Tuesday, March 20, 2012

Kecanduan 'Rumah'

Enam Bulan terakhir ini segala tulisan mengenai properti baik di media cetak ataupun internet selalu menarik minatku untuk membacanya. Forum-forum yang membahas tentang kawasan perumahan, website-website yang memampang daftar rumah yangh dijual, ataupun artikel-artikel mengenai pernak-pernik rumah selalu membuatku bergairah untuk membacanya. Bahkan google earth, google maps, sampai wikimapia pun tak luput dari kejaran mataku hanya tuk melihat lokasi perumahan, tinggi datarannya, terletak di daerah cekungan tidak, bekas apa tanah itu dulu, sampai ke koordinat garis lintang dan garis bujur calon rumahku. Website Panoramio pun tak luput dari jejalan foto-foto perumahanku yang ku-upload.

Dulu membaca artikel tentang properti di koran atau majalah tak pernah membuatku tergoda tuk membacanya. Sekarang rubrik properti di setiap website berita selalu menjadi tujuan utama jariku untuk meng-kliknya. Apalagi kalau ada kolom di surat kabar yang membahas tentang properti khususnya perumahan di jabodetabek menjadi santapan yang wajib kubaca.

Awal Oktober aku membayar booking fee untuk sebuah rumah di kawasan Tangerang Selatan. Aku hanya melihat sekilas dengan istriku kompleks perumahan itu, tapi kami langsung sreg. Cicilan uang muka yang bisa diangsur 5 kali juga membuatku semakin mantap memilihnya. Sejak itulah aku mulai getol liat google earth untuk lebih meyakinkanku kawasan perumahanku bukan daerah cekung dan bukan bekas sawah atau rawa. Aku juga selalu tertarik dengan berita-berita mengenai kawasan Tangerang Selatan, khususnya Serpong karena pastinya nanti kawasan itu menjadi tempat tinggalku, bahkan rencana pembangunan jalan tol Cinere-Serpong yang gaungnya sudah satu dekade lebih dan rencananya menggusur banyak perumahan mewah juga tak luput jadi perhatianku. Aku mencari-cari master plan peta rencana jalan tol Cinere-Serpong yang jangan-jangan melintasi kawasan perumahanku. Dan yang kudapatkan ternyata peta yang ada memang menunjukkan kedekatan rencana proyek jalan tol dengan kawasan perumahanku. Tapi aku berharap jalan tol yang kelak akan dibangun relatif jauh dengan kawasan perumahanku, dan jika menggunakan rencana awal yang ada di peta pasti banyak mendapat resistensi dari warga yang akan tergusur kecuali jalan tol dibangun melayang di atas jalur pipa gas yang relatif bebas dari bangunan permanen.

Aku sudah nggak sabar untuk menempati rumah baru yang sampai saat ini sudah sekitar 95% proses finishingnya. Akan kubuat hijau halaman rumah yang masih tersisa cukup lahan untuk kutanami berbagai tanaman. Sudah tak sabar rasanya menata ruang-ruang yang ada dengan perabotan yang minimalis tapi tetap berkualitas tentunya. Akan kubuat rumah mungilku sebagai tempat istirahat melepas lelah dan penat dengan sangat nyaman. Semoga bulan April depan kubisa menghuninya dan meninggalkan kosku di kebon Jeruk yang sudah 3 tahun lebih kuhuni.

GS2 I'm coming..........


No comments:

Post a Comment