Thursday, April 2, 2015

Kabin Pesawat ATR 72 - 600



Kabin ATR 72 - 600 Garuda Indonesia (Dok. Pribadi)
Pada artikel sebelumnya sudah kutulis pengalaman naik ATR 72-600 saat penerbangan dari Balikpapan menuju Pontianak via Palangkaraya. Nah, sekarang akan sedikit kubahas tentang kondisi kabin pesawatnya.

Mirip dengan Pesawat Bombardier CRJ-1000, bedanya yang satu baling-baling yang satu jet. Formasi tempat duduknya sama yaitu 2-2, namun jumlah kursi penumpangnya lebih sedikit yaitu hanya untuk 70 orang. Kursi lipat untuk pramugari pun hanya dua buah, praktis pramugarinya ya hanya dua saja. Nah, ada 2 pintu masuk untuk pesawat jenis ini. Pintu masuk yang pertama berada persis di belakang kokpit pesawat itu hanya untuk ruang bagasi. Sedangkan penumpang seluruhnya naik melalui pintu belakang. Jadi jika mau turunnya cepat, bisa memilih kursi yang paling belakang.

Selain paling dekat dengan pintu masuk penumpang, kursi paling belakang mempunyai keuntungan lainnya yaitu dekat dengan Toilet, yang hanya satu-satunya terdapat di pesawat itu. bahkan jika saat penerbangan si Pilot kebelet pipis, juga pergi ke bagian paling belakang kabin pesawat.

Closet di Toilet Pesawat ATR 72 (dok. pribadi)
Ngomong-ngomong soal toilet pesawat, saat penerbangan kemarin itu seingatku pertama kalinya aku ke toilet pesawat lagi setelah pertama kali naik pesawat pada tahun 2005 silam. Toiletnya kecil, sempit, namun cukup bersih dan lengkap fasilitas pendukungnya. Sebagian besar material toiletnya dari stainless steel. Ada wastafelnya plus sabun cairnya, ada tempat sampah, tisu, cermin, closet duduk, pegangan dinding untuk para manula, dengan kunci yang mudah ditutup buka, sehingga bisa mengantisipasi terkunci di toilet hanya gara-gara kunci yaang seret.

Nah mengenai tempat duduk, yang paling depan dimulai dengan nomor 21. Kebetulan aku duduk di kursi 21k yang tepat di samping jendela sebelah kanan. Bangku paling akhir bernomor 38 kalau nggak salah. Ruang kaki di kursi 21 yang kebetulan berada paling depan cukup lebar dibandingkan dengan nomor lainnya, mengingat kursi paling depan itu juga berada di samping pintu darurat.

Wastafel Toilet ATR 72 (dok. pribadi)
Untuk ruang bagasi kabin ukurannya hanya muat manamung tas punggung sedang. Kalau koper medium yang biasanya bisa ditaruh di bagasi kabin pesawat jet komersial, di pesawat jenis ini jelas tidak bisa. Nah, untuk mencegah adanya bawaan penumpang yang besarannya melebih kapasitas bagasi, bersiagalah petugas yang memberikan semacam pita kertas berwarna pink yang bisa disematkan di tas bawaan yang sekiranya tidak bisa ditaruh di bagasi kabin maka akan dibawa si petugas ke bagasi pesawat yang bisa langsung diambil di dekat pintu pesawat ketika landing.

Pesawat ATR 72-600 memang sangat cocok untuk mendarati bandara-bandara kecil ataupun perintis, karena tidak memerlukan landas pacu yang terlalu panjang. Overall naik pesawat ATR 72-600 Garuda Indonesia cukup menyenangkan karena tidak terbang terlalu tinggi sehingga masih bisa melihat indahnya zamrud khatulistiwa yang di beberapa spot sudah nampak bopeng-bopeng bekas pembalakan liar ataupun penambangan.

Baca juga: Pengalaman naik ATR 72 -600 Garuda Indonesia

No comments:

Post a Comment