Saturday, February 27, 2016

Akhirnya Beli Vespa Sprint Juga.....!

Awal Desember tahun 2015 lalu, kebetulan aku ada tugas di Jakarta selama seminggu. Sebelum aku balik ke Pontianak, kusempatkan mampir ke dealer Vespa Premier Serpong dengan maksud melihat-lihat dulu motor Italia made in Vietnam yang lumayan menguras kocek. Sesampainya di dealer yang terletak sebelah Barat Jalan Raya Serpong, tepatnya kiri jalan sebelum bundaran Alam Sutera jika diakses dari arah BSD, aku yang kebetulan bersama kakakku saat itu disuguhi etalase berbagai macam model vespa dengan warna warni ngejreng sebagai ciri khasnya. Mulai dari Vespa S125, Vespa Primavera, Vespa Sprint, Vespa GTS Super, sampai dengan Piaggio MP3 seharga hampir 200jt.

Tujuan utamaku ke situ jelas untuk melihat model Vespa Sprint 150. Saat itu warna yang kuincar adalah warna Arancio Taormina alias warna oranye yang memang identik dengan warna Vespa Sprint, karena tidak ada di model vespa lainnya kecuali dulu ada di Vespa S150 yang sudah discontinued. Aku juga penasaran dengan vespa sprint warna abu-abu yang cukup laris juga kata si salesnya untuk model vespa sprint, tapi setelah kulihat dari dekat ternyata tidak begitu menarik bagiku. Di etalase bagian belakang ada vespa sprint warna midnight blue yang menurutku cukup cantik juga. Sebenarnya ada yang menarik perhatianku selain vespa sprint, ada vespa GTS Super warna merah yang cukup ngejreng dan sangat cantik, sayangnya menurutku bodinya kelewat bahenol dan harganya  terpaut sekitar 7 jutaan dengan vespa sprint. Sebelum aku memutuskan mau pilih varian vespa yang mana, ternyata aku sangat tertarik dengan warna biru doff vespa S125, sayang sekali menurut review di forum-forum, mesinnya lebih bagusan si vespa sprint, tapi aku masih galau saat itu. Akhirnya pun aku membayar tanda jadi sebesar 500rb untuk memboyong vespa yang belum kutentukan aku mau pilih mana, antara vespa sprint orange atau vespa S125 biru. Coba saja kalau ada vespa sprint yang biru doff langsung saja kuboyong saat itu.

Lewat telepon aku pun minta pendapat istriku, aku pilih vespa yang mana dengan berbagai pertimbangan yang ada. Istriku ternyata nggak suka dengan model spedometer si vespa S125, dan kalau aku sendiri kurang sreg dengan mesinnya, so kuputuskan aku memilih vespa sprint. Kegalauan tentang pilihan model hilang, sekarang ganti dengan kegalauan pilihan warna, arghhh....... mau beli motor aja kok ribet kayak gini, tapi anehnya aku sendiri yang bikin ribet, haha.....

Semula aku mantap untuk memilih warna oranye, tapi karena di kompleks perumahanku dulu aku pernah lihat vespa sprint yang warna oranye dan banyak banget yang beli vespa sprint warna oranye maka kualihkan warna pilihanku. Tinggal dua warna yang membuatku galau, aku memilih warna putih atau warna merah yang super ngejreng. Aku minta pendapat dari ortuku, istriku dan teman-teman kantor, akhirnya kuputuskan untuk memilih warna merah yang sebenarnya aku sendiri juga tidak terlalu yakin akan tidak cepat bosan dengan pilihan warna merah itu. Tapi kucoba untuk memantapkan pilihanku. Begitu kupilih model dan warnanya, segera kuhubungi kembali Mas Ikhsan si sales vespa premier serpong untuk menentukan pilihan orderku. Begitu sudah kupastikan, segera kutransfer kekurangan uang sebesar 32,5jt untuk melunasinya. Arghhh..... ini salah satu transaksi terbesarku selain transaksi rumah yang kulakukan beberapa tahun lalu.

Beberapa hari setelah pelunasan, vespa sprint-ku pun dikirimkan ke rumahku di Tangsel. Aku sendiri berada di Pontianak saat itu, jadi aku tidak bisa segera mencobanya, melainkan dicoba oleh kakakku yang kebetulan tinggal dekat dengan rumahku. Lha kok lucu, beli motor malah nggak dipakai? iya memang, mengapa aku memutuskan beli motor karena prediksiku dalam waktu dekat ini aku akan pindah tugas ke Jakarta lagi setelah selama 3,5 tahun aku berpindah tugas ke Balikpapan dan Pontianak dan tentunya motyoar ini akan kugunakan untuk mobilitasku sehari-hari di kantor yang baru nanti, hehe...... (semoga bulan depan ada kepastian pindah.....amin).

Eh ini motor pertamaku lho, selama lebih dari 7 tahun sudah bekerja sendiri, baru saat ini aku beli motor, ini saja beli motor pakai atas nama kakak iparku, maklum aku sendiri ataupun kakakku belum punya KTP Tangsel, hehe....... Setelah ngendon di rumahku aku baru berhasil mencoba vespa baruku itu hari sabtu tanggal 20 februari kemarin saat aku ada tuga lagi di Jakarta, dan ternyata memang enak banget dan galak banget tarikan motornya, nggak sabar bisa pakai si Gincu Merah (nama yang kuberikan untuk vespa sprint merahku) setiap hari.

6 comments:

  1. Bang Sony saya mau tanya apakah suspension vespa sprint bunyi kletok kletok klo melewati jalan yg sedikit tidak rata ...
    terima kasih ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya nggak memperhatikan banget, perasaan saya nggak ada sih, lumayan empuk suspensinya. Kalau mas dedi mungkin kalau mau beli bisa test drive dulu saja di dealer, nanti dicoba apa ada bunyi kletak-kletok nggak, karena masing-masing orang sensitifitasnya berbeda-beda, hehe.... Terima Kasih talah mampir....

      Delete
  2. Oke Bang Sony terima kasih informasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama, terima kasih telah berkunjung.....

      Delete
  3. Wahhh ini ceritanya sama banget kaya saya mas, persis plek, ahahahha
    Cuman beda endingnya, kalo saya pilih warna monte bianco alias putih :))
    Cerita dari awal sampe akhir persis hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bisa sama ya..... salam kenal Mas Robbil, terima kasih telah berkunjung.....

      Delete