Saturday, March 19, 2016

Pengalaman Menginap di Fave Hotel Melawai Blok M

Hotel di kawasan Blok M terkenal agak mahal-mahal untuk ukuran hotel bintang 2 atau 3. KEbetulan hari hari senin dan selasa lalu aku menginap di Fave Hotel Melawai Blok M. Mengapa aku memilihnya, karena lokasinya berhadapan dengan Blok M Square, pusat perbelanjaan kelas menengah bawah yang lumayan lengkap di Blok M, so kalau mau nyari makan cukup mudah. Lokasinya juga dekat dengan tempat acaraku.

Aku beli voucher hotel di pegipegi.com karena lebih murah dari publish rate resmi hotelnya. Fave Hotel Melawai yang masih satu manajemen dengan Aston Group ini merupakan hotel budget bintang 2, tapi jangan ditanya, ternyata tarifnya kayak tarif bintang tiga bahkan empat. Untuk kamar standarnya saja tarifnya saat itu lebih dari Rp600ribu.

Aku pesan kamar standar dengan twin bed karena aku mengajak teman kantor untuk menemaniku menginap. Nah betapa terkejutnya aku, ternyata springbed-nya kecil banget ukuran 100x200 yang menurutku terlalu kecil untuk orang dewasa, standar twin bed di hotel-hotel yang pernah kusinggahi ya 120x200. Tapi kualitas springbed lumayan juga sih, mereknya SERTA yang menurutku sudah cukup bagus hampir setara King Koil. Kamarnya kira-kira cuma sekitar 17 m2 dengan penataan yang memberikan kesan lapang, sehingga masih ada cukup tempat untuk tempat sholat.

Kebetulan aku dapat kamar di lantai 5 yang langsung menghadap blok M Square dan kawasan Blok M, sehingga dari segi view-nya cukup bagus. Namun yang kusayangkan jendelanya dapat dibuka dengan mudah, sehingga cukup membahayakan jika yang menginap adalah keluarga dengan anak-anak kecil.

AC yang ada di kamar bukan berupa AC Sentral melaikan AC Split yang suaranya cukup berisik sepanjang malam, tapi tetap saja aku bisa tidur karena capek banget, hehe.....

Untuk kamar mandinya cukup luas. dengan air panas yang lancar. Saat mau mandi aku sempat mencari-cari keberadaan shampo, dan tidak ketemu-ketemu, kuminta temanku untuk menghubungi room service, ternyata shamponya jadi satu dengan sabun cair, two in one, haha...... Di kamar mandi juga tersedia dua botol air mineral ukuran kecil, entah bermerek apa namanya, aku lupa.

Salah satu competitive advantage dari pelayanan sebuah hotel yang paling memberikan kesan kepada para tamu hotel adalah menu makan paginya. Dan ternyata eng ing eng..... tidak memuaskan sama sekali menu makan paginya. Sangat irit sekali dalam menyajikan menu makanan. Ok lah hotel budget, tapi tarifmu kan nggak budget hai fave hotel.... kamu menang lokasi saja. Mengenaskan lah, kayak menu makan sebuah guest house 200ribuan saja. Alih-alih jus jeruk yang disajikan, ternyata cuma sirup jenis orson, arghhh......

Jujur aku nggak merekomendasikan untuk menginap di fave hotel melawai, kecuali jika kamu memang pengen dekat pusat perbelanjaan. Fave cuma menang di lokasi yang sangat strategis, dekat pusat perbelanjaan dan bisnis. Sesuatu yang membuatku sangat jengkel adalah ketiadaan free parking-nya. Masak sudah bayar mahal-mahal harus bayar parkir sesuai tarif parkir area blok M square yang kebetulan saat itu aku naik motor sama temanku dengan tarif Rp2000/jam, so kalikan saja semalam habis berapa, atau bisa juga membeli voucher parkir Rp25ribu ke hotel Fave untuk sekali keluar kompleks Blok M Square tidak terbatas waktu. Kenapa Fave nggak menggratiskan saja tarif parkir untuk para tamu hotelnya, malah disuruh beli, ngaco nih manajemen hotelnya, nggak mau memanjakan tamunya sedikitpun. Kata mbak-mbak resepsionis hotel Fave sih, pengelola parkir Blok M Square nggak mau kerja sama sengan Hotel Fave, tapi meskipun nggak mau kerja sama, berilah frevoucher 25ribu setiap hari untuk tamu hotelnya, apa ruginya sih dibandingkan dengan tarif hotelnya yang sudah mahal.

Semoga jika ada manajemen Fave Hotel yang membaca tulisanku ini, bisa menjadi bahan perbaikan ke depannya.



4 comments:

  1. Bener mas.Kebetulan company saya kerjasama sama hotel satu ini, dan tiap bulan team accounting (termasuk saya) selalu ada perjalanan dinas ke jakarta sebulan sekali.Harganya menurut saya nda murah, tapi menu makan paginya bener2 hancur (gak ada telur, sayurnya cuma kecambah ditumis tanpa rasa, kerupuk),jadi tiap ke jkt saya nda pernah sarapan, paling beli jajan pasar di blok M square kalau pagi banyak kan tuh yg jualan trs signal telkom*el nda sampe kamar, kalau mau telp kepala harus keluar jendela, bayar parkir pula.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, ternyata kita punya pengalaman yang mirip mbak. Terima Kasih atas kunjungannya....

      Delete
    2. Kantor dimana mas? Saya di Batakan, PT. Transkon Jaya.

      Suami orang Durenan, Trenggalek. Tulungagungnya mana

      mas?

      Btw kapan-kapan visit blog saya juga :

      vega-erita.blogspot.com. Hehe. Thanks

      Delete
    3. Saya dulu di MT Haryono Dalam dekat stadion tenis, sekarang sudah pindah ke Pontianak. Tulungagungnya di Jepun. Ok, nanti coba kubuka blognya. Salam Kenal Mbak Erita....

      Delete