menunjukkan potensi monopolinya di ranah world wide web. Terlepas dari semua itu, Google telah menjadi bagian hidupku. Banyak aktivitas keseharianku yang tidak terlepas dari layanan Google. Berikut beberapa layanan Google yang sulit kuhindari merasuk dalam denyut warna hidupku:

1. Google Search
Rangkaian bisnis google pada saat ini tentunya bermula dari bisnis mesin pencari ini. Segmen bisnis mesin pencari ini yang lolos dari raksasa teknologi saat itu yakni Microsoft.

Sekarang ini, jika kita mencari suatu informasi apapun darimana pun akan sangat mudah dengan bantuan search engine Google. Tinggal ketik apa yang mau kita cari tahu dan klik, munculah berbagai situs yang menawarkan informasi yang kita butuhkan. Sejatinya tidak hanya Google mesin pencari di dunia internet, melainkan ada Yahoo Search maupun Bing mesin pencari yang masih balita milik Microsoft. Namun, aku sendiri kurang merasa afdol jika tidak memakai google search, meskipun hasil yang ditampilkan Yahoo Search maupun Bing tidaklah berbeda jauh dengan google search namun kurang sreg aja pakai layanan rival google itu.

Jadilah sering kali sekarang ini kalau seseorang ditanya temannya tentang sesuatu yang dia tidak tahu, biasanya berujar "Tanyakan saja sama Mbah Google!".

2. Gmail
surel (surat elektronik) yang lebih beken dengan nama aslinya yaitu e-mail buatan google ini sudah semakin menunjukkan kedigdayaannya terhadap seniornya semacam Yahoo Mail atupun Layanan HotMail dari Microsoft.

Aku sendiri punya banyak alamat email ada email dari instansiku sekarang ini, ada email dari Universitasku terdahulu, ada email Yahoo.com ataupun Yahoo.co.id, ada Email-nya Apple yaitu icloud.com, atau Hotmailnya Microsoft. Namun, aku sudah memilih Gmail sebagai email utamaku dan yang paking sering kugunakan sebagai media komunikasi.

3. Google Map
Peta Google sangat luar biasa. Aku sering menggunakannya sejak mempunyai iPhone 3 tahun yang lalu. Integrasinya Google Map dengan iPhone kala itu memudahkanku untuk mencari rute jalanan Jakarta yang masih asing bagiku jika mengendarai motor sendiri. Google Map juga sangat membantuku saat berwisata ke luar kota dengan teman-teman saat mencari rute terdekat ataupun hotel dan fasilitas umum lainnya, Google Map solusinya.

Dengan Google Map kita mudah menandai suatu lokasi yang pernah kita kunjungi sehingga jika kemudian hari ingin kembali tinggal klik saja. Ataupu mencari rute terdekat atau ternyaman dengan estimasi waktu dan petunjuk arah yang sangat membantu.

4. Google Earth
Layanan yang satu ini butuh install mandiri di PC kita untuk mendapatkan fitur terlengkapnya. Sedangkan jika puas tanpa beragam fitur yang terkadang membuat kebingungan, cukuplah untuk menginstall aplikasi mobile-nya di iPhone atau smartphone lainnya.

Google Earth memberikan kita informasi lengkap mengenai bentuk muka bumi. Seringkali aku iseng penasaran pengen liat lokasi rumahku terlihat dari atas bumi gimana ya bentuknya. Atau ingin lihat suatu kota dengan segala kepadatannya yang dipotret dari angkasa, ataupun objek-objek menarik lainnya.

Satu hal juga manfaat google earth adalah kita bisa melihat ketinggian tanah suatu tempat terhadap muka air laut. Fitur ini jelas sangat membantuku saat hunting rumah. Kulihat dahulu lokasi rumah yang kuincar, apakah berdiri di bekas rawa, empang atau sawah? Apakah ketinggiannya lebih rendah dengan daerah sekitarnya sehingga seperti di tengah mangkok? Apakah lokasi itu dekat dengan sungai yang berpotensi meluap menimbulkan banjir? Itulah segelintir manfaat dari Google Earth.

5. Youtube
Portal video gratis yang diakuisisi Google beberapa tahun yang lalu itu sangatlah populer. Seseorang yang sebelumnya tidak diperhitungkan, bisa menjadi sangat terkenal seperti Justin Biebir ataupun artis lokal dadakan semisal Norman Kamaru yang mantan Anggoita Brimob Gorontalo dengan hitsnya menirukan gaya Shahrukh Khan dengan lipsync menyanyikan lagu Chaiya-Chaiya.

Youtube seringkali kupakai untuk mengunduh video-video yang bisa kugunakan sebagai bahan ajar atau sekedar intermezzo dalam memberi pelajaran di kelas. Juga sebagai sarana refreshing melihat video-video lucu ataupun unik yang bejibun jumlahnya.

6. Blogger
Blogger dengan produknya yaitu Blogspot juga merupakan milik Mbah Google. Sejak tahun 2007 aku aktif menulis di Blogspot. Kegemaranku menulis dan menyampaikan uneg-uneg seakan terfasilitasi dengan adanya blogspot.

Blogspot sangat mudah penggunaannya dan kaya akan fitur. Blogspot juga menawarkan update artikel melalui email, jadi aku tidak perlu repot-repot membuka laptop dan internet hanya sekedar memposting tulisan. Seperti halnya websiteku ini menggunakan platform blogspot dan baru ku ubah nama domainnya sesuai keinginanku agar tidak ada lagi embel-embel blogspotnya.

7. Panoramio
Dengan mengupload foto suatu tempat terbuka di panoramio, jika foto kita di-approve oleh Google pasti akan ditampilkan di layanan Google Earth. Google Earth kurang afdol jika tidak dilengkapi foto-foto tentang daerah setempat untuk mempermudah pengunjungnya agar tahu gambaran nyata tentang daerah yang dia lihat di Google Earth. Tidak hanya terlihat atapnya dari atas.

Sudah ratusan foto yang kuupload dan sekitar 90% diapprove oleh Google dan ditampilkan di Panoramio. Setiap kali aku pergi keluar kota ataupun tempat-tempat yang menarik, aku biasanya langsung mengupload foto ke Panoramio melalui HP, namun jika koneksinya gagal baru kuupload melalui komputer.

8. Google Drive
Layanan penyimpanan data oleh Google secara Cloud Computing ini sangat membantuku akhir-akhir ini. Semula aku menganggap remeh fitur Google yang satu ini. Sekarang Google Drive kugunakan sebagai tempat penyimpanan arsip digital dari seksiku di kantor agar mudah diakses dan disinkronisasi kapanpun dan dimanapun.

9. Google Places
Ini adalah layanan Google untuk menandai suatu tempat agar ditampilkan dalam pencarian suatu lokasi di Google Map. Aku mencoba baru 2 lokasi yang kumasukkan ke Google Map yaitu lokasi perumahanku dan lokasi kantorku saat ini .

10. Chrome

Google Chrome umurnya memang baru 4 tahun lebih, namun dengan simplisitasnya yang user friendly, menjadikan Chrome browser pilihanku sejak 2009. Sebelumnya aku sempat memakai Opera, Safari, Firefox bahkan IE yang biasanya default di komputer windows. Dengan keluarnya chrome yang menurutku lebih cepat loadingnya dan simpel daripada pesaingnya, kedigdayaan Internet Explorer buatan Microsoft semakin tegerogoti dan kesannya IE hanya cocok buat generasi tua, dan chrome berhasil mem-branding mereknya sebagai browser-nya anak muda yang melek IT. Integrasi Chrome dengan Google Search cukup membantu dalam searching. Aku tidak perlu membuka dulu halaman google search untuk mengetik apa yang kucari. baik mengetik alamat web ataupun mencari sesuatu, tinggal ketik di kotak yang sama, dan muncullah apa yang kita cari.

Jika Lokasi yang kita buat dan kita tandai sudah diapprove oleh Google maka orang lain pun akan mudah mencari lokasi itu di layanan Google Map dengan mengetik lokasi nama lokasi yang kita tandai tadi. Kita juga bisa menambahkan informasi nomor telepon, website bahkan range jam buka-tutup untuk kantor, toko, ataupun unit usaha lainnya.

Layanan Google lainnya seperti Google+, Google Translate, ataupun Google News masih jarang sekali kugunakan, karena Google+ masih kurang populer dibandingkan Facebook ataupun Twitter bahkan Instagram atau Linkedin sekali pun. google+ mempunyai navigasi yang tidak user friendly menurutku. Sedangkan untuk Google Translate aku masih ragu dengan terjemahannya jika terlalu banyak. Paling efektif memang menerjemahkan satu dua kata saja, tidak separagraf seutuhnya. Google news sendiri kuanggap masih kurang greget dibandingkan situs berita yang sudah populer sebelumnya seperti nytimes.com, reuters.com, apnews.com ataupun time.com dan sejumlah portal berita ternama lainnya.

Kesimpulannya Google sudah sangat membantuku selama ini.

Monday, May 20, 2013

Hobi Membaca atau Sekedar Koleksi ? (part 2)

Hobiku mengkoleksi buku dan majalah semakin menjadi-jadi saat aku di Jakarta. Tanpa lagi tergantung uang saku dari Ibu, aku semakin leluasa membelanjakan hasil keringatku sendiri. Tidak hanya buat gadget-gadget mahal semacam iPhone, membeli buku sudah semacam menjadi candu.

Koleksi Buku dan Majalahku (dok. pribadi)
Kekalapanku membeli buku semakin menjadi-jadi jika ada diskon terlebih Gramedia Grand Indonesia dan Central Park yang pernah memberikan diskon 30% all item tanpa syarat harus dari penerbit mana, atau minimal transaksi berapa, atau pakai kartu kredit apa. Buku-buku yang kuincar sudah lama ataupun yang kelihatannya menarik langsung saja kusambar saat diskon besar-besaran itu. Tinggal aku gesek kartu debit (saat itu aku belum punya credit card) nongolah angka yang menurutku berlebihan hampir 1 juta rupiah untuk hanya membeli buku yang belum tentu kubaca semua. Terbukti sampai saat ini masih banyak koleksi bukuku yang tersegel dan belum kubaca sedikit pun. Ha ha....

Aku pernah melihat segerombolan anak muda di Gramedia yang sepertinya merupakan komunitas pecinta buku yang sedang berperan sebagai pelayan toko sementara di Gramedia. Mereka memakai baju hitam-hitam bertuliskan "90% buku yang dibeli tidak habis dibaca". Ungkapan itu seolah menohokku, karena itu "Aku Banget!". Sampai saat ini masih banyak koleksi bukuku yang teronggok rapi di rak buku tanpa aku pernah sedikitpun membuka segelnya. Entah apa aku tidak punya waktu membacanya atau memang benar aku bukan seorang yang hobi membaca, melainkan hanya sekedar hobi mengkoleksi buku? Apalagi saat ini buku-bukuku itu merana di rumahku di Jakarta yang pasti setiap kali aku menengok rumah itu kutemukan buku-buku baru yang berdebu yang mungkin kalau buku-buku itu bisa ngomong mereka mengatakan "Hai Son, menyesal kami ikut denganmu. Kembalikan kami ke toko buku agar kami mendapat majikan baru yang lebih menghargai kami sebagai sumber pengetahuan!". Untungnya buku-buku itu hanya menjadi saksi bisu keangkuhanku untuk memborongnya tanpa membacanya sedikitpun.

Di Jakarta aku juga berlangganan Majalah National Geographic Indonesia (NGI). Hobiku membaca dan mengkoleksi Majalah National Geographic bermula saat aku masih kuliah di Jogja. Di Jogja aku sering main ke kantor kompas di Jogja sekedar mencari majalah-majalah NGI lawas yang masih baru dalam artian stok lama yang belum terjual. Aku membelinya dengan harga diskon yang lumayan. Begitu pula saat ada pameran buku di Jogja Expo Center, stan Kompas-Gramedia lah yang pertama kali kutuju untuk sekedar mencari majalah NGI lawas yang didiskon lumayan banyak. Puas rasanya kalau berhasil mendapatkan majalah NGI lawas dengan kondisi masih baru. Saat di Jakarta pun kulanjutkan berlangganan NGI. Disamping mendapat bonus kaos, sabuk, maupun tas, sebagai pelanggan NGI aku mendapatkan Kartu Member NGI yang bisa digunakan untuk mendapatkan diskon 10% untuk pembelian buku-buku terbitan Kompas-Gramedia di jaringan Toko Buku Gramedia.

Entah sampai kapan hobi mengkoleksi buku ini melekat padaku. Mungkin sampai akhir hayatku. Yang pasti buku-buku itu tak akan kubawa ke liang lahatku. Kuingin koleksiku itu tetap terawat dan bermanfaat bagi yang membacanya.

Sunday, May 19, 2013

Hobi Membaca atau Sekedar Koleksi ?

Pertanyaan itu sering timbul di benakku.

Bobo adalah majalah pertama yang kubaca di awal 90-an saat aku masih SD. Rasanya senang sekali membaca cerita Bona si gajah kecil, Oki dan Nirmala di majalah terpopuler untuk anak-anak kala itu. Seingatku harga majalah Bobo saat itu masih beberapa ratus perak saja, yang sekarang ini cuma cukup untuk membeli beberapa gelintir permen.

Koleksi Buku dan Majalah-ku (dok. pribadi)
Kegemaranku membaca seingatku bermula sebelum aku masuk SD. Aku suka melihat ATLAS dan mengahafal nama-nama ibukota propinsi, Ibu kota negara. Aku juga suka membaca buku pintar yang dulu terkenal dengan sebutan RPUL.

Nah kegemaranku membaca mendorongku untuk mengkoleksi apa yang kubaca. Hoopla, tabloid anak-anak yang sering kubaca saat SD sampai SMP merupakan koleksi pertamaku. Memang agak aneh mengoleksi Tabloid, biasanya kan orang-orang mengoleksi Buku atau paling tidak majalah. Namun, aku merasa sangat sayang sekali kalau membiarkan tabloid favoritku teronggok di kolong meja ruang keluarga, jadilah kusimpan rapi untuk kukoleksi dan sampai sekarang Tabloid Hoopla itu masih tersimpan rapi di lemari di rumah orang tuaku di PATI lengkap dengan bonus-bonus poster artis cilik ataupun remaja.

Koran pun tidak luput dariku. Rasa hausku untuk terus membaca mendorongku untuk melahap bagian per bagian dari koran yang kubaca. Mungkin berbeda dengan orang-orang sibuk di ibukota yang terkadang hanya membaca headline-nya saja bahkan karena terburu-buru berangkat kerja mereka tidak sempat membacanya secuil artikel pun. Bapak ibuku tahu kegemaranku membaca koran jadinya sering membawakan koran sepulang aku sekolah. Kalau tidak Suara Merdeka ya Kedaulatan Rakyat. Aku pun sering berpesan kepada beliau untuk tidak lupa membeli koran. Kami juga tidak berlangganan koran, karena menurtku agak mahal jika berlangganan minimal sebulan, jadilah sekedar membeli eceran. Untuk koran aku tidak begitu berminat untuk mengkoleksinya, disamping kertanya tidak menarik dan gampang kucel, juga memakan banyak tempat yang jika jarang disentuh akan banyak timbul debu.

Menginjak SMP, aku sering meminjam buku dan majalah di perpustakaan. Majalah yang menarik perhatianku saat itu adalah INTISARI. Majalah berukuran kecil dan kompak yang isinya sangat kaya dan lengkap seperti nama majalahnya sendiri, dan tentunya sangat menarik bagiku saat itu. Aku suka membaca majalah intisari yang walaupun sudah usang dan lusuh namun informasi yang ada di dalamnya sangat menarik bagiku. Sejujurnya aku lebih suka dengan pengetahuan umum dan populer daripada ilmu-ilmu pasti seperti matematika, fisika ataupun kimia. Keinginanku melihat informasi dunia yang luas seolah terakomodir oleh intisari. Dulu aku belum mengenal internet dan tentu saja saat itu belum lahir 'Mbah Google' ataupun 'Mbak Wikipedia'.

Aku ingin mengoleksi intisari, namun di toko buku yang ada di kotaku sering tidak tersedia intisari, kalaupun ada akan segera habis. Aku tidak berpikir untuk berlangganan karena tentunya akan membebani finansial orang tuaku ataupun agak ribet menurutku untuk berlangganan saat itu. Akhirnya aku mendapat kesempatan mengoleksi Intisari saat Ibu sering mondar-mandir kuliah ke Jogja setiap akhir pekan. Dan aku tentunya titip ke beliau untuk membeli intisari. Bertahun-tahun aku membeli intisari eceran, sampai pada akhirnya harganya yang melonjak signifikan menjadi Rp25 ribu-lah yang membuatku berhenti membelinya, karena aku kecewa dengan kebijakan harganya. Coba bayangkan dari semula seharga Rp6000,- saat aku mulai mengoleksinya hanya sekitar 3-4 tahun bertahap naik sampai menjadi Rp25 ribu kalau nggak salah. Jadilah aku memboikot untuk membelinya.

Sejak Mahasiswa aku mulai tidak rutin membeli intisari, namun aku membelinya jika benar-benar edisinya menarik. Aku beralih ke majalah Tamasya. Aku suka melihat foto-foto pemandangan alam ataupun objek-objek wisata yang menarik. Dalam majalah Tamasya aku menemukan hal itu. Panduan dan tips-tips perjalanan wisata terutama di dalam negeri memberiku mimpi untuk suatu hari nanti aku akan mengelilingi Kepulauan Nusantara dengan segenap eksotikanya.

Aku termasuk orang yang perfeksionis dalam hal memperlakukan koleksiku. Aku seakan tidak rela jika majalah ataupun buku-buku kesayanganku terlipat covernya atau lusuh. Apalagi jika dibaca oleh temanku dengan kasar, pasti dalam hatiku pasti dongkol sekali. Makanya, agar tidak terjadi hal-hal tersebut sebelum temanku meminjam untuk membacanya pasti kuwanti-wanti agar membaca dan membuka halaman per halamannya jangan terlalu kasar.

Sewaktu kuliah di Jogja kegemaranku mengkoleksi buku dimulai. Di Jogja banyak terdapat toko buku diskon, salah satunya adalah Toga Mas. Aku senang main ke Toko ini karena koleksi bukunya tergolong lengkap, dapat diskon, dapat sampul mika gratis (termasuk disampulkan langsung), ada wifinya dan yang pasti dekat dengan kosku. Buku-buku motivasi semacam Chicken Soup, ataupun buku-buku tentang Soft Skill banyak kubeli di toko ini.

Untuk buku-buku impor berbahasa Inggris aku beli di Gramedia. Harganya yang relatif mahal sampai ratusan ribu membuatku harus sedikit demi sedikit menyisihkan uang sakuku untuk kubelikan buku itu. Dan buku termahal yang pernah kubeli adalah Buku Security Analysis yang kubeli dari sebuah toko buku impor di daerah Sagan Yogyakarta yang aku lupa namanya. Buku itu merupakan buku legendaris karangan Benjamin Graham yaitu guru dari Investor Tersukses sepanjang sejarah yaitu Warren Buffet. Buku itu juga sempat nongol di film Will Smith yaitu 'The Pursuit of Happyness'. Aku ingin mempunyai buku itu karena penasaran seperti apa buku yang fenomenal itu. Ternyata Toko buku itu harus memesan dulu di Amazon.com, aku pun menunggu kurang lebih satu bulan. Sekarang buku itu teronggok di dalam lemari bersama buku lainnya, hanya beberapa lembar saja yang pernah kubaca.

(Bersambung.....)

Thursday, May 16, 2013

Star Trek Into Darkness

Mendengar Film Star Trek terbaru segera tampil di bioskop, tak membuatku antusias untuk menunggunya. Sejak awal aku tidak begitu tertarik ingin menonton film Sci-Fi yang satu ini. Tidak seperti halnya film Iron Man 3 yang telah rilis 3 minggu yang lalu, atau Fast n Furious 6 yang akan rilis 24 Mei pekan depan.

Hari senin kemarin iseng-iseng aku buka website IMDB dan kuketik Star Trek Into Darkness. "Wow, ratingnya 8,4 pasti luar biasa film ini!" pikirku spontan saat itu. Jarang-jarang imdb memberi rating 8 ke atas, walaupun film box office sekalipun. Iron Man 3 pun hanya sanggup bertengger di rating 7 koma. 

Tanpa basa-basi aku langsung memesan tiket online Blitz melalui website cimbclicks (fasilitas internet banking dari CIMB Niaga). Memang aku sebelumnya dengan temanku merencanakan akan nonton Star Trek jika rating di IMDB skornya 7 ke atas. Akhirnya kubeli 9 tiket untuk penayangan Rabu, 15 Mei 2013 pukul 18.45 WITA.

Sesampainya di Blitz Theater Plaza Balikpapan, tak terlihat antrean panjang ataupun anak-anak muda yang bejubel seperti halnya premier perdana Iron Man 3 25 April kemarin. Suasana lengang, antre hanya satu dua orang, dan satu dua gerombolan kawula muda Balikpapan. Maupun banyak antrean antau tidak, aku tidak peduli, kan sudah beli tiket online, tinggal cetak di Blitz Ticket Machine, ha ha.....

Di dalam Studio 4, studio yang paling besar di Blitz balikpapan yang biasanya dipakai untuk memutar film-film box office, suasananya pun tak jauh berbeda. jauh dari suasana riuh sudah kurasakan saat masuk ke studio. Antrean masuk dan mengambil kacamata 3D tak nampak saat itu. Begitu pula saat sudah duduk, kupandangi sekelilingku masih banyak bangku yang kosong, perkiraanku cuma 60% kursi yang terisi, padahal ini hari pertama Star Trek Into Darkness diputar di bioskop. Kondisi seperti ini sangat jarang kujumpai di Jakarta ataupun di kota-kota besar di Pulau Jawa. Mungkin karena gaung Star Trek yang tak sekencang Iron Man 3, jadinya hanya orang-orang penggemar film-lah yang tahu film ini diputar. Pengamatanku juga selama ini tentang gairah anak muda Balikpapan untuk menonton film tidak seheboh di Jakarta, ditambah lagi adanya 3 bioskop besar di kota ini mengakibatkan oversupply mengingat pangsa pasar yang tidak begitu besar di Balikpapan.

Kembali lagi ke bahasan Star Trek Into Darkness. Film dengan tokoh utama Jim Kirk dan Spock ini sudah jelas bercerita tentang penjelajahan antar bintang. Namun, film Star Trek kali ini tidak bercerita tentang perang antar manusia dengan musuh-musuh dari galaksi lain, melainkan lebih ke pengkhianatan ataupun musuh misterius.

Saya tidak akan membahas tentang jalan ceritanya namun banyak nilai-nilai yang kita ambil dari film ini. Misalnya dari karakter Jim Kirk yang dibalik karakternya yang bengal khas anak muda, namun sebagai kapten pemimpin misi penjelajahan ruang angkasa, dia bisa mengambil keputusan dengan tegas dan tidak plin-plan dengan segala risiko yang ada. karakternya yang melindungi dan sekuat tenaga menyelamatkan seluruh anak buahnya tanpa mempedulikan keselamatan jiwanya ataupun reputasinya merupakan ciri-ciri pemimpin sejati. Optimisme yang ditunjukkan oleh Jim Kirk juga perlu kita contoh, di saat semua orang disekitarnya mengatakan 'tidak bisa' namun karena dia yakin bisa dan meyakinkan kepada anak buahnya kalau mereka bisa melakukan sesuatu yang nampaknya mustahil itu, ternyata keyakinannya mampu mengalahkan ketidakmungkinan yang dianggap oleh sebagian besar orang.

Karakter unik lainnya ditampilkan secara menarik oleh Spock. Spock mewakili karakter yang kaku, taat akan prosedur organisasi, berhati-hati dalam menganalisis suatu kondisi, setia, tenang dan cerdas. Dalam suatu adegan terlihat bagaimana disaat Spock ingin menolong Jim Kirk dari ruangan yang masih terkontaminasi radiasi, tapi dia diperingatkan oleh salah satu teknisi jika dia akan menolong Kirk maka seluruh awak kapal ruang angkasa akan terkontaminasi. Karena dia seseorang yang taat prosedur dan memperhatikan kepentingan yang lebih besar bagi orang banyak, maka dia terpaksa mengorbankan emosinya melihat Kaptenya (Jim Kirk) mati secara perlahan karena terkena radiasi. Spock juga menampilkan sosok yang pandai bernegosiasi dengan tetap tenang dan cerdas terhadap musuhnya walaupun kondisi sekelilingnya sedang kacau pada saat itu. Ketenangan dalam menghadapi permasalahan memang akan melahirkan keputusan yang cerdas, itulah yang ditampilkan Spock. Sikap waspada dan hati-hati juga ditunjukkan oleh Spock dengan tidak begitu saja mempercayai omongan serta sikap Khan yang mendadak manis. Untuk menjawab keraguannya dia mencari fakta dari temannya di planet lain mengenai Khan yang ternyata musuh antar galaksi yang sangat kuat dan paling berbahaya. Hal ini mengajarkan betapa pentingnya kita memutuskan sesuatu berdasarkan fakta yang ada, bukan sekedar kabar burung, gosip, ataupun hal-hal yang hanya tampak di luarnya saja. 

Tokoh lainnya adalah Carol Marcus. Soerang ahli senjata canggih putri dari seorang Laksamana. Dia menampilkan sosok yang berani melawan kebatilan, meski yang dilawan adalah ayah kandungnya sendiri. Dia seseorang yang tidak hanya ingin berpangku tangan melihat kejahatan yang akan dilakukan oleh ayahnya.

Ada satu hal penting juga yang dapat kita ambil dari film ini adalah kita biasanya melihat karakter orang dari sikap luarnya saja, namun kita tidak melihat hati orang tersebut atau latar belakang mengapa orang tersebut melakukannya. Cara pandang seseorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi sikap dia dalam bertindak. hal ini tercermin saat adegan Jim Kirk, Spooc dan Uhura berada dalam satu pesawat kecil menuju permukaan sebuah planet. Saat itu Uhura sedang bertengkar dengan Spock karena Dia menganggap Spock tidak mempunyai emosi, egois, seperti robot. Ternyata dugaan Uhura akan karakter Spock itu salah, Spock melakukan semua itu karena dia sudah jenuh dengan yang namanya kesedihan, rasa kehilangan saat planetnya hancur karena diserang musuh sehingga dia coba mengabaikan emosi-emosi itu namun dia tetap punya rasa kasih sayang, rasa sedih yang memang tidak ditunjukkan secara vulgar seperti orang awam pada umumnya.

Film yang tersaji kurang lebih 2 jam ini menyuguhkan efek 3D yang luar biasa. Bagaimana sebuah tombak nampak benar-benar melesat menuju muka kita. ataupun kapal ruang angkasa yang seolah-olah berada di depan mata kita. Aku jadi membangkan kalau film ini diputar di IMAX 3D pasti efeknya akan sangat luar biasa. Sayang sekali di Balikpapan tidak ada teater IMAX 3D.

Alur ceritanya yang menarik dan efek 3D nya yang luar biasa, tidak percuma kalau IMDB mengganjar Star Trek Into Darkness ini dengan Rating 8 koma. Aku pun merasa puas menontonya, walaupun ada salah satu temanku yang nonton saat itu sempat ketiduran, ha ha......


Wednesday, May 15, 2013

Penyedia Layanan Domain dan Webhosting Terpercaya

Beli domain dimana ya? Seringkali pertanyaan itu timbul di benak kita, manakala kita ingin punya domain sendiri, tidak ada embel-embel wordpress.com ataupun blogspot.com. Nah persoalannya, banyak penyedia domain atau webhosting yang menawarkan harga murah, namun apakah semuanya bisa dipercaya dan bagus layanan purna jualnya?

Berdasarkan pengalamanku, IDwebhost perlu diacungi jempol. Perusahaan jasa penyedia domain dan webhosting yang berpusat di Kota Pelajar Yogyakarta ini memiliki reputasi yang bagus. IDwebhost menawarkan berbagai paket dengan harga yang relatif murah namun tetap memberikan pelayanan yang memuaskan.

Hampir 2 tahun yang lalu aku coba-coba membeli domain web.id seharga 35ribu untuk satu tahun berlangganan. Domain yang aku beli itu kusetting untuk foward ke halaman salah satu blog-ku. Setahun berjalan, tidak kuperpanjang domainnya karena blog-ku yang satu itu jarang kuupdate.

Sudah lebih dari 5 tahun ini sebenarnya aku mempunyai sebuah blog pribadi gratisan dari layanan blogger. Sudah dari beberapa tahun yang lalu aku ingin membeli domain untuk blog ini namun niat itu selalu kuurungkan, karena sepertinya sayang aja membayar sejumlah uang yang lumayan bisa untuk makan beberapa hari hanya digunakan untuk domain blog yang belum tentu aku rajin meng-update-nya. Namun, beberapa minggu terakhir ini semakin kuat keinginanku mempunyai sebuah blog dengan nama domain berbayar.

Jadilah hari ini aku memutuskan untuk membeli domain di IDwebhost dengan nama polahku.com. Ternyata nama itu masih tersedia dan kebetulan saat ini lagi ada promo untuk pembelian domain .com di IDwebhost mendapat diskon menjadi Rp63.000,- dari semula harga normal Rp89.000,-. Langsung aja tanpa pikir panjang aku membelinya. Mengapa aku memilih beli di IDwebhost? Berikut beberapa pertimbanganku:
  1. Harganya relatif lebih murah daripada kompetitornya apalagi saat promo seperti saat ini.
  2. Proses Konfirmasi dan Approval-nya tergolong cepat dan mudah. Kita bisa melakukan pembayaran melalui kartu kredit, paypal, ataupun transfer dari berbagai bank nasional terkemuka. Kebetulan aku tadi menggunakan transfer melalui internet banking Mandiri.
  3. Database kita tersimpan rapi. Karena dulu aku sudah pernah membeli domain dari IDwebhost maka otomatis aku menjadi membernya. Ternyata walaupun sekian lama aku tidak memperpanjang domainku, keanggotaanku di IDwebhost tidak dihapus, sehingga proses pembelian domain baru pun lebih mudah, tidak perlu verifikasi menggunakan scan/fotokopi KTP ataupun mendaftar keanggotaan secara manual yang lumayan memakan waktu. Jadi setelah transfer dan kita konfirmasi, domain baru kita sudah otomatis di-approve.
  4. Layanan Purna Jual Memuaskan. Saat aku mengalami kesulitan dalam me-manage DNS Server karena domainku ingin kuintegrasikan dengan blog  gratisanku di blogspot, kuhubungi Live Support Online dari IDwebhost yang menurut mereka standby 24 jam untuk menjawab berbagai pertanyaan dari pelanggannya. Aku chit chat dengan customer supportnya yaitu mas Ahmad yang sangat responsif dan sabar menjawab pertanyaanku. Yang pada akhirnya aku langsung dibantu me-manage DNS server-nya. Sekarang domain blog-ku ini sudah berubah menjadi www.polahku.com

Monday, May 13, 2013

Pengamat Tiket Pesawat

Salah satu kegemaranku adalah mengamati yang akhirnya lama-kelamaan jadi 'niteni' (menyimpulkan suatu kejadian dari pengamatan berulang).

Yang jadi objek pengamatanku kali ini adalah tentang tiket maskapai penerbangan di 2 maskapai Low Cost Carrier yaitu Lion Air dan Citilink. Rute yang menjadi objek pengamatanku adalah Balikpapan - Surabaya, karena aku rata-rata sebulan sekali menempuh rute ini dengan pesawat

1. Harga Tiket
Harga tiket kedua maskapai ini tidak terpaut jauh. Harga dasar terendah untuk Citilink biasanya Rp270rb (belum termasuk PPN 10%), sedangkan Lion Air biasanya harga terendah untuk rute ini seharga Rp345rb (sudah termasuk pajak). Nah, sebagai orang awam kita biasanya beli jauh-jauh hari seperti sebulan bahkan dua bulan sebelum keberangkatan dengan harapan mendapatkan harga tiket yang lebih murah. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Memang jika kita jauh-jauh hari beli dan kebetulan dapat harga dasar terendahnya atau mungkin kita dapat harga promo yang jauh lebih rendah dari harga dasar terendahnya sudah pasti kita relatif lebih beruntung. Tetapi setelah kuamati selama ini ternyata harga tiket Lion Air ataupun citilink bergerak dengan mendekati distribusi normal dengan kurva berbentuk parabola. Maksudnya, semakin mendekati hari H sampai hari/tanggal tertentu harganya akan terus naik, namun setelah melewati hari tertentu itu harganya akan bertahap menurun. Dan kesimpulan dari hasil pengamatanku, harga dasar terbaik/terendah biasanya terjadi pada H-1 waktu sore hari sekitar pukul 17.00 ke atas. Namun, ada kecenderungan pada hari H tiket akan naik kembali walaupun tidak banyak. Itu terjadi pada Citilink ataupun Lion. Salah satunya kemarin pengalamanku membeli tiket Lion pada tanggal 11 Mei pagi sekitar pukul 8 untuk jadwal 12 Mei pukul 17.45 ataupun 18.05 seharga Rp444rb dan sehari sebelumnya harganya masih bertengger di Rp500 ribuan, dan aku memutuskan untuk langsung membelinya dengan perkiraan jika libur panjang seperti akhir pekan kemarin itu kemungkinan harga tiketnya tidak turun lagi meskipun mendekati Hari H. Sedangkan tiket Citilink masih tidak beranjak dari harga Rp440 rb (belum termasuk pajak 10%) Namun, karena masih penasaran pada tanggal 11 Mei Malam harinya iseng-iseng aku ngecek kembali website Lion dan Citilink. Betapa terperangahnya aku melihat harga tiket terbarunya. Untuk Lion harga tiket jadwal 12 Mei pukul 18.05 menjadi 345rb, sedangkan citilink untuk jadwal pukul 17.30 terjun bebas menjadi Rp290rb (belum termasuk pajak). Huh rasanya kecewa sekali, kan lumayan selisih 100rb bisa digunakan untuk makan selama 3 hari di Balikpapan. Tapi aku masih lebih beruntung daripada temanku yang sudah membeli tiket Citilink seharga 500 ribuan beberapa hari sebelumnya ditambah lagi pesawatnya delay 30 menit lebih, namun pesawat Lion yang kutumpangi saat itu ON TIME pukul 17.45 take off dari Juanda Surabaya.

Mengapa bisa begitu? Mungkin karena frekuensi penerbangan antara Surabaya dan Balikpapan yang relatif banyak menjadikan kedua maskapai ini perang tarif dan sistemnya otomatis akan menurunkan harga tiketnya jika sampai hari H, tiket masih sedikit yang terjual.

2. Pembayaran Tiket Online
Membeli tiket secara online mepet dengan hari H dengan harapan dapat tiket lebih murah mengharuskan kita menyingkirkan untuk sementara kartu kredit kita guna pembayarannya. Mengapa demikian? Karena secara sistem transaksi menggunakan kartu kredit di Citilink ataupun Lion Air 48 jam (2 hari) menjelang Hari H tidak dapat digunakan. Kalau di Citilink otomatis tidak tertera opsi pembayaran menggunakan kartu kredit, sehingga hal ini pernah membuatku bingung dan terpaksa membayar secara tunai melalui clickpay BCA, bisa juga dengan E-pay BRI atau kalau mau repot-repot bisa transfer melalui ATM.

Pembayaran di Lion juga demikian, 48 jam sebelum penerbangan tidak dapat menggunakan kartu kredit sebagai alat bayar, melainkan harus tunai melalui ATM beberapa Bank, Clickpay Mandiri ataupun BCA.

Bedanya dengan citilink, Lion menawarkan lebih banyak alternatif pembayaran dengan berbagai Bank yaitu Bank BII, Bank BCA, Bank BNI, Bank BRI, Bank Bukopin, CIMB Niaga, Bank Mandiri, Permata Bank, BTN Bank, Bank Sinarmas, Bank Danamon dan Bank Mega. Sedangkan untuk transfer melalui ATM, citilink mengharuskan kita mentransfer ke virtual account kita yang otomatis terbentuk di Bank Permata setelah kita memilih jenis pembayaran melalui ATM, yang jelas jika kita memakai ATM bersama ataupun ATM Non Bank permata akan terkena charge Rp5000,-, padahal mayoritas penduduk Indonesia masih sedikit yang punya rekening di Bank Permata, berbeda halnya jika menggunakan Bank Mandiri, BCA, BNI ataupun BRI yang jumlah nasabahnya relatif banyak.

Cinta Bioskop 2

Kegemaranku nonton bioskop berlanjut ke  Jakarta. Sejak Januari 2009 aku tinggal di Jakarta, kebetulan Bioskop yang representatif dan relatif dekat dengan kosku di Kebon Jeruk saat itu adalah Studio 21 di Blok M Plaza. Sering sepulang kerja atau weekend aku nonton di Blok M Plaza, atau kalau pengen yang lebih murah karena kantong mepet aku nonton di Studio 21 Blok M Square yang letaknya bersebelahan dengan Blok M Plaza. Memang untuk rilis film-film internasional terbaru, Blok M Plaza lebih up to date. Tidak banyak memang bioskop yang kusambangi di Jakarta. Selain dua bioskop yang kusebutkan tadi, aku hanya pernah nonton di XXI Pondok Indah Mall 2, Semanggi 21, XXI Gandaria City, dan Bintaro 21 (di Tangerang Selatan). Tiket XXI memmang lebih mahal sedikit daripada Studio 21, namun tidak berbeda signifikan dalam hal kualitasnya.

Namun ada satu keinginanku menonton bioskop yang belum kesampaian sampai saat ini yaitu nonton di Bioskop IMAX 3D di Gandaria City. Berkali-kali aku ingin menonton di IMAX selalu habis tiketnya, padahal harga tiketnya tergolong mahal Rp50rb untuk week days, dan Rp100rb untuk week end. Mungkin untuk beli tiket IMAX 3D khususnya film-film box office aku perlu memakai fasilitas M-Tix, atau beli dari 'calo-calo' tiket bioskop yang bertebaran di kaskus. Sebenarnya aku pernah nonton di IMAX namun masih Dua Dimensi (2D) yaitu di Teater Keong Mas di Kompleks TMII. Meski 2D, namun kualitas gambar dan efeknya sungguh memukau, apalagi yang 3D ya.....

Sewaktu masih kos di Jakarta aku seringkali ditemani teman kosku yang juga teman sekantorku untuk nonton di bioskop. Atau kalau aku lagi pengen nonton sendiri, ya aku tinggal ngacir saja ke Blok M.

Kebiasaanku nontonku tidak berakhir saja di Jakarta. Saat aku pindah tugas ke Balikpapan aku pun melanjutkan hobiku yang satu itu. Kebetulan saat aku pindah ke Balikpapan, sedang dibuka Blitz Theater di Plaza Balikpapan. Jika di Jakarta aku hanya nonton di jaringan bioskop 21, kebalikannya di Balikpapan, aku selalu nonton di jaringan Blitz. Maklum di Blitz Theater harga tiketnya jauh lebih  murah daripada di jaringan bioskop 21. Di Balikpapan sebetulnya ada 2 XXI yaitu di Balcony City, dan E-Walk. XXI di Balcony City harga tiketnya sedikit lebih mahal dari Blitz Theater namun seringnya muter film lokal yang akhir-akhir ini kualitasnya kurang memuaskan. Sedangkan di XXI E-Walk memang film-film box officenya tergolong up to date,  namun menurutku kurang familier dengan kondisi kantongku, he he.....(maklum anak kos).

Jadi karena murah, Blitz Theater-lah favoritku untuk nonton di Balikpapan. Selain itu di Blitz tiketnya bisa dibeli secara online dengan Blitzcard ataupun kartu kredit CIMB Niaga plus bisa milih langsung tempat duduknya. Jadi untuk nonton premier film-film Box Office, tidak perlu lagi antre. Tinggal beli online, pilih kursi, dapatlah Booking Code dan Passkey, yang akan kita masukkan di mesin pencetak tiket (Blitz machine) di Blitz Theater dan tercetaklah tiket kita. Coba bandingkan jika kita harus antre di loket Blitz Theater Balikpapan yang sangat menjengkelkan. Gimana tidak, loket penjual tiket sama penjual snack jadi satu, jadilah pengantre relatif menunggu lama karena petugas tiket juga melayani pesanan snack dan minuman, apalagi kalau antrean di depan kita adalah segerombolan anak-anak kecil yang sangat lama menentukan kursi tempat duduk ditambah lagi dengan memesan berbagai macam snack. Aku sempat berpikir, "Ini manajemennya yang goblok atau efisiensi pekerja ya?, jika begini caranya para pelanggan bisa kapok antre di Blitz!". Padahal setahuku di Bioskop Blitz lainnya semisal Paris van Java Bandung, penjualan Tiket dan Snack itu terpisah, ini di Balikpapan kok malah dijadikan satu. Untungnya sekarang aku bisa beli online dengan CIMB Niaga Credit Card. Seperti kemarin saat premier Iron Man 3 tanggal 25 April 2013, aku beli 8 tiket satu deret di tempat yang paling strategis, udah gitu dapat diskon 25%. Bahkan aku sempat dititipi anak didikku untuk membeli secara online di Blitz 25 tiket Iron Man 3 untuk satu kelas usai mereka mengikuti ujian. Sangat memuaskan!

Coba jaringan bioskop 21 memberikan alternatif pembelian tiket secara online tidak hanya pakai M-Tix melainkan bisa memakai kartu kredit atau semacam Mandiri Clickpay, BCA Clickpay, ataupun E-pay BRI, pasti akan lebih banyak penontonnya. Para eksekutif muda yang ingin nonton selepas jam kantor ataupun akhir pekan pasti tidak mau waktunya terbuang percuma untuk sekedar antre tiket atau mengisi top up M-TIX yang merepotkan. Dan untuk hal ticketing, Blitz aku anggap selangkah lebih maju daripada jaringan Bioskop 21.


Istri Yang Pandai Bersyukur

Aku tergelitik dengan ungkapan yang dilontarkan oleh salah seorang anak didikku mengenai kriteria istri idaman. Seperti biasanya sebelum aku mulai mengajar para peserta diklat, selalu ada sesi perkenalan. Kebetulan para peserta diklat yang kuampu sebulan yang lalu itu  rata-rata berumur 20 s.d. 23 tahun yang semuanya belum menikah. Dari 26 peserta, hampir semuanya laki-laki kecuali satu orang peserta perempuan.

Saat sesi perkenalan, biasanya aku meminta masing-masing peserta memperkenalkan nama lengkap, asal daerah, hobi, makanan favorit, dan tambahan tentang kriteria pasangan yang diidamkan (karena semua masih single). Khusus mengenai kriteria pasangan, ada peserta yang ingin punya istri yang sabar, keibuan, solehah, pintar memasak. Ada pula yang ingin istrinya mau diajak kemana saja karena kemungkinan mutasi pindah tugas ke daerah lain yang frekuensinya relatif tinggi. Ada juga ingin seorang istri yang mau diajak naik gunung, karena dia seorang pecinta alam yang gemar mendaki gunung. Nah, namun dari semuanya aku terkesan dengan kriteria yang diungkapkan oleh salah seorang peserta laki-laki, yaitu dia ingin punya istri yang pandai bersyukur. "Oh..... dalam sekali maknanya", pikirku saat itu. Hal itu juga aku anggap sebagai kriteria dari seorang pria yang sudah mengerti betul tentang arti sebuah pernikahan atau minimal telah berpengalaman menjalin hubungan dengan berbagai jenis tipe wanita. Alangkah terkejutnya aku, ternyata hal itu diungkapkan oleh seseorang yang menurut pengakuannya sendiri belum pernah berpacaran sama sekali. Entah apa karena susah sekali mencari wanita yang pandai bersyukur atau memang dia tipe pemalu yang mungkin merasa kesulitan untuk mendekati seorang wanita.

Ngomong-ngomong tentang seorang istri yang pandai bersyukur menurutku itu adalah hal yang sangat luar biasa jika kita sebagai suami memilikinya. Seorang istri yang pandai bersyukur tentunya dia selalu bisa menerima nikmat yang diberikan oleh-Nya walaupun tidak berlebihan. Istri tipe ini akan selalu menjaga suaminya dari hal-hal tercela, semisal jika suaminya merupakan pejabat atau orang yang mempunyai kekuasaan dalam menentukan kebijakan, pasti istri yang demikian akan selalu mengingatkan suaminya agar tidak korupsi ataupun kongkalikong dengan rekanan/pemenang tender, karena istri yang pandai bersyukur tidak silau dengan harta yang berlebihan apalagi hasil korupsi. Beda halnya jika punya istri yang selalu ingin tampil wah, dengan pergaulan teman-teman arisannya yang hedonis, maka si istri pun akan senantiasa merongrong suaminya untuk memberikan jatah finansial berlebih kepadanya untuk sekedar menjaga gengsinya, padahal suaminya gajinya hanya pas-pasan, sehingga secara tidak langsung memicu suaminya untuk korupsi.

Mempunyai istri yang pandai bersyukur, tentunya akan membuat hidup kita lebih bahagia. Kita sebagai seorang suami tentunya tidak akan terteror atau merasa dikejar target untuk memperoleh harta duniawi sebanyak-banyaknya, karena kita mempunyai istri yang senantiasa mengingatkan kita untuk mencari harta yang halal dan berkah untuk keluarga.


Tuesday, May 7, 2013

Pengalaman Berbelanja di Zalora

Zalora..... Sebuah toko online yang baru sekitar setahun ini beroperasi di Indonesia. Toko ini mempunyai beberapa cabang di negara-negara Asia Tenggara. Zalora memposisikan sebagai fashion online store.

Iklan Zalora yang bertebaran di laman portal-portal ternama dengan iming-iming diskon yang menggoda, terlihat sangat agresif untuk menggaet customer baru. Free ongkos kirim dan iming-iming voucher 75ribu bagi yang berlangganan newsletter-nya merupakan strategi pemasaran yang cukup menarik.

Ongkos kirim memang faktor yang cukup sensitif dalam bisnis toko online, karena permasalahan yang sering muncul kala seseorang memutuskan akan membeli sesuatu di toko online adalah besarnya ongkos kirim. Bisa jadi harga di toko online lebih murah dari di toko konvensional, namun setelah ditambah ongkos kirim jadilah harga total barang di toko online tersebut tidak jauh beda, sama, atau bahkan lebih mahal daripada harga barang di toko konvensional. Oleh karena itu sudah tepat kiranya Zalora mengambil strategi bebas ongkir ditengah sengitnya persaingan toko online yang sudah memakan korban yaitu tutupnya Multiply.com mulai Mei ini.

Nah, ngomong-ngomong mengenai pengalaman membeli barang di Zalora ada banyak ragamnya. Di forum-forum maya banyak yang membahas keluhan berbelanja di Zalora, seperti halnya pengiriman lama, sudah bayar tapi ternyata stok kosong, barang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipilih konsumen. Namun ada yang memuji pelayanan Zalora, seperti pengiriman cepat, barang berkualitas, barang diskonnya memuaskan. Namun belum lengkap rasanya kalau sekedar membaca review para costumer-nya, jadilah aku mencoba untuk membeli sesuatu di Zalora.

Kebetulan aku baru mencari kaos kaki karena sebagian besar kaos kaki-ku sudah molor, rusak, dan nggak nyaman dipakai. Sewaktu iseng-iseng buka website Zalora, ternyata aku melihat promo kaos kaki merek 'Mundo' seharga Rp151.000,- Setelah kumasukkan voucher diskon 20%, maka harganya menjadi sekitar Rp120ribuan. Nominalnya yang relatif kecil karena memang sengaja aku pesan barang yang nggak terlalu dalam merogoh kocek untuk mengetes kebonafitan sebuah toko online.

Jadilah aku tergoda menggunakan 'kartu Dewa'-ku berwarna Gold dari CIMB Niaga. Ternyata transaksi menggunakan kartu kredit di Zalora setali tiga uang dengan mekanisme di Situs Kakaknya yaitu Lazada. Verifikasi kartu kredit masih dilakukan secara manual, tidak menggunakan sistem yang lebih canggih semacam secure pin yang dikirim langsung ke HP costumer. Repotnya lagi, ternyata transaksiku belum bisa diproses lebih lanjut karena kurangnya data. Zalora pun mengirim email kepadaku untuk mengkonfirmasi kembali Nama Bank penerbit, dan memasukkan 6 angka pertama nomor kartu kredit.

Akhirnya selang sekitar 2 hari aku memverifikasi kembali kartu kreditku, aku telah menerima pesananku yaitu 6 pasang Kaos Kaki merek Mundo dengan berbagai corak warna gelap. Pengemasan yang dilakukan oleh Zalora cukup bagus dan pengirimannya relatif cepat dengan tetap menjaga kualitas barangnya. Hanya satu hal kelemahannya yaitu pembayaran melalui kartu kredit perlu verifikasi yang lebih lama dan ribet yang sempat membakar emosiku. Namun apa yang terjadi di Zalora kok nggak terjadi di Lazada ya? Lha wong sistem pembayarannya sama kok.

Zalora harus segera membenahi sistem pembayarannya terutama yang menggunakan kartu kredit. Karena kemudahan dalam melakukan pembayaran adalah salah satu key point keberhasilan sebuah toko online. Portal-portal online sudah menerapkan pembayaran kartu kredit yang lebih terjamin keamanannya dengan hanya mengirim kode verifikasi ke nomor HP kita saat melakukan sebuah transaksi, seperti yang telah dilakukan beberapa maskapai penerbangan, Blitz Theater, ataupun beberapa portal online ternama lainnya.

Zalora perlu memperbanyak portofolio merek yang dijual. Seperti halnya saat aku ingin membeli sepatu Kickers di Zalora, eh malah nggak ada. Kasus seperti yang kualami tentunya banyak dialami oleh customer lainnya, kami sudah percaya akan kredibilitas Zalora, namun Zalora tidak menyediakan apa yang kita butuhkan. Dengan kata lain Zalora melewatkan potensial gain terutama dari pelanggan setianya.

Sunday, May 5, 2013

Gila Kuis

Gila Kuis! Satu bulan terakhir ini aku disibukkan dengan 2 kuis yang berhasil membuatku 'GILA'.

1. Kuis Rekening Ponsel CIMB Niaga
Satu bulan penuh di bulan April 2013, Bank CIMB Niaga yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Malaysia mengadakan kuis dalam rangka memperkenalkan produk baru mereka yaitu Rekening Ponsel. Rekening Ponsel menggunakan nomor ponsel kita sebagai nomor rekening, dan kita bisa transfer ataupun tarik tunai dari ATM tanpa harus menggunakan kartu ATM melainkan cukup memasukkan nomor ponsel kita yang sudah terdaftar menjadi rekening ponsel CIMB Niaga.

Kembali lagi ke masalah kuis rekening ponsel. Dalam kuis itu kita diiming-imingi akan mendapatkan saldo di rekening ponsel sebesar 100 ribu Rupiah bagi 100 pengirim sms pertama ke nomor 1418 dengan mengetik <Rekening><spasi><Ponsel>. Aku mencoba beberapa kali kuis ini. Kupasang alarm beberapa HP-ku agar aku terbangun sebelum pukul 01.00 WITA (karena kuis dimulai setiap pukul 00.00 WIB). Sebelumnya sudah kupersiapkan beberapa HP-ku dengan format sms yang dipersyaratkan sehingga tinggal tekan tombol SEND semua HP-ku ketika tepat pukul 01.00 WITA. Namun, apa yang terjadi ternyata aku mendapat sms balasan jika aku belum beruntung hari itu. Aku memang tidak mencobanya setiap hari karena berat rasanya jika harus bangun tengah malam, namun beberapa kali aku mencoba kuis itu, dan hasilnya tetap NIHIL. Aku mencoba legowo, mungkin belum rezeki-ku.

2. Kuis Mandiri Fiesta Poin
Tanggal 2 Mei 2013 aku kebetulan membaca Kompas. Ketika itu sudah lewat tengah hari. Ketika aku membaca iklan di Kompas itu, terpampang iklan gede dengan logo khas Bank Mandiri, bahwa dari tanggal 1 - 5 Mei 2013, Bank Mandiri mengadakan kuis berhadiah ponsel Samsung Galaxy Grand, Samsung Galaxy Mini III, dan iPhone 5. Setiap harinya ada 10 buah ponsel yang sama yang diperebutkan, kecuali hari terakhir yaitu hari ini hanya 5 iPhone 5 (mungkin karena ponsel yang terakhir ini jauh lebih mahal daripada 2 ponsel rivalnya dari Korea).

Tergiur dengan hadiahnya, aku langsung mencoba kuisnya. Aturan mainnya kita cukup menukarkan 100 poin Mandiri Fiesta dengan ponsel yang diperebutkan hari itu. Permasalahannya, waktu penukaran tidak diumumkan dan sewaktu-waktu bisa nongol. Berkali-kali aku mencoba dan berhasil menemui waktu penukaran dengan tampilnya tombol REDEEM SEKARANG di beranda website Mandirifiestapoin.com namun tetap saja tidak berhasil mendapatkan hadiah. Setelah berhasil meng-klik tombol Redeem Sekarang kemudian aku pencet tombol pesan barang, selalu yang muncul tulisan "Sisa 0 Galaxy SIII Mini, atau Sisa 0 Galaxy Grand, ataupun Sisa 0 Time Attack iPhone 5. Sungguh menjengkelkan.

Selama ikut kuis itu aku mengamati pola waktu munculnya tombol Redeem Sekarang di halaman utama website Mandirifiesta.com. Kutemukan polanya munculnya tombol itu yaitu pukul 10.00, 14.00, dan 18.00 (WITA). Sedangkan hari terakhir ini agak sedikit berbeda yaitu pada sekitar pukul 11.30 dan 18.00 (WITA). Seringkali aku merefresh halaman web semenit sampai 3 kali selama hampir 1 jam sampai-sampai lupa sarapan, eh tiba-tiba saat aku sibuk dengan yang lain, atau aku sedang makan siang, ataupun saat koneksi internetnya bermasalah munculah tombol Redeem Sekarang. Hah....memang lagi-lagi bukan rezekiku. Sampai sore hari ini tadi aku masih diperbudak oleh kuis itu, sampai akhirnya aku harus menerima kenyataan kalau aku tidak mendapatkan hasil apa-apa dan membuat waktuku terbuang percuma.

Memang kuis ini penuh keberuntungan, seperti layaknya lotere atau judi. Dan hal seperti ini pastilah tidak disukai Tuhan, namun seperti biasanya manusia memang senang dan sering tergoda dengan hal-hal yang instan seperti mendapat undian atau kuis.

Aku memang beberapa kali menang undian. Dari SMA, sampai Mahasiswa aku sering menang undian ataupun kuis. Dari menang undian pepsodent, majalah Tamasya berhadiah handycam, sampai tiket nonton dari moviebox. Entah sampai kapan kegemaranku mengikuti kuis ini berakhir, entahlah.....

Wednesday, May 1, 2013

Hore..... Manggala Sudah Bisa Jalan!


Si kecil sudah mulai berjalan walau masih beberapa langkah yang tak lebih dari 5 meter. Raut mukanya menunjukkan kegembiraannya karena sudah berhasil melangkahkan kakinya tanpa berpegangan pada benda di sekelilingnya. Kakek neneknya, tantenya pun terlihat bergembira akan 'prestasinya'.

Bermain Bersama Manggala (dok. pribadi)

Itulah perkembangan Manggala terkini yang dikirim oleh istriku tepat 1 mei 2013 bertepatan dengan peringatan May Day melalui video yang diupload via whatsapp. Surprise betul rasanya hati ini. Di saat kepalaku cekot-cekot pusing sekali, ada video Manggala yang menghilangkan seluruh rasa sakitku. Senang, bangga, bahagia melihat buah hatiku mulai berjalan meski kini aku terpisah jarak ribuan mil darinya.

Manggala sekarang sudah bertransformasi dari bayi yang kurus, hitam karena dijemur lama tiap pagi oleh kakekknya menjadi Manggala yang lincah, pipi tembem, singset karena ototnya yang kenyal dan tidak bergelambir, dan kulitnya yang tidak lagi hitam legam tapi menjadi kuning langsat. Yang paling membuat senang dan gemes orang-orang di sekitarnya adalah kegemarannya untuk senyum 'sumeh' dan nggak rewel.

Hari ini Manggala genap berumur 10 bulan. Aku selalu tidak sabar untuk memeluk dan bermain dengannya. "Manggala... meski Bapak nun jauh di sana tapi doa dan semangat Bapak kan selalu menyertaimu Nak... Jadilah anak yang soleh, pintar, berguna bagi nusa dan bangsa, dan buat bangga Bapak Ibumu. Semoga kesehatan dan lindungan-Nya kan selalu menyertaimu."