Sunday, December 1, 2013

Hari Pita Merah

1 Desember, setiap tahunnya diperingati sebagai Hari AIDS sedunia. Di TV-TV terlihat berita orang-orang yang membagi-bagikan bunga kepada pengguna jalan dengan memakai pita merah di bajunya. Pita merah disini sebagai simbol akan kepedulian terhadap HIV/AIDS.

HIV merupakan virus yang menginfeksi tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya bisa menjadikan seseorang yang terinfeksi menjadi AIDS dimana kekebalan tubuhnya sudah sangat rapuh, sehingga dengan cepat berbagai virus dan bakteri menyerang tubuh dengan sangat ganas tanpa adanya perlawanan dari sistem kekebalan tubuh dan selalu berakhir dengan kematian.

Sejak lebih dari tiga dekade yang lalu, saat pertama kali AIDS ditemukan belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Obat-obatan yang ada saat ini hanya mampu sedikit memperpanjang usia penderita AIDS.

Berita tentang AIDS akhir-akhir ini kalah gaungnya dengan pemberitaan tentang korupsi ataupun gosip selebritis. Padahal penyebaran AIDS di Indonesia sudah pada taraf yang mengkhawatirkan terutama di kalangan pelaku seks bebas ataupun pengguna narkoba. Sosialisasi tentang bahaya dan penularan AIDS selama ini dirasakan kurang. Banyak masyarakat yang salah kaprah bahwa jika berjabat tangan ataupun bersentuhan dengan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) maka akan langsung tertular. Padahal virus HIV hanya bisa menular melalui transfusi darah yang mengandung virus HIV, ataupun hubungan seksual yang melibatkan pertukaran cairan sekresi dari vagina, penis, rektum (anal), ataupun mulut/ludah (oral) dari pasangan yang terjangkit HIV.

Menurut beberapa penelitian, lama waktu infeksi seseorang terjangkit HIV sampai dengan menjadi AIDS rata-rata 9 s.d. 10 tahun. Setelah menjadi AIDS yang merupakan tingkat keparahan tertinggi seseorang akibat dari infeksi HIV, orang itu rata-rata bisa bertahan hidup sampai 9,2 bulan (Wikipedia, 2013). Jadi seringkali orang yang terjangkit HIV tidak menyadari dirinya terkena HIV yang berpotensi AIDS dan tidak sadar menularkannya kepada istri atau suaminya.

Marilah kita senantiasa menjaga diri dan keluarga kita dari HIV/AIDS melalui pemahaman yang benar akan HIV/AIDS serta menghindari perbuatan-perbuatan berisiko tinggi akan penularan HIV.

No comments:

Post a Comment