Thursday, May 16, 2013

Star Trek Into Darkness

Mendengar Film Star Trek terbaru segera tampil di bioskop, tak membuatku antusias untuk menunggunya. Sejak awal aku tidak begitu tertarik ingin menonton film Sci-Fi yang satu ini. Tidak seperti halnya film Iron Man 3 yang telah rilis 3 minggu yang lalu, atau Fast n Furious 6 yang akan rilis 24 Mei pekan depan.

Hari senin kemarin iseng-iseng aku buka website IMDB dan kuketik Star Trek Into Darkness. "Wow, ratingnya 8,4 pasti luar biasa film ini!" pikirku spontan saat itu. Jarang-jarang imdb memberi rating 8 ke atas, walaupun film box office sekalipun. Iron Man 3 pun hanya sanggup bertengger di rating 7 koma. 

Tanpa basa-basi aku langsung memesan tiket online Blitz melalui website cimbclicks (fasilitas internet banking dari CIMB Niaga). Memang aku sebelumnya dengan temanku merencanakan akan nonton Star Trek jika rating di IMDB skornya 7 ke atas. Akhirnya kubeli 9 tiket untuk penayangan Rabu, 15 Mei 2013 pukul 18.45 WITA.

Sesampainya di Blitz Theater Plaza Balikpapan, tak terlihat antrean panjang ataupun anak-anak muda yang bejubel seperti halnya premier perdana Iron Man 3 25 April kemarin. Suasana lengang, antre hanya satu dua orang, dan satu dua gerombolan kawula muda Balikpapan. Maupun banyak antrean antau tidak, aku tidak peduli, kan sudah beli tiket online, tinggal cetak di Blitz Ticket Machine, ha ha.....

Di dalam Studio 4, studio yang paling besar di Blitz balikpapan yang biasanya dipakai untuk memutar film-film box office, suasananya pun tak jauh berbeda. jauh dari suasana riuh sudah kurasakan saat masuk ke studio. Antrean masuk dan mengambil kacamata 3D tak nampak saat itu. Begitu pula saat sudah duduk, kupandangi sekelilingku masih banyak bangku yang kosong, perkiraanku cuma 60% kursi yang terisi, padahal ini hari pertama Star Trek Into Darkness diputar di bioskop. Kondisi seperti ini sangat jarang kujumpai di Jakarta ataupun di kota-kota besar di Pulau Jawa. Mungkin karena gaung Star Trek yang tak sekencang Iron Man 3, jadinya hanya orang-orang penggemar film-lah yang tahu film ini diputar. Pengamatanku juga selama ini tentang gairah anak muda Balikpapan untuk menonton film tidak seheboh di Jakarta, ditambah lagi adanya 3 bioskop besar di kota ini mengakibatkan oversupply mengingat pangsa pasar yang tidak begitu besar di Balikpapan.

Kembali lagi ke bahasan Star Trek Into Darkness. Film dengan tokoh utama Jim Kirk dan Spock ini sudah jelas bercerita tentang penjelajahan antar bintang. Namun, film Star Trek kali ini tidak bercerita tentang perang antar manusia dengan musuh-musuh dari galaksi lain, melainkan lebih ke pengkhianatan ataupun musuh misterius.

Saya tidak akan membahas tentang jalan ceritanya namun banyak nilai-nilai yang kita ambil dari film ini. Misalnya dari karakter Jim Kirk yang dibalik karakternya yang bengal khas anak muda, namun sebagai kapten pemimpin misi penjelajahan ruang angkasa, dia bisa mengambil keputusan dengan tegas dan tidak plin-plan dengan segala risiko yang ada. karakternya yang melindungi dan sekuat tenaga menyelamatkan seluruh anak buahnya tanpa mempedulikan keselamatan jiwanya ataupun reputasinya merupakan ciri-ciri pemimpin sejati. Optimisme yang ditunjukkan oleh Jim Kirk juga perlu kita contoh, di saat semua orang disekitarnya mengatakan 'tidak bisa' namun karena dia yakin bisa dan meyakinkan kepada anak buahnya kalau mereka bisa melakukan sesuatu yang nampaknya mustahil itu, ternyata keyakinannya mampu mengalahkan ketidakmungkinan yang dianggap oleh sebagian besar orang.

Karakter unik lainnya ditampilkan secara menarik oleh Spock. Spock mewakili karakter yang kaku, taat akan prosedur organisasi, berhati-hati dalam menganalisis suatu kondisi, setia, tenang dan cerdas. Dalam suatu adegan terlihat bagaimana disaat Spock ingin menolong Jim Kirk dari ruangan yang masih terkontaminasi radiasi, tapi dia diperingatkan oleh salah satu teknisi jika dia akan menolong Kirk maka seluruh awak kapal ruang angkasa akan terkontaminasi. Karena dia seseorang yang taat prosedur dan memperhatikan kepentingan yang lebih besar bagi orang banyak, maka dia terpaksa mengorbankan emosinya melihat Kaptenya (Jim Kirk) mati secara perlahan karena terkena radiasi. Spock juga menampilkan sosok yang pandai bernegosiasi dengan tetap tenang dan cerdas terhadap musuhnya walaupun kondisi sekelilingnya sedang kacau pada saat itu. Ketenangan dalam menghadapi permasalahan memang akan melahirkan keputusan yang cerdas, itulah yang ditampilkan Spock. Sikap waspada dan hati-hati juga ditunjukkan oleh Spock dengan tidak begitu saja mempercayai omongan serta sikap Khan yang mendadak manis. Untuk menjawab keraguannya dia mencari fakta dari temannya di planet lain mengenai Khan yang ternyata musuh antar galaksi yang sangat kuat dan paling berbahaya. Hal ini mengajarkan betapa pentingnya kita memutuskan sesuatu berdasarkan fakta yang ada, bukan sekedar kabar burung, gosip, ataupun hal-hal yang hanya tampak di luarnya saja. 

Tokoh lainnya adalah Carol Marcus. Soerang ahli senjata canggih putri dari seorang Laksamana. Dia menampilkan sosok yang berani melawan kebatilan, meski yang dilawan adalah ayah kandungnya sendiri. Dia seseorang yang tidak hanya ingin berpangku tangan melihat kejahatan yang akan dilakukan oleh ayahnya.

Ada satu hal penting juga yang dapat kita ambil dari film ini adalah kita biasanya melihat karakter orang dari sikap luarnya saja, namun kita tidak melihat hati orang tersebut atau latar belakang mengapa orang tersebut melakukannya. Cara pandang seseorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi sikap dia dalam bertindak. hal ini tercermin saat adegan Jim Kirk, Spooc dan Uhura berada dalam satu pesawat kecil menuju permukaan sebuah planet. Saat itu Uhura sedang bertengkar dengan Spock karena Dia menganggap Spock tidak mempunyai emosi, egois, seperti robot. Ternyata dugaan Uhura akan karakter Spock itu salah, Spock melakukan semua itu karena dia sudah jenuh dengan yang namanya kesedihan, rasa kehilangan saat planetnya hancur karena diserang musuh sehingga dia coba mengabaikan emosi-emosi itu namun dia tetap punya rasa kasih sayang, rasa sedih yang memang tidak ditunjukkan secara vulgar seperti orang awam pada umumnya.

Film yang tersaji kurang lebih 2 jam ini menyuguhkan efek 3D yang luar biasa. Bagaimana sebuah tombak nampak benar-benar melesat menuju muka kita. ataupun kapal ruang angkasa yang seolah-olah berada di depan mata kita. Aku jadi membangkan kalau film ini diputar di IMAX 3D pasti efeknya akan sangat luar biasa. Sayang sekali di Balikpapan tidak ada teater IMAX 3D.

Alur ceritanya yang menarik dan efek 3D nya yang luar biasa, tidak percuma kalau IMDB mengganjar Star Trek Into Darkness ini dengan Rating 8 koma. Aku pun merasa puas menontonya, walaupun ada salah satu temanku yang nonton saat itu sempat ketiduran, ha ha......


No comments:

Post a Comment