Tuesday, August 17, 2010

17 Agustus 2010

Hari ini Selasa 17 Agustus 2010, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-65, kuhabiskan waktuku hanya di kamar kos. Tadi pagi aku tidak ikut upacara bendera karena hari ini aku tidak mendapat giliran dari kantorku untuk ikut upacara tujuh belasan di Lapangan Banteng. Dari kamarku yang sempit aku menonton tayangan upacara 17 Agustus di Istana Merdeka yang disiarkan live oleh Metro TV. Di Metro TV juga sekilas menayangkan wawancara singkat reporter Metro TV kepada Dewi Soekarno, wanita Jepang istri mendiang Presiden Pertama RI Ir. Soekarno yang kebetulan saat itu sedang menghadiri Upacara Peringatan HUT RI di Universitas Bung Karno sekaligus peresmian Patung Bung Karno di Halaman Universitas itu. Sudah lama aku penasaran dengan sosok Dewi Soekarno yang sering terdengar dengan kontroversinya di luar negeri, terutama setelah aku membaca buku "Sakura di tengah Prahara" yang menceritakan sepotong kisah hidupnya.

Siang harinya temanku si Gendut yang juga se-kos denganku menyarankanku untuk melihat DVD bajakan "Up in The Air" yang dibintangi oleh bintang Ocean Eleven, George Clooney. Film Drama yang menyajikan tema cerita yang tidak biasa ini memang sangat menarik. Film ini berkisah tentang seseorang bernama Ryan Bingham yang mempunyai pekerjaan yang tidak biasa yaitu bekerja pada perusahaan yang spesialisasinya untuk memberikan jasa kepada perusahaan lain yang ingin mem-PHK seseorang dalam pekerjaannya. Karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menginginkan jasanya untuk menghadapi karyawan yang akan di-PHK, dia selalu melakukan perjalanan dari perusahaan satu ke perusahaan lain di berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Hal itu berkonsekuensi dirinya lebih sering di udara daripada di rumahnya di Omaha. Ryan juga tidak percaya akan komitmen dan manfaat dari pernikahan sehingga hingga usianya yang setengah baya dia masih melajang. Suatu saat dalam perjalanannya dia bertemu dengan seorang wanita yang membuatnya terpesona dan menganggap bahwa wanita tersebut juga mempunyai prinsip seperti dia. Terinspirasi dengan pernikahan adiknya dan kegundahan hatinya tentang arti sebuah pasangan hidup, menuntunnya untuk menemui wanita yang dikenalnya itu di rumahnya, Chicago dengan harapan membina hubungan yang lebih serius. Namun ternyata wanita yang dicintainya itu sudah mempunyai anak dan suami, dan dia dianggap hanya sebagai pelarian saja.

Film ini menyuguhkan konflik antara pekerjaan dengan perasaan. Pekerjaan untuk mem-PHK orang adalah pekerjaan yang sulit karena tentu menyakiti hati seseorang yang di-PHK itu dan jelas membutuhkan mental yang kuat untuk tetap menjalaninya. Nah, George Clooney dalam hal film ini menyuguhkan akting yang sangat memukau, dengan mencirikan keahlian bernegosiasinya dan gayanya yang flamboyan, menjadikan film ini terlihat natural dan tidak membosankan. Hal lain yang aku cermati dalam film ini adalah, sisi komersialnya. Dalam beberapa scene terlihat sang aktor menggunakan Blackberry ataupun sesuai tema film ini yang banyak menggunakan setting pesawat terbang, film ini juga mempromosikan betapa banyak benefit yang kita dapatkan jika kita tetap setia dengan maskapai penerbangan tertentu, seperti kemudahan dalam check in, reservasi di hotel pilihan, ataupun club-club yang menawarkan gaya hidup kelas atas. Yang bisa kupetik dari film ini adalah tentang conflict of interest dalam pekerjaan itu adalah hal yang biasa dan harus dilalui dengan cara yang smart, dan komitmen yang kuat terhadap pasangan harus senantiasa dipupuk untuk melanggengkan ikatan pernikahan.

Melihat film "Up in The Air", aku membayangkan bagaimana jika sosok Ryan Bingham yang ada dalam film itu adalah diriku. Ha ha ha.....ngaco ah...!